10 Fakta Ilmiah Tentang Mimpi yang Tak Banyak Orang Tahu - Part 1

Setidaknya ada 10 fakta ilmiah yang diharapkan akan membantu Anda meningkatkan pemahaman Anda tentang mimpi.

oleh Camelia diperbarui 10 Apr 2023, 17:21 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2023, 16:03 WIB
Ilustrasi wanita tidur, bermimpi
Ilustrasi wanita tidur, bermimpi. (Image by Thomas Meier from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Kita menghabiskan kira-kira sepertiga dari hidup kita untuk tidur, dan apakah kita mengingatnya atau tidak, kita semua bermimpi setiap malam. Tetapi yang lebih menarik adalah kita hanya memahami sebagian dari tujuan mimpi kita atau apa artinya sebenarnya.

Setidaknya ada 10 fakta ilmiah yang diharapkan akan membantu Anda meningkatkan pemahaman Anda tentang mimpi. Dilansir dari Brightside, Senin (10/4/2023), berikut ulasannya. 

1. Mimpi buruk melindungi kita di kehidupan nyata

Sebagian besar dari kita pernah mengalami mimpi buruk di beberapa titik dalam hidup kita, dan meskipun tampak menakutkan, sebenarnya ada sisi baik dari mimpi buruk. 

Para peneliti mengklaim bahwa merasa takut dalam mimpi Anda benar-benar dapat membantu Anda mengatasi rasa takut dengan lebih baik saat bangun.

Mimpi buruk meningkatkan kemampuan otak kita untuk merespons bahaya kehidupan nyata dan pengalaman menakutkan. Namun, dalam beberapa mimpi yang sangat menakutkan dan traumatis, manfaatnya hilang dan sebenarnya bisa berdampak buruk yang berlanjut setelah bangun tidur.

2. Sebagian besar otot Anda menjadi lumpuh pada masa REM

Fase akhir dan terdalam dari tidur kita disebut REM (Rapid Eye Movement). REM yaitu tahap tidur kita di mana sebagian besar mimpi terjadi, mata kita terus bergerak tetapi otot kita dalam keadaan lumpuh.

Menurut sebuah penelitian, sekumpulan sel khusus di otak kita yang disebut neuron motorik mencegah otot kita bergerak saat kita tidur untuk mencegah potensi cedera.

3. Mimpi meningkatkan kreativitas dan pemecahan masalah

Tidur - Vania
Ilustrasi Tidur/https://unsplash.com/Zohre Nemati

Banyak orang mengalami terobosan luar biasa dalam mimpi mereka. Apakah itu ide ilmiah, seni, musik, novel, atau film, kita tahu pasti bahwa mimpi dapat menghasilkan permata yang nyata, dan ada alasan logis yang didukung secara ilmiah untuk itu.

Saat kita bermimpi, otak kita berada dalam keadaan neurofisiologis yang berbeda yang memungkinkannya menjadi lebih mahir dalam menyelesaikan masalah dan menemukan solusi untuk hal-hal yang membuat pikiran terjaga kita macet.

Dan dalam keadaan ini, kita mengalami aktivitas otak yang lebih tinggi, yang membuat otak kita lebih cenderung memberikan solusi kreatif dan pemecahan masalah.

4. Orang melupakan hingga 95% dari mimpi mereka

Tips jalani puasa sehat saat musim pancaroba
Pastikan tidur dengan durasi yang disarankan. (unsplash.com/@all_who_wander)

Kita semua tahu betapa sulitnya mengingat kembali mimpi kita setelah bangun tidur, belum lagi mengingat mimpi lama dari minggu, bulan, atau tahun yang lalu. Pada kenyataannya, kita melupakan sebanyak 95% dari mimpi kita, dan hal ini disebabkan karena perubahan otak yang terjadi saat kita tidur tidak mendukung pemrosesan informasi yang dibutuhkan untuk menyimpan dan membentuk ingatan.

Pemindaian otak pada orang yang sedang tidur menunjukkan bahwa area yang berperan penting dalam pembentukan ingatan, yang ditemukan di lobus frontal, tidak aktif selama tidur REM. Dan mengingat ini adalah tahap di mana mimpi terjadi, jelas mengapa kita tidak dapat mengingat mimpi kita setelah bangun tidur.

5. Tidak semua orang melihat warna dalam mimpinya

Ilustrasi pria tidur, bermimpi
Ilustrasi pria tidur, bermimpi. (Photo by Kian Mousazadeh on Unsplash)

Meski terdengar mengejutkan, tidak semua orang bisa melihat warna dalam mimpinya. Fenomena ini kembali ke tahun 1940-an ketika ternyata banyak orang melaporkan bahwa mereka bermimpi dalam warna hitam putih.

Saat ini, penelitian menunjukkan bahwa ini berkaitan dengan fakta bahwa pada masa itu orang terpapar media hitam-putih karena TV berwarna belum ditemukan.

Untuk mendukung teori ini, sebuah penelitian dilakukan pada 2 kelompok umur yang berbeda dengan pengalaman paparan media yang berbeda. Mereka yang lebih banyak terpapar media hitam-putih memiliki mimpi yang lebih keabu-abuan daripada mereka yang lebih berpengalaman dengan media berwarna.

Infografis 5 Tips Tidur Malam Berkualitas di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Tips Tidur Malam Berkualitas di Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya