Terancam Punah, Jumlah Cheetah di Alam Liar Tinggal 7.100 Ekor

Cheetah, hewan darat tercepat di dunia, mendekati kepunahan. Hal ini diungkapkan oleh para ilmuwan yang menyelidiki keberadaan cheetah.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 27 Des 2016, 12:36 WIB
Diterbitkan 27 Des 2016, 12:36 WIB
cheetah
cheetah

Liputan6.com, Jakarta - Cheetah, hewan darat tercepat di dunia, mendekati kepunahan. Hal ini diungkapkan oleh para ilmuwan yang menyelidiki keberadaan kucing besar tersebut.

Menurut penyelidikan yang dilakukan oleh Zooloogical Society of London (ZSL) dan Wildlife Consevation Society (WCS), diperkirakan hanya tinggal 7.100 ekor cheetah yang hidup di alam liar. Populasi mereka makin menyusut dengan makin meluasnya tempat tinggal manusia.

Di Zimbabwe saja, tidak sampai satu dekade, jumlah cheetah telah anjlok hingga 85%. Penurunan jumlah cheetah yang begitu drastis ini membuat statusnya berubah dari "rentan" menjadi "terancam punah." Demikian menurut the International Union for the Conservation of Nature (IUCN).

"Mengingat sifat kucing besar ini, sulit untuk mengumpulkan informasi dari mereka di alam liar. Temuan kami menunjukkan bahwa kebutuhan ruang besar untuk cheetah, ditambah dengan ancaman lainnya di alam liar, membuat mereka diambang kepunahan," terang Dr Sarah Durant dari ZSL yang memimpin proyek panjang lebar.

Mengutip dari Mirror, Selasa (27/12/2016), cheetah adalah salah satu karnivora di dunia yang membutuhkan ruang yang besar. Bahkan di dalam kawasan yang dilindungi, jumlah mereka menyusut akibat perburuan liar para manusia, perdagangan ilegal, dan hilangnya habitat.

Jika tak ingin cheetah punah, diperlukan strategi yang terkoordinasi antara masyarakat dan pemerintah setempat untuk melindungi cheetah dan mempromosikan lingkungan berkelanjutan antara manusia dan satwa liar.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya