Liputan6.com, Jakarta Mendapati mobil kita tergores di area parkir pasti membuat kita uring-uringan. Apalagi goresan itu menjadi sering. Kita tentu akan bertanya-tanya, apa masalahnya?
Pengalaman seperti itu dialami oleh pemilik mobil dari Belarusia, Kot Matroskin. Dalam enam bulan terakhir, lebih dari 20 kali Kot mendapati mobil Volkswagen Polo miliknya penuh dengan goresan. Awalnya Kot tak tahu. Namun lama-lama ia menyadari ada yang tak beres. Ia kemudian mencari petunjuk tentang siapa pelakunya.
Baca Juga
Dilansir Oddity Central, Kot menganalisis pola kapan dan di mana mobilnya tergores. Ia menyimpulkan goresan terjadi hanya ketika ia memarkir mobilnya di samping sebuah torotar di dekat pintu masuk sebuah taman. Dan tampaknya dilakukan oleh orang yang sama, dengan alat yang sama, karena masing-masing goresan terlihat mirip.
Kot mengatakan ia hanya akan parkir di sana ketika di apartemennya tidak terdapat ruang untuk parkir. "Aku memastikan untuk tidak menggilas rumput, menghalangi pejalan kaki. Tapi itu tampaknya tak dipedulikan si penggores," ujarnya.
Ia sempat berpikir pelakunya adalah orang-orang yang mungkin punya masalah dengannya. Namun anehnya, mengapa tindakan menggores hanya terjadi ketika ia parkir di taman.
Advertisement
Karena Dendam?
Penasaran dengan tindakan pelaku, Kot pernah menempel catatan di bagian belakang mobilnya. Isinya tentang pertanyaan mengapa si pelaku tega menggores mobilnya. Ia bahkan menyertakan alamat e-mail supaya pelaku bisa menjawabnya via surat elektronik, kalau tak berani tatap muka.
"Namun aku tak pernah mendapat jawaban. Dia tak punya pesan untuk itu dan terus menggores mobilku," ujarnya.
Kot semakin geram, ia mengambil cara kedua, yakni dengan memasang video di dashbor belakang mobilnya. Namun terlepas dari banyaknya rekaman orang yang terlihat berjalan begitu dekat dengan mobilnya, rekaman video itu tak memberitakukan apa-apa.
Ia kemudian menyadari tak mungkin untuk mengetahui apakah seseorang jalan dan menggores mobil hanya dengan rakaman video. Sehingga ia mencari tempat bersembunyi untuk mengawasi pelaku dan menangkapnya langsung.
"Namun aku juga tak melihat siapa pun dengan jelas. Siapa yang menggores mobilku," keluhnya.
Kot mengatakan bahwa ia adalah orang yang keras kepala. Ia menolak kekalahan, apalagi menyerah. Untuk hari-hari paling menjengkelkan itu, ia memutuskan untuk tidur di mobilnya setiap malam, selama hampir satu bulan.
Kot menambah daftar analisis. Waktu terjadi goresan berkisar antara jam 4-6 pagi. Ia pun mengatur siasat, sebelum jam 4 pagi Kot harus sudah ada di dalam mobilnya. Bermodal pakaian tebal, sleeping bag, dan waktu tiga jam untuk tiduran di jok belakang mobilnya.
"Agar aku bisa mendengar kalau pelaku menggores, aku membuka sedikit jendelaku," ujarnya.
Terkadang, Kot hampir menyerah. Ia berpikir telah melakukan hal-hal bodoh. Masuk angin, kurang tidur, sakit pinggang hanya untuk mencari tahu kebenaran. Namun, Kot akhirnya mendapatkan hasil.
Pada pukul 05.40 pagi, di akhir November yang basah, ia menangkap seorang pelaku yang selama ini menggores mobilnya. Mulanya ia mendengar gesekan seperti logam yang keras. Ia bergegas keluar dan menangkap pelaku.
Advertisement
Pelaku Tertangkap
Apa yang dibayangkan Kot salah. Selama ini, ia menganggap pelaku adalah laki-laki dengan perawakan sangar. Namun ternyata apa yang ada di dekapannya adalah sosok wanita tua yang mengenakan topi lucu. Rambutnya hampir seluruhnya memutih.
"Aku sudah memutuskan di bagian mana orang itu akan kuhajar. Tapi ternyata ia wanita dan jauh lebih tua dariku," ujarnya.
Wanita tua itu langsung memohon kepada Kot agar dilepaskan. Ia bahkan bersedia mengganti kerugian. Wanita itu menolak kalau dirinya dianggap telah menggores mobil Kot selama ini. Wanita itu bersikeras jika ia hanya menggores pagi itu saja.
"Tolong lepaskan aku. Tak perlu memanggil polisi aku akan mengganti semua kerugian," kata Kot menirukan wanita tua itu.
Namun Kot menolak. Ia tetap membawa pelaku ke polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Adapun alasan mengapa menggores mobil Kot, wanita itu tak berkomentar selain hanya iseng semata. Oh, betapa kejam hidup ini.
(War)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.