Didiagnosis Tak Hidup Lama, Miliuner Muslim Donasikan Seluruh Uangnya

Setelah didagnosis tak akan hidup lama, seorang pria bernama Ali Banat dari Australia donasikan uangnya.

oleh Nur Aida Tifani diperbarui 04 Jun 2018, 12:06 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2018, 12:06 WIB
Didiagnosis Tak Akan Hidup Lama, Miliuner Muslim Donasikan Seluruh Uangnya
(Foto: © OnePath Network)

Liputan6.com, Jakarta - Hidup dalam bergelimang harta tentunya menjadi dambaan banyak orang. Menjadi seorang miliuner yang memiliki beragam mobil sport disertai pakaian mewah. Sejumlah hal itu memang menjadi bagian dari kehidupan beruntung yang dialami seorang miliuner muda dari Sydney, Australia.

Ali Banat, menjalani gaya hidup mewah semacam itu sebelum diberi tahu bahwa usianya tak lama lagi karena kanker mulut langka. Dokter memberikan diagnoasa bahwa pebisnis itu mengalami kanker tahap terminal, dimana kondisinya tak lagi memiliki harapan untuk sembuh.

Dihadapkan dengan kenyataan tragis itu di tahun 2015, ternyata mengetuk hati Ali untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Dokter memperkirakan bahwa Ali hanya punya kemungkinan hidup sampai tujuh bulan saja, tapi dari situ ia mulai melakukan perubahan positif kepada orang-orang dengan kekayaannya.

Banat kemudian mendonasikan uangnya untuk amal 'Muslim Around The World', ia menyumbangkan senilai Rp 10,8 miliar. Mantan pebisnis itu juga memutuskan menghabiskan tahun terakhirnya untuk memberikan uang kapada kaum muslim yang kurang mampu.

Penyakit yang ia alami merupakan sebuah hadiah dari Allah

Didiagnosis Tak Akan Hidup Lama, Miliuner Muslim Donasikan Seluruh Uangnya
(Foto: © Sky Shazad Photography & OnePath Network)

Ali setelah itu sadar bahwa selama ini ia mengejar tujuan yang salah dalam hidupnya. 

"Ketika Anda menemukan bahwa Anda sakit atau tidak punya banyak waktu untuk hidup, ini adalah hal terakhir yang akan Anda kejar," kata Ali dalam dokumenter OnePath Network. Ali menggambarkan bahwa penyakitnya merupakan hadiah dari tuhan karena itu, ia bisa punya kesempatan untuk berubah.

Tak lama setelah mendapat diagnosis tersebut, Ali kemudian menjual semua bisnisnya dan berpergian ke sejumlah negara di Afrika. Di sana, ia juga membangun masjid serta sekolah, sebelum akhirnya membuat donasi 'Muslim Around The World'.

Dari situ ia membuat sejumlah pusat medis, bisnis untuk mendukung masyarakat, serta sekolah untuk anak-anak yatim dan rumah untuk menampung para janda.

Ali sendiri ternyata berhasil hidup lebih dari dua tahun, terlewat dari prediksi para dokter. Namun, pada 29 Mei 2018, ia wafat di usia 36 tahun dan di makamkan di Sydney.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya