Direktur PT Indofood Sukses Makmur Franky Welirang mengakui ada kenaikan harga terigu yang disebabkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Harga terigu itu memang naik, tetapi itu kan tidak seperti yoyo," ujarnya di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2013).
Menurut dia, kenaikan harga terigu sebenarnya tidak terlalu mengkhawatirkan karena masih tergolong kecil. "Harga terigu naik sekitar 2% hingga 3%. Penyebabnya? karena (pelemahan) rupiah terhadap dolar itu pasti ada, kita tidak boleh tutupi," lanjutnya.
Dia juga mengatakan meskipun komoditas lain terganggu akibat pelemahan rupiah ini, namun untuk terigu selama ini masih relatif aman sehingga pengusaha dan masyarakat tidak perlu khawatir.
"Kita tidak bisa bilang harga komoditas stabil, tapi yang jelas harga terigu cukup stabil dan relatif stabil," katanya. (Dny/Ndw)
"Harga terigu itu memang naik, tetapi itu kan tidak seperti yoyo," ujarnya di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2013).
Menurut dia, kenaikan harga terigu sebenarnya tidak terlalu mengkhawatirkan karena masih tergolong kecil. "Harga terigu naik sekitar 2% hingga 3%. Penyebabnya? karena (pelemahan) rupiah terhadap dolar itu pasti ada, kita tidak boleh tutupi," lanjutnya.
Dia juga mengatakan meskipun komoditas lain terganggu akibat pelemahan rupiah ini, namun untuk terigu selama ini masih relatif aman sehingga pengusaha dan masyarakat tidak perlu khawatir.
"Kita tidak bisa bilang harga komoditas stabil, tapi yang jelas harga terigu cukup stabil dan relatif stabil," katanya. (Dny/Ndw)