Liputan6.com, Jakarta Guru merupakan sosok sentral dalam institusi pendidikan yang mampu menggerakkan semangat anak didiknya untuk belajar, dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, kualitas institusi pendidikan dan guru menjadi faktor penting dan secara berkala kompetensi profesi mereka harus terus diperbarui agar sesuai perkembangan zaman dan karakter generasi.
Tantangan peningkatan kompetensi profesi ini secara umum dihadapi oleh para guru di daerah, terutama yang berada di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Baca Juga
Putera Sampoerna Foundation (PSF), sebuah institusi bisnis sosial yang fokus pada pengembangan pendidikan, sejak 2001 telah menjalankan berbagai inisiatif, termasuk kolaborasi dengan berbagai mitra strategis serta program-program yang dikembangkan secara internal sebagai respons terhadap tantangan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan pengalaman tersebut, PSF memetakan permasalahan yang dialami oleh para guru di area 3T.
Advertisement
"Kami, PSF, percaya bahwa pendidikan adalah kunci penting untuk kemajuan sebuah bangsa. Tapi kami melihat ada beberapa masalah yang harus bersama-sama kita pecahkan," demikian ungkap Chairman Board of Executives Putera Sampoerna Foundation George Yudistira Irawan ditemui pada Ramadan Media Gathering di Jakarta, Kamis (13/4).
Masalah peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia
Menurut dia, peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia masih terbentur dengan beberapa masalah seperti sulitnya akses pengembangan profesi bagi guru, sistem manajemen sekolah yang kurang akuntabel, dan kurangnya akses pendidikan berstandar internasional. PSF telah memperhatikan kondisi ini dan berkomitmen memberikan solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia dengan menjalankan program School Development Outreach (SDO).
"Melalui program School Development Outreach, kami telah merangkul 33.661 guru di wilayah 3T agar mereka lebih berdaya dalam keterampilan mengajar, mengelola sekolah, dan pengembangan karir, sehingga nantinya akan berdampak kepada para murid dan pendidikan secara umum,” tambah dia.
Program SDO sendiri memiliki tiga turunan kegiatan, yaitu teacher learning center, lighthouse school program, serta guru binar. Masing-masing program dibuat untuk tantangan-tantangan yang dihadapi para guru.
Advertisement
3 turunan program SDO
Head of Program & Development, Putera Sampoerna Foundation – School Development Outreach Juliana menjelaskan bahwa Teacher Learning Center merupakan organisasi belajar mandiri bersifat struktural dan sistematis yang dijalankan oleh guru terpilih sebagai solusi untuk menyikapi keterbatasan akses guru dalam mendapatkan layanan pengembangan profesi.
Sementara, Lighthouse School Program merupakan program peningkatan kualitas sekolah secara holistik dan intensif untuk mewujudkan sistem manajemen sekolah yang akuntabel. Sedangkan Guru Binar merupakan akses pelatihan guru melalui pelatihan terstruktur, terukur, sesuai dengan kebutuhan, sehingga para guru peserta Guru Binar dapat belajar kapan saja dan di mana saja secara daring.
"Keterbatasan akses terhadap kualitas pelatihan guru adalah alasan kami menggelontorkan program-program ini," kata Juliana.
Menurut Juliana, sampai saat ini, ketiga program pengembangan guru PSF-SDO telah memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi para guru. Lighthouse School Program telah berbagi praktik baik bagi peningkatan kualitas guru di Indonesia kepada lebih dari 3.000 guru dan manajemen sekolah.
Selain itu, lebih dari 16.000 guru dan manajemen sekolah telah mendapatkan akses pengembangan profesi dari Teacher Learning Center. Juga, hingga saat ini, lebih dari 11.000 guru telah aktif menggunakan platform Guru Binar dan memfasilitasi lebih dari 40 kelas daring.
Manfaat yang dirasakan guru
Salah satu guru dari wilayah 3T, Hilda Ilmawati, mengaku bahwa "TLC dan Guru Binar banyak memberikan bimbingan secara online sehingga cukup membantu guru-guru di daerah 3T."
Program-program PSF-SDO amat dirasakan manfaatnya oleh Hilda sampai-sampai ia kini ditunjuk menjadi Master Teacher TLC Karawang dan Guru Binar Ambassador PSF-SDO.
Sampai saat ini, PSF-SDO telah mendukung program peningkatan kualitas pendidikan bersama para mitra yang tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga mancanegara. PSF-SDO menjalin kemitraan dengan Education New Zealand (ENZ) untuk memberikan akses pelatihan kepada guru melalui Guru Binar.
Selain itu, melalui kemitraan dengan Bakti BCA PSF-SDO juga telah menyelenggarakan program pengembangan guru di wilayah Jayapura, Banyuwangi dan Lombok Barat.
"Pendidikan adalah salah satu kunci utama pendorong kemajuan bangsa. Perlunya penanganan konkret terhadap masalah-masalah pendidikan. Kami ingin mengundang semua pihak bersama-sama membangun pendidikan di Indonesia. Ini tanggung jawab bersama," tutup George.
Advertisement