Liputan6.com, Jakarta Ancaman urungnya timnas Indonesia U-22 tampil di Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 bukan sekadar kabar burung. Kabar itu mulai terungkap setelah tak ada nama timnas Indonesia dalam delapan peserta cabang sepak bola ISG 2017.
Sejatinya, ISG 2017 adalah ajang yang sudah masuk dalam rencana dan program timnas Indonesia pada Mei 2017. Bahkan, timnas Indonesia sudah berencana untuk langsung bertolak ke Azerbaijan, tuan rumah ISG 2017, usai melakoni pemusatan latihan (TC) di Spanyol.
Baca Juga
Lucunya, saat Direktur Olahraga Azerbaijan ISG Operation Committee (AISGOC) 2017 Mark Honeybunn menyebutkan daftar nama delapan peserta, tak ada nama timnas Indonesia. KOI selaku yang mengurusi pun ikut terkejut.
"Jadi, KOI itu sudah mendaftarkan timnas Indonesia sejak lama. Jangan bilang kalau mereka belum didaftarkan. Namun, ternyata ada perubahan regulasi mengenai tim yang berhak menjadi peserta cabang sepak bola ISG 2017," kata Muddai Madang, Wakil Ketua Umum KOI, kepada Liputan6.com.
PSSI sendiri awalnya sangat terkejut dengan kabar soal status timnas Indonesia di ISG 2017. Namun, melalui Sekjen Ade Wellington, PSSI mengaku akan menyiapkan agenda alternatif jika timnas Indonesia benar-benar tak bisa ikut ISG 2017.
Advertisement
KOI Protes
KOI sendiri belum sepenuhnya menerima keputusan tersebut. Mereka akan mengajukan surat protes kepada AISGOC dan berharap segera mendapat penjelasan pasti. "Jadi, perubahan regulasi itu memakai sistem peringkat FIFA. Hanya delapan tim peringkat teratas yang berhak ikut," beber Muddai.
"Jika memang regulasi ini yang digunakan, seharusnya ada proses kualifikasi. Lucu juga, masa timnas Indonesia yang mendapatkan perak di ISG sebelumnya malah tak ikut," tegasnya.
Advertisement