6 Pemain Voli Cantik di Proliga 2015

Novriali Yami, Yolla Yuliana, dan Maya Kurnia Indri Sari adalah beberapa pemain voli cantik yang tampil di Pertamina Proliga 2015.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 30 Mar 2015, 08:00 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2015, 08:00 WIB
Novriali Yami
Novriali Yami (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kompetisi bola voli Pertamina Proliga 2015 memasuki babak final four mulai akhir pekan ini. Di bagian putri, empat tim yang lolos ke babak ini adalah juara bertahan Jakarta Pertamina Energi, Jakarta Electric PLN, Jakarta PGN Popsivo, dan Jakarta BNI 46.

Di antaranya keempat tim itu, ternyata ada sejumlah pemain voli cantik. Sebut saja Yolla Yuliana dan Berlian Marsheila yang bermain untuk Jakarta Electric PLN. Selain itu, ada kapten Jakarta BNI 46 Novriali Yami dan Maya Kurnia Indri Sari yang memperkuat Jakarta Pertamina Energi.

Berikut enam pemain voli cantik di Pertamina Proliga 2015:

Novriali Yami

Novriali Yami
Novriali Yami (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Novriali Yami

Novriali Yami bukan muka baru di ajang Proliga. Pemain kelahiran Purwakarta, 4 November 1991, ini tercatat sudah memperkuat beberapa klub pada ajang kompetisi bola voli kasta tertinggi di Indonesia itu, mulai dari Bogor Prayoga Unitas, Manokwari Valeria Papua Barat, hingga tahun ini bermain untuk Jakarta BNI 46.

Yami, sapaan akrabnya, memulai karier voli sejak kelas satu sekolah menengah pertama bersama Bandung Tectona. Dengan tinggi tubuh sekitar 175 cm, Yami memiliki postur ideal sebagai pemain voli. Tidak hanya smes kerasnya yang mengundang decak kagum penonton. Wajah cantik pemain berposisi all around itu juga mampu menarik mata para penggemar voli, terutama kaum adam.

Yolla Yuliana

Yolla Yuliana
Yolla Yuliana (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Yolla Yuliana

Berparas cantik dengan tinggi 180 cm, Yolla Yuliana lebih pantas sebagai seorang model ketimbang pemain voli. Tapi, gadis kelahiran Bandung, 18 Mei 1994 ini lebih memilih jadi atlet bola voli.

Di Proliga 2015, Yolla memperkuat Jakarta Electric PLN. Pemain yang musim lalu mempekuat Manokwari Valeria Papua Barat itu bertekad membawa Electric menjadi kampiun tahun ini.

Tapi, Yolla yang berposisi sebagai all around ini lebih banyak duduk di bangku cadangan. Meski demikian, keberadaan Yolla di pinggir lapangan kerap menjadi daya tarik penonton. Apalagi, jika dimainkan. Semua mata tertuju padanya.

Wilda Siti Nurfadhila

Wilda Siti Nurfadhila
Pemani Jakarta Electric PLN Wilda Nurfadhila

Wilda Siti Nurfadhila

Masih dari Jakarta Electric PLN. Wilda Siti Nurfadhila adalah pemain voli yang juga berparas cantik. Dara kelahiran Bandung, 7 Februari 1995, ini memulai karier volinya dengan bergabung bersama klub Alko Bandung.

Dengan tinggi 176 cm, Wilda bermain sebagai seorang quicker (smes bola dengan umpan-umpan cepat). Selain garang dengan smes-smes cepatnya, Wilda juga cekatan dalam memblok smes-smes pemain lawan.

Meski berparas cantik dan bersuara merdu, mojang bandung ini tidak berniat berpikir beralih profesi. "Voli itu hobi, voli itu kekasih, sudah jadi bagian dari hidup, sudah nempel di hati. Voli itu sesuatu yang paling disayang selain Allah, orangtua dan pacar," kata Wilda seperti dikutip dari volimania.org.

Maya Kurnia Indri Sari

Maya Kurnia Indri Sari
Pemain Jakarta Pertamina Energi Maya Kurnia Indri Sari

Maya Kurnia Indri Sari

Bakat Maya Kurnia Indri Sari sebagai pemain voli sudah terlihat sejak masih di kelas dua sekolah menengah atas. Berawal bermain di liga remaja di Gresik, ia kemudian diajak bergabung dengan klub Petrokimia Gresik. Ia bahkan sudah bergabung dengan padepokan voli Sentul, pusat pelatihan nasional tim nasional bola voli Indonesia, sejak berusia 15 tahun.

Dipercaya sebagai seorang quicker, Maya sempat memperkuat Indonesia di Kejuaraan Junior Asia 2006, Kejuaraan Asia 2007 di Thailand, dan SEA Games. Setelah tidak lagi memperkuat Petrokimia, Maya kemudian bermain untuk sejumlah klub di kompetisi bola voli Proliga. Klub-klub itu antara lain Surabaya Bank Jatim, Jakarta Popsipo Polwan, Manokwari Valleria Papua Barat, dan Jakarta Pertamina Energi. Untuk Pertamina Energi, klub ini dibawanya juara pada musim lalu.

Lailatul Aisyah

Lailatul Aisyah
Pevoli putri Gresik Petrokimia, Lailatul Aisyah meluapkan ekspresi saat berlaga lawan Jakarta PGN Popsivo di Pertamina Proliga 2015 di Dome Balikpapan, (7/2/2015). Jakarta PGN Popsivo unggul 3-1 atas Gresik Petrokimia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Lailatul Aisyah

Menjadi pemain voli bukanlah cita-cita Lailatul Aisyah. Meski Ismanto, guru olahraganya di sekolah menengah pertama, menyarankannya belajar voli, ia malah berhasrat menjadi model. Cita-cita Laila itu didukung teman-teman sekolahnya. Maklum, dara yang akrab disapa Aming ini memiliki tinggi 175 cm.

Namun, hasratnya menjadi soerang model ternyata banyak ganjalan. Laila pun akhirnya mengikuti saran sang guru dan bergabung dengan klub Petrokimia Gresik sekitar 2005. Setahun berlatih, ia naik jenjang ke tingkat senior. Tetapi, Laila belum bisa memperkuat Petrokimia di Proliga 2006 dan 2007 lantaran masih banyaknya pemain senior saat itu, seperti Dwi Sari Iswaningsih.

Ia baru mendapatkan kesempatan bermain di Proliga 2008. Dan hingga kini, Laila tetap setia mempekuat Petrokimia sebagai open spiker. Kalau sudah ada di lapangan, pemain yang punya usaha clothing ini tidak pernah mau kompromi terhadap lawan. Smes-smes kerasnya kerap menyumbang poin bagi Petrokimia. Sayang, ia gagal membawa Petrokimia ke final four Pertamina Proliga 2015.

Berllian Marsheilla

Berllian Marsheilla
Pemain Jakarta Electric PLN Berllian Marsheilla (twitter volimania)

Berllian Marsheilla

Ramah dan selalu ceria. Itulah pembawaan Berllian Marsheilla di luar lapangan. Tetapi saat di dalam lapangan memperkuat Jakarta Electric PLN, sosoknya jadi serius dan dingin dalam mengkoordinir daerah pertahanan untuk menghalau smes-smes lawan.

Dunia bola voli sudah digeluti pemain kelahiran 22 Desember 1989 ini sejak masih duduk di sekolah dasar. Sheilla makin menekuni olahraga itu dengan masuk ke SMP dan SMA Ragunan. Berawal bermain di posisi open spiker, posisi Sheilla kemudian berubah menjadi all round spiker, quick spiker, dan hingga akhirnya cedera lutut memaksanya menjadi libero.

Sheilla tipe pemain yang setia. Ia selalu memperkuat Jakarta Electric PLN sejak tampil di Proliga. Musim ini, pemain yang bercita-cita menjadi penyiar televisi itu sukses membawa PLN lolos ke final four. Sheilla yang baru saja merintis biro perjalanan itu bertekad membawa PLN kembali menjadi juara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya