Menpora Ajukan Syarat ISL Bisa Bergulir Lagi

Menpora Imam Nahrawi merencanakan sederetan turnamen di beberapa bulan ke depan.

oleh Girman Soemantri diperbarui 23 Okt 2015, 14:20 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2015, 14:20 WIB
20150709-Penghargaan Atlet Berprestasi Sea Games-Menpora
Menpora Imam Nahrawi saat memberikan ucapan selamat sekaligus penyerahan penghargaan buat para atlit dan pelatih yang berprestasi di Sea Games ke-28 Singapura 2015, di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis (9/7/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nachrawi berencana akan membuat sebuah turnamen sepak bola baru di Indonesia. Rencana membuat turnamen baru itu diungkapkan setelah ia selesai menunaikan ibadah salat jumat di gedung Kemenpora.

Namun, politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengingatkan, klub yang ikut turnamen lolos verifikasi. Imam berjanji bakal membuat turnamen Piala Presiden "Jilid II".

Sebelumnya, Kemenpora membuat tarkam bertajuk Piala Kemerdekaan. Hanya saja, gelaran ini meninggalkan masalah mulai dari pencairan hadiah yang tidak sesuai jadwal hingga wasit yang belum dibayar.

"Akan ada sebuah turnamen baru nanti, dilaksanakan pada awal bulan November nanti. Saya berharap turnamen ini akan diikuti oleh lebih banyak klub, yang pasti Persipura dan Persebaya yang diakui oleh pemerintah harus ikut. Ini contoh kedua Piala presiden," ujarnya kepada wartawan.

"Ini bukan turnamen satu-satunya, pada Januari dan Maret nanti direncanakan akan ada turnamen lagi," sambungnya.

Mengenai perhelatan kompetisi Indonesia Super League (ISL) dan berjangka panjang, Menpora berjanji siap menggulirkan lagi. Tapi dengan syarat, kompetisi, klub, dan pendukungnya bersih dari masalah.

"Saya mau membuat sebuah liga, jika bisa setransparan Piala Presiden kemarin. Tunggu semua siap, wasit independen, keuangan transparan dan akuntabel. Para penonton bisa dikendalikan. Tak ada lagi pengaturan skor dan indikasi suap," dia mengakhiri.

Saat ini, kompetisi di Indonesia sedang mati suri karena PSSI dibekukan Menpora. Indonesia juga tak bisa ikut berpartisipasi di ajang internasional gara-gara dibekukan FIFA. Ini buntut dari intervensi pemerintah kepada PSSI. (Def/Bog)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya