Imbas Gempa Bumi Myanmar di Bangkok Thailand, 10 Tewas dan Lebih dari 100 Orang Lainnya Hilang

Setidaknya ada tujuh korban tewas yang telah ditemukan di reruntuhan gedung tinggi yang sedang dibangun di Bangkok, Thailand, yang terdampak gempa Myanmar.

oleh Dinny Mutiah Diperbarui 29 Mar 2025, 17:36 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2025, 17:31 WIB
Imbas Gempa Bumi Myanmar di Thailand, 10 Tewas dan Lebih dari 100 Orang Lainnya Hilang
Proses evakuasi korban tewas dari reruntuhan bangunan tinggi di kawasan Chatuchak Park, Bangkok, Thailand, pada 29 Maret 2025. (dok. Lillian SUWANRUMPHA / AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi yang berpusat di Myanmar meruntuhkan gedung Kantor Audit Negara (SAO) di Bangkok, Thailand, yang sedang dibangun. Runtuhnya gedung hingga menjadi puing-puing, menjebak banyak korban di bawah tumpukan puing. Gempa tersebut menyebabkan setidaknya 10 orang tewas dan lebih dari 100 orang lainnya hilang di Thailand.

Tim penyelamat bekerja tanpa henti sejak Jumat, 28 Maret 2025, untuk mencari korban di bawah reruntuhan gedung tersebut. Sekitar pukul 7 malam, sukarelawan dari Yayasan Penyelamat Petchkasem kembali menemukan korban tewas saat memeriksa lokasi, terutama di dekat lantai tiga, dengan retakan struktural besar telah terbentuk. 

Menurut Jirayuth Jutchaisong, seorang sukarelawan penyelamat, tim yang terdiri dari 10 responden bekerja secara bergantian, tanpa henti mencari korban di antara puing-puing. Selama pencarian, mereka menemukan sesosok jasad yang terjebak di bawah reruntuhan, dengan hanya bagian bawahnya yang terlihat. Korban tersebut tampaknya telah meninggal beberapa jam sebelumnya.

Mengutip The Thaiger, Sabtu (29/3/2025), penemuan itu menandai kematian kelima yang dikonfirmasi, menjadikan total kematian akibat gedung runtuh menjadi lima, yakni tiga pria dan dua wanita. Pencarian menjadi rumit karena banyaknya puing-puing yang menumpuk setinggi gedung lima lantai (sekitar 20 meter), dipenuhi dengan lempengan beton besar dan batang logam yang tajam.

Operasi penyelamatan terus berlangsung dengan rotasi selama satu jam, dengan tim yang bertekad untuk menemukan mereka yang masih terjebak di dalam puing-puing. Dalam pembaruan pada malam hari, Wakil Gubernur Bangkok Tavida Kamolvej mengonfirmasi bahwa tujuh orang meninggal di reruntuhan gedung SAO di Chatuchak, termasuk di antara delapan kematian yang dikaitkan dengan gempa bumi di Bangkok.

 

Promosi 1

Penyebab Gedung Tinggi Runtuh di Bangkok

Imbas Gempa Bumi Myanmar di Thailand, 10 Tewas dan Lebih dari 100 Orang Lainnya Hilang
Alat berat dikerahkan dalam proses pencarian dan penyelamatan korban reruntuhan gedung tinggi yang sedang dibangun di kawasan Chatuchak Park, Bangkok, Thailand. (dok. Lillian SUWANRUMPHA / AFP)... Selengkapnya

Kematian kesembilan dilaporkan di Bang Sue karena sebuah derek jatuh akibat gempa. Menjelang pukul 10 malam, para pejabat mengonfirmasi bahwa jumlah kematian telah meningkat menjadi 10 secara total, dengan 16 orang terluka dan lebih dari 100 orang masih belum diketahui keberadaannya di tiga lokasi konstruksi utama di Distrik Chatuchak, Din Daeng, dan Bang Sue, menurut The Nation.

Saat upaya pencarian dan penyelamatan berlanjut, kota tetap siaga tinggi. Para pejabat mendesak warga untuk menjauh dari daerah yang terdampak, sementara tim pemulihan bekerja sepanjang malam untuk menemukan korban selamat yang tersisa.

Menurut Suriyachai Rawiwan, Direktur Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Bangkok, runtuhnya gedung itu disebabkan oleh struktur yang tidak stabil. "Bangunan itu runtuh lantai demi lantai akibat gempa bumi berkekuatan M7,7 yang berpusat di Myanmar. Robot dan drone telah dikerahkan untuk membantu pencarian korban selamat," sambung Rawiwan.

Didukung oleh polisi, tentara, dan berbagai yayasan, tim penyelamat fokus pada penemuan korban menggunakan teknik pengawasan canggih dan dengan mendengarkan suara korban selamat, seperti ketukan atau tangisan minta tolong. Tercatat 68 orang terluka akibat terdampak gempa, termasuk lima pasien kritis dan 19 kasus darurat yang mendesak. 

Gedung yang Runtuh Berbiaya Konstruksi 2,13 Miliar Baht

Gedung yang Masih Dalam Proses Pembangunan di Thailand Ambruk
Tim penyelamat berupaya mencari korban di sebuah lokasi bangunan yang runtuh di Bangkok pada tanggal 28 Maret 2025, setelah gempa bumi dahsyat mengguncang Myanmar tengah. (Lillian SUWANRUMPHA/AFP)... Selengkapnya

Seluruh korban luka dilarikan ke rumah sakit di seluruh Bangkok, meliputi Rumah Sakit Umum Veteran (4), Rumah Sakit Vichaiyut (5), Rumah Sakit Phyathai Phaholyothin (9), Rumah Sakit Paolo Chokchai 4 (20), Rumah Sakit Umum Ladprao (11), Rumah Sakit Petchavet (4), dan Rumah Sakit Bhumibol Adulyadej (15). Pihak berwenang tetap siaga tinggi, terus menilai situasi dan mengoordinasikan operasi penyelamatan.

Sutthipong Boonnithi, Wakil Auditor Jenderal Kantor Audit Negara, mengonfirmasi peran gempa bumi dalam bencana tersebut, menambahkan bahwa bangunan tersebut baru selesai 30 persen pada saat runtuh. "Saya berada di lokasi kerja dan memeriksa kerusakan."

Konstruksi gedung 30 lantai yang memiliki anggaran 2,13 miliar baht dimulai pada 2020, di bawah pengawasan perusahaan patungan ITD-CREC, dengan pengawasan dari perusahaan patungan PKW. Organisasi Anti-Korupsi Thailand juga telah bermitra dengan Kantor Audit Negara untuk meningkatkan upaya melawan korupsi, menurut The Nation. Setelah bencana ini, banyak yang mempertanyakan bagaimana bencana seperti itu bisa menimpa gedung perkantoran di jantung ibu kota.

Dengan kerusakan yang masif akibat gempa Myanmar, Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra mengumumkan status darurat di Bangkok. Lalu, mengapa Thailand mengalami kerusakan parah akibat gempa Myanmar yang pusatnya berjarak sekitar 448,9 km?

Mengapa Gempa Myanmar Berdampak Parah hingga Bangkok Thailand?

Imbas Gempa Bumi Myanmar di Thailand, 10 Tewas dan Lebih dari 100 Orang Lainnya Hilang
Warga menunggu kepastian kondisi orang terkasihnya yang menjadi korban reruntuhan gedung di kawasan Chatuchak Park, Bangkok, Thailand. (dok. Lillian SUWANRUMPHA / AFP)... Selengkapnya

Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, hal tersebut disebabkan efek Vibrasi Periode Panjang (Long Vibration Period). "Di mana gelombang gempa yg sumbernya jauh akan direspons oleh tanah lunak. Endapan sedimen tanah lunak tebal di Bangkok dapat merespons gempa dari jauh hingga membentuk resonansi yang mengancam gedung-gedung tinggi," kata dia kepada wartawan, Jumat, 28 Maret 2025, dikutip dari kanal News Liputan6.com.

Daryono menyebut kondisi tersebut pernah terjadi pada 1985 yang mengguncang Meksiko dengan magnitudo 8,1. Gempa dahsyat terjadi di zona subduksi Cocos yang berpusat di Pantai Michoacan, Meksiko.

"Meskipun jarak episentrum gempa ke Kota Meksiko adalah 350 km, kerusakan hebat terjadi di Mexico City, sebagian besar dari 9.500 korban jiwa meninggal terjadi di Mexico city yang dibangun di kawasan rawa purba yang direklamasi," terang dia.

Ia menjelaskan reclaimed land adalah unconsolidated material yang sangat berbahaya jika terjadi gempa kuat. Kemungkinan rusaknya bangunan di Bangkok juga disebabkan oleh efek direktivitas, yaitu efek yang terjadi ketika energi gempa terfokus dalam satu arah. 

"Semakin tinggi direktivitas, semakin terkonsentrasi energi dalam satu arah," jelas Daryono.

Infografis Gempa Megathrust Bayangi Jakarta
Infografis Gempa Megathrust Bayangi Jakarta (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya