Perusahaan tambang yang tercatat di Bursa Hong Kong, G-Resources Group Ltd mencatat produksi emas sebesar 209 ribu ounce dari tambang Martabe di Sumatera Utara hingga akhir September 2013. Tak hanya emas, perusahaan itu juga mengeruk 1 juta ounce perak.
Presiden Direktur G-Resources Tambang Emas Martabe, Peter Albert mengatakan jumlah produksi emas perseroan di tambang Martabe terus meningkat. Pada kuartal III 2013, G-Resources memproduksi 75.132 ounce emas, naik dibandingkan kuartal II 2013 sebesar 70.212 ounce.
Sementara produksi perak mencapai 433.942 ounce pada kuartal III 2013, naik dibandingkan kuartal sebelumnya 382.320 ounce.
"Sedangkan target produksi tahun 2013 yaitu 280.000 ounce emas dan 1,7 juta ounce perak," kata Albert dalam laporan tertulisnya, Jumat (18/10/2013).
Dengan begitu, lanjut Albert, perusahaan memperoleh pendapatan US$ 119,5 juta dari penjualan 82.845 ounce emas dan 453.614 ounce perak. Sedangkan biaya produksi yang berhasil ditekan menjadi US$ 397 per ounce, dari sebelumnya US$ 510. Hal ini dapat tercapai berkat langkah-langkah efisien yang dilakukan perusahaan ditengah perkembangan harga emas yang belum menggembirakan.
"Kami akan bergerak terus mengembangkan Martabe menjadi salah satu tambang emas terkemuka di Asia yang berkontribusi positif bagi negara,” terang dia. (Pew/Ndw)
Presiden Direktur G-Resources Tambang Emas Martabe, Peter Albert mengatakan jumlah produksi emas perseroan di tambang Martabe terus meningkat. Pada kuartal III 2013, G-Resources memproduksi 75.132 ounce emas, naik dibandingkan kuartal II 2013 sebesar 70.212 ounce.
Sementara produksi perak mencapai 433.942 ounce pada kuartal III 2013, naik dibandingkan kuartal sebelumnya 382.320 ounce.
"Sedangkan target produksi tahun 2013 yaitu 280.000 ounce emas dan 1,7 juta ounce perak," kata Albert dalam laporan tertulisnya, Jumat (18/10/2013).
Dengan begitu, lanjut Albert, perusahaan memperoleh pendapatan US$ 119,5 juta dari penjualan 82.845 ounce emas dan 453.614 ounce perak. Sedangkan biaya produksi yang berhasil ditekan menjadi US$ 397 per ounce, dari sebelumnya US$ 510. Hal ini dapat tercapai berkat langkah-langkah efisien yang dilakukan perusahaan ditengah perkembangan harga emas yang belum menggembirakan.
"Kami akan bergerak terus mengembangkan Martabe menjadi salah satu tambang emas terkemuka di Asia yang berkontribusi positif bagi negara,” terang dia. (Pew/Ndw)