Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang jasad bocah yang ditemukan dalam truk pengangkut ayam viral di media sosial. Kabar ini beredar menyertai sebuah gambar yang diunggah di Facebook. Dalam foto itu, tampak beberapa pria tengah menurunkan kardus dari atas truk.
Ada sebuah kardus yang dibongkar dan berisi sejumlah bocah dalam kondisi tak sadar. Unggahan foto tersebut juga menyertakan keterangan berikut ini:
Kemarin sore telah ditemukan di bukit Kayu Hitam. Polisi telah menahan 1 truk pengangkut ayam. Ternyata di atas truk tsb ada 6 anak-anak, 3 dari mereka sdh tdk dpt berbicara lagi. Mereka disuntik dgn zat bius & akan diekspor ke Thailand, di mana mereka akan dibunuh untuk diambil organnya. Mereka masing-masing dikemas dlm kotak & diletakkkan di tengah truk. Truk itu membawa ayam & kotak dgn anak-abak yg tersembunyi di dalamnya.
Advertisement
Utk keselamatan anak2, JANGAN biarkan mereka pergi sendirian atau hrs tahu tujjuan perginya serta cek keadaannya di tempat tujuan. Komunikasi dgn anak harus selalu on stand by.
Di copy dari grup kepolisian untuk diantisipasi & sampaikan kpd masyarakat !!!
ngeerriii banget deh..
Gambar itu diunggah oleh akun Facebook Dewi Liyan Deliyan pada Selasa 30 Juli 2019. "Harus hati-hati kita....," tulis akun facebook Dewi Liyan Deliyan.
Konten yang diunggah akun facebook Dewi Liyan Deliyan telah 9 ribu kali dibagikan dan mendapat 261 komentar warganet.
Penelusuran Fakta
Setelah ditelusuri, kabar tentang para bocah di dalam truk pengangkut ayam ternyata tidak benar.
Fakta ini sebagaimana dikutip dari akun twitter resmi milik Divisi Humas Polri, @DivHumas_Polri. Akun ini menyebut bahwa konten tersebut adalah hoaks.
"Telah beredar sebaran pesan dan foto terkait adanya informasi telah dilakukan penahanan terhadap 1 truk pengangkut ayam dan setelah dilakukan pengecekan didapati 6 anak-anak yang sudah dibius dan akan diekspor ke Thailand untuk diambil organ tubuhnya adalah tidak benar/Hoax," tulis @DivHumas_Polri pada 28 September 2018.
Telah beredar sebaran pesan dan foto terkait adanya informasi telah dilakukan penahanan terhadap 1 truk pengangkut ayam dan setelah dilakukan pengecekan didapati 6 anak-anak yang sudah dibius dan akan diekspor ke Thailand untuk diambil organ tubuhnya adalah tidak benar/Hoax. pic.twitter.com/mXVSx4jDWX
— Divisi Humas Polri (@DivHumas_Polri) September 26, 2018
Foto bocah di dalam kardus di konten tersebut merupakan foto lama.
Bocah dalam kardus yang ada di foto itu merupakan korban pembunuhan di Kalideres, Jakarta Barat pada Oktober 2015 silam.
Fakta ini dikutip dari situs Liputan6.com dengan judul artikel "Kronologi Hilangnya Bocah F hingga Ditemukan Tewas dalam Kardus".
Â
Liputan6.com, Jakarta - Bocah PNF atau F ditemukan tak bernyawa pada Jumat 2 Oktober 2015 di kawasan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat. Jasad anak 9 tahun itu dalam kondisi badan tertekuk, tangan dan kaki dilakban, dan dimasukkan ke dalam kardus.
Sebelum ditemukan tak bernyawa, F pamit berangkat sekolah pada pukul 06.00 WIB dan sempat meminta izin kepada ibunya untuk kerja kelompok selepas pulang sekolah pada Jumat 2 Oktober 2015. Ayah F, Asep Syaefullah, mengaku tak ada yang aneh pada hari itu.
"Almarhumah Jumat pagi berangkat sekolah pukul 06.00 karena dia pegang kunci kelas," kata Asep di rumah duka, Jalan Peta Barat, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (6/10/2015).
Selain pamit berangkat sekolah, F juga meminta izin kepada ibunya kerja kelompok di rumah temannya. "Pulang pukul 09.30 WIB, berhubung, dia sudah izin sama mamanya untuk pergi ke rumah kawannya. Enggak jauh dari sekitar sekolah," ujar dia.
Namun, hingga sore F tak juga memberi kabar. Padahal jika ingin bermain ke rumah temannya, F selalu pulang terlebih dahulu untuk mengganti pakaian dan makan siang.
Hingga malam hari, sambung Asep, F juga tak ada kabar berita. Istri Asep dan keluarga yang lain mencoba mencari F ke rumah temannya. Ternyata, F tak pernah mampir ke rumah itu.
"Saya kan sopir, kebetulan enggak ada di rumah. Ibunya cari-cari sampai malam ke rumah kawannya, sampai malam enggak ketemu," tutur dia.
Keesokan harinya, pada Sabtu 3 Oktober 2015, keluarga bersepakat mencari F dengan menyebar pamflet 'orang hilang' dan melapor ke polisi. Namun, keluarga malah mendapat kabar adanya temuan sesosok mayat bocah perempuan di daerah Kamal, Kalideres, Jakarta Barat. Penasaran, keluarga F langsung menuju polsek untuk mengkroscek jasad tersebut.
"Tadinya sempat rencana mau sebarkan pamflet buat cari anak saya. Tapi denger ada kabar begitu, langsung keluarga ke polsek," ucap Asep.
Benar saja, jenazah yang ditemukan dalam kondisi nahas dalam kardus itu adalah F, putri ketiga Asep yang menghilang selepas pulang sekolah. Asep yang tengah bertugas langsung meminta izin pulang kepada bosnya dari Cibubur, Jakarta Timur. Ia mengaku ditelepon petugas dari Polda Metro Jaya untuk melihat langsung kondisi jenazah, yang sudah berada di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.
"Saya disopiri sama petugas polisi. Minta saya segera ke kamar jenazah, buat ngecek apa betul itu anak saya," sambung Asep.
Sesampai di kamar jenazah pada Sabtu siang, Asep mengaku tidak langsung melihat jenazah anaknya. Ia hanya disodorkan foto dari telepon selular polisi. Pertama kali melihat foto itu, Asep langsung kaget.
"Saya tahu betul anak saya. Lihat dari wajahnya sudah bisa dikenali," ungkap dia.
Asep tak sanggup menceritakan kondisi anaknya. Ia memilih menutup mulutnya rapat-rapat. Hanya kalimat minta ampun kepada Yang Maha Kuasa yang bisa ia ucapkan. "Astagfirullah. Enggak kuat saya."
Bocah F sebelumnya ditemukan terbujur kaku dengan posisi badan tertekuk di dalam sebuah kardus yang tergeletak di gang pinggir Jalan Sahabat Kampung Belakang, Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat 2 Oktober 2015 malam. Saat ditemukan sekelompok pemuda yang tengah melintas, kondisi jasad F sangat mengenaskan. Mulut dilakban, tangan dan kakinya juga dililit lakban.
Hasil autopsi mengungkapkan, F mengalami kekerasan seksual dan fisik yang akhirnya membuatnya meregang nyawa. Identitas gadis kecil ini baru terungkap usai keluarga mendatangi kamar jenazah RS Polri, setelah mendengar pemberitaan mengenai penemuan mayat bocah perempuan di media elektronik Sabtu 3 Oktober siang.
Â
Advertisement
Kesimpulan
Tidak ada truk pengangkut ayam yang membawa bocah-bocah yang dibius yang dimasukkan dalam kardus. Kabar tersebut merupakan kabar hoaks.
Foto jasad bocah dalam kardus merupakan kejadian pembunuhan pada Oktober 2015 lalu. Isu palsu tersebut juga pernah muncul pada 2018.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement