Liputan6.com, Jakarta - Bagi pasangan suami istri, memiliki buah hati menjadi pengalaman yang menyenangkan, bukan? Ya, tapi tampaknya tidak bagi semua orang, khususnya ibu baru.
Bagi banyak ibu baru, membawa pulang bayi baru berarti stres, kelelahan dan rasa sakit, serta menghadapi serangkaian hormon pascapersalinan memicu berbagai emosi yang kuat, mulai dari kegembiraan hingga ketakutan dan kecemasan.
Baca Juga
Sebagian besar ibu baru yang mengalami "baby blues." Baby blues adalah kondisi mental yang terjadi pasca melahirkan, umumnya meliputi perubahan suasana hati, menangis, cemas dan sulit tidur.
Advertisement
Penyebab baby blues
Melansir dari Healthline, Selasa (5/9/2023), sekitar 80 persen ibu pasca melahirkan mengalami baby blues, yang mengacu pada periode singkat setelah melahirkan yang dipenuhi dengan kesedihan, kecemasan, stres dan perubahan suasana hati. Artinya, 4 dari 5 ibu baru melaporkan mengalaminya.
Baby blues biasanya muncul dalam beberapa hari setelah melahirkan, namun jika Anda mengalami persalinan yang sangat sulit, Anda akan menyadarinya lebih cepat.
Meskipun dokter tidak bisa menentukan secara pasti apa penyebabnya, waktu yang tepat dapat memberikan banyak informasi.
Setelah melahirkan, tubuh akan mengalami fluktuasi hormonal yang ekstrem untuk membantu Anda pulih dan merawat bayimu, mengecilkan rahimmu kembali ke ukuran normalnya dan meningkatkan laktasi. Perubahan hormonal tersebut juga bisa memengaruhi pola pikir ibu pasca melahirkan.
Penyebab lainnya, masa nifas menjadi masa di mana orangtua tidak tidur secara teratur (atau banyak tidur) dan menghadapi perubahan besar dalam rutinitas dan gaya hidup yang terjadi pada bayi baru lahir. Semua faktor ini menjadi penyebab terjadinya baby blues.
Lantas, ketahui beberapa gejala baby blues setelah melahirkan berikut ini:
Â
Gejala baby blues
Gejalanya bisa mulai 2 sampai 3 hari setelah bayi lahir. Seringkali, baby blues hilang dengan sendirinya segera setelah kelahiran, biasanya dalam 10 hari, tetapi terkadang hingga 14 hari pasca melahirkan.
Cara Anda mengalami baby blues mungkin berbeda dengan yang dirasakan orang-orang terdekatmu, namun secara umum, gejala baby blues meliputi:
- Menangis tanpa sebab karena pemicu kecil.
- Mengalami perubahan suasana hati atau menjadi sangat mudah tersinggung.
- Merasa tidak terikat dengan bayi Anda.
- Kehilangan bagian dari kehidupan lama Anda, seperti kebebasan untuk pergi bersama teman.
- Khawatir atau merasa cemas tentang kesehatan dan keselamatan bayi Anda.
- Merasa gelisah atau mengalami insomnia, meski kelelahan.
- Mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan dengan mudah atau berpikir jernih.
- Mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan dengan mudah atau berpikir jernih.
Â
Advertisement
Cara Mengatasi Baby Blues
1. Menerima & Bersikap Lembut Terhadap Diri Sendiri
Jika Anda mengalami baby blues, ketahuilah bahwa Anda tidak sendirian dan perasaan Anda sepenuhnya normal dan valid.
Hal ini tidak menunjukkan bahwa Anda adalah orang tua yang buruk, bahwa Anda kurang mencintai anak Anda, atau bahwa Anda tidak akan dapat menemukan kegembiraan yang luar biasa di masa depan. Ingatlah bahwa baby blues bersifat sementara.
2. Bersandar pada Dukungan
Orang tua baru yang kurang dukungan lebih rentan terhadap baby blues. "Saat ini, para orang tua perlu menemukan solusi baru untuk membantu mereka mendapatkan tidur yang mereka butuhkan agar tetap sehat," kata Dr. Karp.
"Satu hal yang dapat Anda lakukan untuk merasa lebih baik adalah meminta dukungan dari teman dan keluarga untuk membantu dengan makanan, membersihkan rumah, menghibur anak-anak yang lebih besar, menggendong bayi sehingga Anda bisa tidur siang, dll." tambahnya.
Anda juga dapat mengalihdayakan dukungan melalui layanan pengiriman makanan, pengasuh anak, dan pembantu rumah tangga.
3. Jaga Diri
Menjadi orangtua baru sangat menantang, terutama dengan begitu banyak waktu yang terfokus pada bayi baru Anda, tetapi cobalah untuk mengukir waktu untuk perawatan diri yang sederhana.
Mandi, berpakaian, membuat makanan yang Anda sukai, berjalan-jalan dengan anak Anda, berolahraga jika Anda bisa, membaca ketika Anda mampu, dan dekompresi dengan cara apa pun yang membuat Anda senang. Bersandar pada orang lain akan sangat membantu Anda untuk dapat melakukan hal ini.
Â