Irigasi Premium Bendungan Pidekso Bikin Petani Wonogiri Punya 3 Kali Masa Tanam

Pembangunan Bendungan Pidekso diikuti dengan pembangunan jaringan irigasi untuk mendukung program swasembada pangan yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Jan 2025, 18:00 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2025, 18:00 WIB
Irigasi Premium Bendungan Pidekso Bikin Petani Wonogiri Punya 3 Kali Masa Tanam
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. (Foto: Kementerian PU)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah yang telah diresmikan Presiden Ke-7 Joko Widodo pada 28 Desember 2021. 

Pembangunan Bendungan Pidekso diikuti dengan pembangunan jaringan irigasi, guna mendukung program swasembada pangan yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Direktorat Jenderal Sumber Saya Air pada 2024 sudah mengerjakan jaringan irigasi premium. Yakni irigasi yang mendapatkan suplai air dari Bendungan Pidekso sepanjang 6 km. 

"Pada tahun 2025 ini akan kita kerjakan seluruhnya dari ujung ke ujung. Sehingga ada sekitar 1.295 hektare lahan irigasi fungsional dapat siplai air dari Bendungan. Target kami akhir tahun ini atau paling lambat 2026 sudah selesai," jelas Dody dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/1/2025).

Menurut dia, dengan adanya suplai air yang kontinu dari Bendungan Pidekso, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun bisa bertambah menjadi 2 atau 3 kali tanam. 

"Jadi sekarang bendungan-bendungan yang desainnya untuk irigasi kita cek semua dari Aceh sampai Papua agar fungsinya terlaksana. Pada akhirnya, bagaimana infrastruktur yang kita bangun ini dapat mensejahterakan petani," ungkapnya. 

Bendungan Pidekso dengan kapasitas volume tampung 25 juta m3 dan luas genangan 232 hektare (ha) dapat mengairi lahan pertanian seluas 1.493 ha. Terdiri dari lahan fungsional 1.295 ha di Giriwoyo dan Baturetno Kabupaten Wonogiri serta lahan potensial yang sebelumnya sawah tadah hujan seluas 198 ha. 

Bendungan multifungsi ini juga memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan air baku warga Wonogiri dengan kapasitas 300 liter per detik dan memiliki potensi sebagai destinasi wisata baru. 

Selain itu, juga mereduksi debit banjir sekitar 11 persen di wilayah hilir. Lantaran bendungan yang berada di hulu Sungai Bengawan Solo ini merupakan satu kesatuan pengelolaan sungai yang terhubung ke Waduk Serba Guna Kabupaten Wonogiri, atau dikenal dengan sebutan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. 

 

Perkembangan Bendungan Jlantah

Perkembangan pembangunan fisik Bendungan Jlantah telah mencapai 99 persen. (Foto: Kementerian PU)
Perkembangan pembangunan fisik Bendungan Jlantah telah mencapai 99 persen. (Foto: Kementerian PU)... Selengkapnya

Sebelumnya, sebagai salah satu infrastruktur pendukung program swasembada pangan di Jawa Tengah, progres pembangunan fisik Bendungan Jlantah telah mencapai 99 persen. Dengan potensi suplai air irigasi untuk Kabupaten Karanganyar seluas 1.494 ha.

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo berharap, pada saat Bendungan Jlantah difungsionalkan sudah dapat tersambung dengan daerah irigasi di sekitarnya. 

"Salah satu fokus kita adalah untuk memastikan bahwa bendungan yang dibangun ini dapat dioptimalkan untuk mengairi sawah-sawah masyarakat. Sehingga Indeks Penanaman bisa  meningkatkan karena target kita memang 3 kali lipat tanam," kata Dody dalam keterangan tertulis, Jumat (3/1/2025).

Bendungan Jlantah didesain dengan tinggi 70 meter, panjang puncak 404 meter, lebar puncak 12 meter, dan elevasi puncak 690 meter. 

Dengan luas genangan 50,45 ha, bendungan ini dapat menampung air hingga 10,97 juta m3 yang dapat dimanfaatkan sebagai suplai air irigasi untuk Kabupaten Karanganyar seluas 1.494 ha. Terdiri dari 806 ha daerah irigasi yang sudah ada (peningkatan IP 172 persen menjadi 272 persen), dan 688 ha irigasi baru (IP 272 persen).

 

Dukung Program Swasembada Pangan

Perkembangan pembangunan fisik Bendungan Jlantah telah mencapai 99 persen. (Foto: Kementerian PU)
Perkembangan pembangunan fisik Bendungan Jlantah telah mencapai 99 persen. (Foto: Kementerian PU)... Selengkapnya

Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU Adenan Rasyid mengatakan, Kementerian PU melalui BBWS Bengawan Solo sudah melakukan impounding Bendungan Jlantah pada 20 Desember 2024 lalu. Diharapkan pada 28 Februari 2025 air Bendungan sudah mencapai elevasi 685 meter. 

"Ketika air di genangan sudah masuk ke intake (elevasi 662), air yang keluar dari outlet sudah  langsung bisa didistribusikan ke jaringan irigasi untuk meningkatkan IP (Indeks Penanaman) melalui bendung yang sudah ada di hilir bendungan," terang dia. 

Selain untuk mendukung program swasembada pangan melalui suplesi air irigasi, Bendungan Jlantah juga berfungsi untuk menyediakan air baku sebesar 150 liter per detik untuk Kecamatan Jumapolo, Jumantono, dan Jatipuro di Kabupaten Karanganyar.

Kemudian, untuk mereduksi banjir sebesar 70,33 meter3 per detik atau 51,26 persen dari debit banjir periode ulang 50 tahun. Serta potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,625 MW dan potensi pariwisata.

Topang Swasembada Pangan, Bendungan Jlantah Diresmikan Januari 2025

Proyek pembangunan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah sudah mencapai 98,54 persen. (Waskita Karya)
Proyek pembangunan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah sudah mencapai 98,54 persen. (Waskita Karya)... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk tengah mempercepat pengerjaan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Progres pengerjaannya sudah mencapai 98,54 persen, dan target bisa diresmikan oleh pemerintah pada Januari 2025.

Proyek Bendungan Jlantah dikerjakan melalui skema Kerja Sama Operasional (KSO) dua BUMN Karya, antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk-PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Total nilai kontrak Bendungan Jlantah sebesar Rp 1,025 triliun.

Direktur Operasi II Waskita Karya Dhetik Ariyanto mengatakan, keberadaan Bendungan Jlantah akan mendatangkan manfaat besar. Terutama bagi kepentingan irigasi guna mendorong ketahanan pangan dan target swasembada pangan 2027.

"Pemerintah bertekad memastikan produksi pangan nasional supaya mampu memenuhi kebutuhan rakyat tanpa harus impor. Maka keberadaan Bendungan Jlantah, dapat mendorong tujuan tersebut, karena mampu meningkatkan produktivitas pertanian," tutur Dhetik dalam keterangan resmi, Selasa (24/12/2024).

Nantinya, bendungan ini dapat mengairi lahan persawahan seluas 1.494 hektar (ha) di Kecamatan Jatiyoso dan Jumapolo. Ia menjelaskan, sebelumnya pengairan sawah di sekitar Kabupaten Karanganyar mengandalkan tadah hujan.

"Melalui saluran irigasi dari Bendungan Jlantah, ke depannya panen bisa dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun. Tidak lagi bergantung pada musim," jelas Dhetik.

Kemudian bisa meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 172 persen menjadi 272 persen pada lahan seluas 806 ha. IP pada lahan seluas 688 ha pun berpotensi mencapai 272 persen.

Kapasitas Tampung

Perkembangan pembangunan fisik Bendungan Jlantah telah mencapai 99 persen. (Foto: Kementerian PU)
Perkembangan pembangunan fisik Bendungan Jlantah telah mencapai 99 persen. (Foto: Kementerian PU)... Selengkapnya

Dhetik menjelaskan, bendungan yang didesain dengan tinggi 70 meter dari pondasi terdalam dan memiliki panjang 404 meter tersebut memiliki kapasitas tampung sebanyak 10,97 meter kubik (m3). Kemudian, air baku yang bisa disuplai mencapai 150 liter per detik untuk Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Jumantono, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar.

"Bendungan Jlantah pun mampu mereduksi banjir di persawahan di Desa Bendosari, Kabupaten Sukorharjo, hingga 87 ha," imbuh dia. Adapun bendungan ini juga mampu mendukung ketahanan energi, lantaran berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLMTH) sebesar 0,625 Megawatt (MW).

61 Bendungan untuk Kesejahteraan Rakyat
Infografis: 61 Bendungan untuk Kesejahteraan Rakyat.... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya