Liputan6.com, Jakarta - Persiapan Indonesia mengikuti Paralimpiade Tokyo 2020 memasuki tahap akhir. Kontingen bakal segera berangkat ke Jepang.
NPC Indonesia membagi rombongan Paralimpiade Tokyo menjadi empat kloter, dengan tim pertama berangkat di Hari Kemerdekaan.
Baca Juga
Atlet dari cabang olahraga para tenis meja, para renang, dan para balap sepeda akan meninggalkan Tanah Air pada 17 Agustus pukul 06.15 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta.
Advertisement
Para tenis meja beranggotakan tiga atlet dan dua pelatih. Para balap sepeda masing-masing satu atlet dan pelatih. Sementara para renang dua atlet serta pelatih dan staf berjumlah tiga orang.
Sehari setelahnya, giliran para bulu tangkis dan para powerlifting yang bertolak pukul 21.25 WIB. Kloter kedua ini dijadwalkan tiba di Tokyo pada 19 Agustus.
Total 60 Orang
Tim para badminton diisi tujuh atlet. Mereka akan ditemani pelatih dan terapis dengan jumlah empat orang. Sementara powerlifting masing-masing satu atlet dan pelatih.
Kloter ketiga akan memberangkatkan atlet dari cabang olahraga para atletik dengan rincian tujuh atlet dan tiga pelatih. Selain itu, rombongan utama juga akan bertolak bersamaan, termasuk Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk Paralimpiade Tokyo Andi Herman.
Adapun para menembak menjadi rombongan terakhir yang berangkat ke Tokyo yakni pada 23 Agustus. Pada kloter terakhir ini berisi dua atlet dan empat orang pelatih dan staf.
Secara keseluruhan Kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo berjumlah 60 orang, termasuk 23 atlet dari tujuh cabang olahraga.
Advertisement
Daftar Atlet
Para Atletik: Saptoyogo Purnomo, Karisma Evi Tiarani, Putri Aulia, Elvin Elhudia Sesa, Famini, Jaenal Aripin, Setiyo Budi Hartanto
Para Badminton: Fredy Setiawan, Hary Susanto, Dheva Anrimusthi, Leani Ratri Oktila, Khalimatus Sa'diyah, Ukun Rukaendi, Suryo Nugroho
Para Tenis Meja: Dian David Mickael Jacobs, Komet Akbar, Adyos Astan
Para Renang: Syuci Indriani, Jendi Pangabean
Para Menembak: Bolo Triyanto, Hanik Puji Astuti
Para Cycling: Muhammad Fadli Imammuddin
Para Powerlifting: Ni Nengah Widiasih