Liputan6.com, Manchester - Bruno Fernandes telah menjadi inspirasi bagi Manchester United (MU) sejak kedatangannya pada Januari 2020 dari Sporting CP. Gelandang asal Portugal itu sudah mencetak 16 gol dan membuat 12 assist dari 30 penampilannya bersama Setan Merah di semua kompetisi.
Sementara Bruno Fernandes berkembang pesat di lini tengah MU, Paul Pogba menghabiskan sebagai besar waktunya untuk absen. Bahkan ketika telah tersedia, gelandang asal Prancis itu harus berjuang untuk memberi pengaruh pada permainan tim.
Baca Juga
Faktanya, Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer telah menempatkan Pogba sebagai pemain cadangan di dua pertandingan terakhir Liga Inggris. Hal itu memicu spekulasi bahwa Pogba tidak mampu bermain dengan kemampuan terbaiknya bersama Fernandes di Old Trafford.
Advertisement
Tetapi, Bruno Fernandes berpikir sebaliknya dan menyarankan kemitraan itu bisa mengangkat MU ke level lain. "Selalu menyenangkan berada satu tim dengannya karena saya bisa belajar banyak darinya, dan dia bisa belajar banyak dari saya," katanya kepada Sky Sports.
"Bersama-sama kita bisa melakukan hal-hal hebat."
Â
Saksikan Video Paul Pogba di Bawah Ini
Hubungan Baik
Fernandes mengaku dia tidak memiliki masalah dengan Pogba. "Kami memiliki hubungan yang baik, tentunya. Kami berdua berbicara bahasa Italia sehingga sebagian besar waktu kami berbicara bahasa Italia. Saya memiliki hubungan yang baik dengannya di dalam dan luar lapangan," ucapnya.
"Dia pria yang lucu, dia selalu ingin bercanda. Saya sudah mengenalnya dari Italia, tapi sekarang saya memiliki kesempatan untuk berada di tim dengan pemenang Piala Dunia."
Advertisement
Sikap Buruk
Menanggapi pembicaraan tentang dugaan sikap buruk Pogba, Fernandes berkata: "Paul ingin bermain, dia ingin berada di XI pertama, itu tak berbeda dengan pemain mana pun - mereka semua ingin berada di XI pertama."
"Tentu saja Paul adalah pemain luar biasa yang telah melakukan banyak hal hebat dalam beberapa tahun terakhir. Cara dia bermain melawan Paris Saint-Germain, melawan Newcastle, sempurna untuk tim."
Â
Motivasi Tinggi
"Banyak orang mungkin berpikir Paul marah di bangku cadangan dan bahwa dia tak akan melakukan apa-apa saat masuk karena dia marah. Tetapi dia datang dengan motivasi yang tepat, seperti yang kita lihat dengan assistnya di Paris," ucap Fernandes menambahkan.
"Berada di bangku cadangan adalah masalah bagi semua orang, tapi masalah ini menjadi motivasi bagi Paul. Dia menggunakan ini sebagai motivasi dan dia banyak membantu tim ketika dia masuk dan bermain, seperti yang dia lakukan di pertandingan terakhir di Liga Champions," pungkasnya.
Advertisement