Liputan6.com, Jakarta - Piala Dunia 2022 akan berakhir dalam hitungan hari. Satu persatu babak telah dilewati. Kini hanya tersisa babak penentuan untuk memperebutkan posisi juara pertama, kedua dan ketiga.
Usai menderita kekalahan 3-0 atas Argentina di semifinal, Kroasia harus mengubur harapan maju ke babak final Piala Dunia 2022.
Sebelumnya, Kroasia berhasil mencapai titik final di Piala Dunia 2018 dan bertemu dengan Prancis. Meski akhirnya mereka hanya keluar menjadi runner up saja.
Advertisement
Perjalanan belum usai, Vatreni harus bangkit melawan Maroko guna merebut posisi juara ketiga Piala Dunia 2022.
Laga penentu posisi juara ketiga Piala Dunia 2022, Kroasia vs Maroko akan berlangsung pada Sabtu (17/12) pukul 22.00 WIB di Stadion Khalifia Internasional.
Walaupun kebanyakan orang menganggap posisi ketiga hanya dipandang sebagai laga persahabatan, penyerang asal Kroasia, Andrej Kramaric, menepis hal itu.
Timnas Kroasia dan Maroko akan memperebutkan media perunggu di Piala Dunia 2022 Qatar. Kramaric mengatakan bahwa memenangkan medali di Piala Dunia sama saja menjadi pahlawan bagi negaranya.
"Mereka berjuang untuk hidup, karena jika memenangkan medali di Piala Dunia, Anda menjadi pahlawan abadi di negara Anda. Itu hal yang sama yang akan kami lakukan," kata penyerang Kroasia mengutip dari Euro News pada Sabtu, 17 Desember 2022.
Sang kapten, Luka Modric, siap kembali berlaga untuk memperebutkan posisi juara ketiga bagi timnas Kroasia.
Di usia seniornya ini, dia tetap ingin memberikan yang terbaik. Meski Piala Dunia 2022 dikabarkan akan menjadi Piala Dunia terakhir baginya.
Â
Perjalanan Luka Modric di Piala Dunia
Luka Modric melakukan debut internasionalnya untuk Kroasia di Piala Dunia 2006. Kala itu, umurnya masih 21 tahun.
Saat ini perjalanan karier Luka Modric di Piala Dunia dirumorkan akan segera berakhir. Di usia 37, Modric mungkin tidak bisa selalu menghasilkan keajaiban yang tak terduga untuk Vatreni seperti masa mudanya.
Akan tetapi, Kroasia masih membutuhkan Modric, karena dipercaya sebagai pemain terbaik untuk mengontrol bola dan menciptakan peluang.
Pemain yang berposisi sebagai gelandang ini telah berhasil memenangkan 161 caps selama merumput bersama negaranya sejak tahun 2006.
Mengawali karier internasional Piala Dunia 2006 melawan Argentina, kini Modric harus menerima pahit karena dikalahkan oleh La Albiceleste di semifinal Piala Dunia 2022.
Padahal, performa Modric telah diakui, bahkan sampai kemampuannya disetarakan sama seperti orang Argentina, yakni Juan Roman Riquelme dan Ariel Ortega. Â
Luka Modric pun telah menghiasi perjalanan Piala Dunia dengan sangat apik, melalui visi dan bakatnya.
Advertisement
Luka Modric Rebut Golden Ball Piala Dunia 2018
Timnas Kroasia melesat sampai ke babak final Piala Dunia 2018 kala itu. Vatreni berhadapan dengan Prancis, meski akhirnya mereka hanya keluar sebagai runner up saja.
Kroasia dihabiskan oleh Prancis dengan skor 4-2 di Piala Dunia 2018 yang membuat mereka pupus harapan mengangkat trofi di Stadion Luzhniki Moskow.
Dilansir dari laman resmi FIFA, Golden Ball diberikan kepada pemain terbaik di setiap pertandingan Piala Dunia.
Mereka yang berhasil mencapai finis sebagai peringkat kedua dan ketiga, akan menerima penghargaan Adidas Silver Ball dan Bronze Ball sebagai pemain terbaik kedua dan ketiga di turnamen Piala Dunia.
Meski harus keluar menjadi runner up Piala Dunia 2018, Luka Modric memainkan perannya dengan baik, hingga menyabet satu Golden Ball.
Dirinya terpilih menjadi pemain terbaik selama pertandingan mengalahkan Eden Hazard dari Belgia dan Antoine Griezmann dari Prancis.
Juara Ketiga Memperebutkan Medali Perunggu
Sejumlah orang menganggap posisi ketiga merupakan reputasi yang buruk dalam sebuah turnamen. Sah-sah saja, karena tak ada yang mau berjuang untuk menjadi yang ketiga.
Namun, pertandingan internasional Piala Dunia berbeda dengan turnamen standar lainnya. Para tim yang berhasil mencapai titik tertentu akan mendapatkan hadiah bernilai.
Apalagi, dengan mewakili negara ke Piala Dunia saja sudah bisa membuat negaranya bangga.
Dilansir dari EN AS, Piala Dunia FIFA akan memberikan medali perunggu dan uang sebesar 27 juta dollar (Rp421 miliar) untuk tim juara ketiga.
Di samping itu, timnas urutan keempat pun akan mendapatkan uang sebesar 25 juta dollar (Rp389 miliar).
Sedangkan, dari perspektif FIFA, pertandingan yang menentukan posisi ketiga akan digunakan dalam menyusun peringkat tim global.
Advertisement