Citizen6, Jakarta Sekelompok Ibu-ibu tersebut adalah warga terdampak dari daerah eks-lokalisasi, banyak yang salah artikan pmain dari Dolly ini adalah warganya. Padahal, warga di sini adalah terdampak. Bayangkan, ada beberapa Ibu-ibu itu yang biasanya mata pencaharian mereka dari eks-lokalisasi tersebut, seperti tukang parkir, laundry, toko kelontong, dan lain sebagainya.
Saya memerhatikan ada Ibu yang usianya cukup tua untuk menggarap batik ini, tangannya masih lincah, penglihatannya pun masih bagus untuk membatik yang apik. Batik Tulis Jarak Arum, adalah batik yang dikembangkan oleh Ibu-ibu terdampak warga Jarak, Dolly. Maka dari itu, batik Jarak Arum ini memiliki ciri yang khas dari namanya. Tidak hanya itu, masih kurang juga dalam pemasarannya.
Karena masih banyak masyarakat yang melihat sebelah mata dari batik tersebut. Bahan pembuatan batik inipun, masih seperti batik biasanya, dari kain batik yang biasa digunakan orang Jawa pada umumnya, dan tinta untuk membatik pun masih biasa. Oya, namun kualitasnya bagus, tidak ada campur tangan pabrik, masih steril. Yap! Nah, untuk motif yang mereka gunakan kebanyakan adalah membentuk daun jarak dan membentuk burung. Unik, simple, dan lucu, kayak kamu ngegemesin
Advertisement
Pengirim:
Aya Slavina
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6