Direktur Shell Mundur, Perusahaan Fokus ke Efisiensi

Pengunduran diri Zoe Yujnovich dari Shell memicu perombakan direksi; perusahaan fokus pada efisiensi dan transformasi bisnis dengan pembagian divisi baru.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 06 Mar 2025, 20:30 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2025, 20:30 WIB
Raksasa minyak mencatat rekor keuntungan tahunan
Sebuah pesawat terbang melewati tanda di pom bensin shell di London, Kamis (2/2/2023). Shell mencetak laba sebesar US$40 miliar atau setara Rp595,8 miliar pada 2022 di tengah gejolak harga energi setelah invasi Rusia ke Ukraina. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Gas Terpadu dan Hulu Shell Plc, Zoe Yujnovich, secara resmi mengundurkan diri efektif 31 Maret 2025. Pengunduran diri ini bukan kejadian mendadak, melainkan bagian dari strategi transformasi besar-besaran yang tengah dijalankan Shell untuk meningkatkan efisiensi dan nilai bisnisnya.

Keputusan ini juga diikuti pengunduran diri Huibert Vigeveno, Direktur Hilir, Energi Terbarukan, dan Solusi Energi, yang telah mengabdi selama 30 tahun.

Dalam upaya untuk menyederhanakan struktur kepemimpinannya, Shell telah menunjuk Cederic Cremers sebagai presiden Gas Terpadu dan Peter Costello sebagai presiden Hulu. Perubahan tersebut merupakan bagian dari strategi Shell untuk merampingkan struktur manajemen seniornya.

“Kami telah membuat kemajuan signifikan dalam dua tahun terakhir dalam membangun stabilitas dengan rekam jejak kinerja yang kuat dan manajemen portofolio yang aktif, sekaligus menyederhanakan bisnis kami,” kata kepala eksekutif Wael Sawan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari businesstimes, Kamis (6/3/2025).

“Ke depannya, kami akan mendelegasikan struktur kepemimpinan paling senior kami untuk mencerminkan tiga area utama nilai bisnis – Gas Terpadu; Hulu; dan Hilir, Energi Terbarukan dan Solusi Energi, sekaligus juga meningkatkan Perdagangan dan Pasokan.” jelas dia. 

Wael Sawan memberikan pujian atas kontribusi Zoe Yujnovich selama ini dan menyatakan bahwa perubahan ini merupakan langkah strategis untuk mencapai tujuan transformasi perusahaan. Yujnovich sendiri akan membantu proses transisi kepemimpinan sebelum sepenuhnya meninggalkan perusahaan. Langkah ini juga sejalan dengan rencana integrasi divisi teknis Shell yang dijadwalkan pada paruh pertama tahun 2026.

Promosi 1

Perombakan Direksi dan Strategi Transformasi Shell

SPBU Shell Modular komersial pertama di Indonesia, terletak di Jombang, Jawa Timur. (Dok Shell)
SPBU Shell Modular komersial pertama di Indonesia, terletak di Jombang, Jawa Timur. (Dok Shell)... Selengkapnya

Restrukturisasi di jajaran direksi Shell ini merupakan bagian integral dari strategi transformasi yang berfokus pada tiga area utama: gas terpadu, hulu dan hilir, serta energi terbarukan dan solusi energi. Pembentukan posisi Presiden Gas Terpadu dan Presiden Hulu diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan pengambilan keputusan di masing-masing divisi.

Penunjukan Cederic Cremers dan Peter Costello sebagai Presiden Gas Terpadu dan Presiden Hulu, masing-masing, menandai babak baru dalam kepemimpinan Shell. Keduanya diharapkan mampu membawa visi transformasi perusahaan ke arah yang lebih efektif dan efisien.

Sementara itu, pengunduran diri Huibert Vigeveno juga telah disiapkan penggantinya, yaitu Andrew Smith dan Machteld de Haan, yang akan memimpin divisi Hilir, Energi Terbarukan, dan Solusi Energi. Hal ini menunjukkan komitmen Shell untuk memastikan kelancaran operasional perusahaan di tengah proses transformasi.

Dampak Restrukturisasi bagi Shell

Perubahan di jajaran direksi Shell ini diyakini akan berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan di masa mendatang. Dengan fokus pada efisiensi dan adaptasi terhadap perubahan pasar energi, Shell berharap dapat meningkatkan daya saing dan profitabilitasnya.

Strategi transformasi yang dijalankan Shell juga menunjukkan komitmen perusahaan terhadap transisi energi. Dengan fokus pada energi terbarukan dan solusi energi, Shell berupaya untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi perubahan iklim.

Proses transisi ini tentunya akan diiringi dengan berbagai tantangan. Namun, dengan kepemimpinan baru dan strategi yang terarah, Shell optimis dapat mencapai tujuan transformasinya dan tetap menjadi pemain utama di industri energi global.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya