Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin (BTC) melemah pada perdagangan Jumat, 15 September 2023. Akan tetapi, kini harga bitcoin sentuh USD 26.300 atau sekitar Rp 404,15 juta, naik 2 persen dari posisi pekan lalu.
Dikutip dari Yahoo Finance, Minggu (17/9/2023), kripto memulai pekan ini dengan koreksi cukup besar hingga sentuh di bawah USD 25.000 untuk pertama kali sejak pertengahan Juni 2023. Hal ini seiring kekhawatiran bursa kripto FTX yang bangkrut akan segera mulai membongkar aset digital termasuk bitcoin senilai lebih dari USD 500 juta.
Baca Juga
FTX meski telah menerima izin pengadilan untuk mulai menjual yang akan dilakukan dengan kecepatan terukur dan tidak mungkin menyebabkan penurunan cepat di kripto.
Advertisement
Aksi Jual Bitcoin
Sementara itu, tema bitcoin dan kripto secara umum selama hampir empat bulan ini adalah kecepatan pembalikan pergerakan harga lebih yang lebih tinggi. Seperti yang ditunjukkan berita FTX pekan ini. Meski saat ini tampaknya tidak ada entitas tertarik untuk melepas aset digital besar-besaran ke pasar, masih banyak penjual yang ingin memanfaatkan aksi jual.
Selain FTX, pertimbangan perusahaan perdagangan, pemberi pinjaman, dan bursa lainnya yang alami gangguan serta penambang bitcoin yang banyak di antaranya pada tahun lalu menjadi bermasalah, sekarang harus menual setidaknya sebagian dari simpanan bitcoin setiap bulan untuk mendanai pengeluaran operasinya.
Sementara itu, di tengah aksi jual, berita positif pekan ini datang dari raksasa aset management Franklin Templeton yang bergabung catatkan ETF Bitcoin. Selain itu, Deutsche Bank yang menggali lebih dalam mengenai penyimpanan dan aset digital akan hambat harga sehingga menyebabkan tekanan, menurut penyedia layanan kripto Matrixport.
“Berita Franklin Templeton dirilis saat harga mendekati USD 25.100 bertepatan dengan saat pasar menyadari pengajuan ETF Bitcoin BlackRock pada Juni. Oleh karena itu, level USD 25.000 ini paling penting dan tampaknya diperkuat oleh berita yang pengaruhi harga,” ujar Matrixport.
Gerak Bitcoin
Sementara itu, CEO SynFutures, Rachel lin menuturkan, bitcoin kembali ke level support pada perdagangan sebelumnya dan konsolidasi pada level ini sebagai tanda yang menjanjikan.
“BTC saat ini dalam proses mengubah level USD 26.000 dari resistance menjadi support. Sampai Rabu, setiap upaya untuk menembus di atas level ini mengakibatkan penjualan besar-besaran. Jika BTC tetap di atas USD 26.000 pada akhir minggu, ini bisa menjadi pertanda positif, setidaknya dalam jangka pendek,” ujar Lin.
Sinyal Altcoin Melemah
Sementara bitcoin konsolidasi, pasar lainnya menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Indeks pasar CoinDesk yang melacak kinerja sejumlah besar aset digital hanya naik 0,8 persen selama tujuh hari terakhir. Indeks CoinDesk Bitcoin Price bertambah 1,7 persen.
Di antara indeks sektoral CoinDesk, sektor budaya dan hiburan memiliki kinerja terburuk dengan merosot 3,2 persen. Diikuti sektor DeFi yang turun 1,6 persen.
“Sayangnya, pasar kripto yang lebih luas tidak sekuat BTC,” ujar Lin.
"Kejatuhannya pada Senin lebih besar dari BTC dan kebangkitannya lebih lemah,” ia menambahkan.
Adapun Apecoin menjadi salah satu yang catat kinerja terburuk pekan ini. Apecoin merosot hampir 18 persen dalam sepekan jelang pembukaan token utama. Pembukaan token ini akan merilis token senilai USD 43 juta.
“Perdagangan BTC jangka panjang dan penjualan altcoin secara strategis, terutama yang memiliki risiko terkait peristiwa seperti ApeCoin berpotensi hasilkan alfa signifikan,” saran Matrixport.
Advertisement
Harga Kripto pada Minggu, 17 September 2023
Sebelumnya, harga kripto jajaran teratas terpantau bergerak di zona hijau pada perdagangan Minggu pagi (17/9/2023). Demikian juga harga bitcoin dan Ethereum menguat, sedangkan toncoin pimpin penguatan.
Berdasarkan data Coinmarketcap, harga kripto berkapitalisasi pasar terbesar bitcoin (BTC) naik 0,38 persen dalam 24 jam terakhir. Harga bitcoin selama sepekan terakhir bertambah 2,67 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 26.560,05 atau sekitar Rp 408,14 juta (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.367).
Demikian juga harga Ethereum bertambah 0,46 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga Ethereum (ETH) naik tipis 0,12 persen. Kini, harga Ethereum (ETH) berada di posisi USD 1.636,22 atau Rp 25,14 juta, hingga artikel ini diunggah.
Demikian juga harga binance coin (BNB) bergerak di zona hijau dalam 24 jam terakhir. Harga BNB naik 0,91 persen. Selama sepekan terakhir, harga BNB bertambah 0,09 persen. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 214,84.
Sementara itu, harga XRP merosot selama 24 jam terakhir. Harga XRP tergelincir 0,08 persen. Dalam sepekan terakhir, harga XRP terpangkas 0,65 persen. Kini harga XRP berada di posisi USD 0,5004.
Harga dogecoin (DOGE) merosot 0,07 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga dogecoin terpangkas 2,07 persen. Saat ini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,06218.
Harga cardano (ADA) naik 0,24 persen selama 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga cardano terperosok 1,48 persen. Kini, harga cardano berada di posisi USD 0,2497.
Harga Toncoin
Di sisi lain, harga toncoin melambung 15,95 persen selama 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga toncoin bertambah 40,88 persen. Saat ini, harga toncoin (TON) di posisi USD 2,52.
Demikian juga harga solana (SOL). Harga solana melesat 1,89 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga solana turun 1,82 persen. Kini, harga solana berada di posisi USD 19,09 saat artikel ini ditulis.
Harga kripto hari ini seperti tether (USDT) naik 0,07 persen selama 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga USDT bertambah 0,09 persen. Saat ini, harga USDT berada di posisi USD 1,00.
Harga USD Coin (USDC) melesat 0,05 persen selama 24 jam terakhir. Harga USDC naik 0,01 persen. Dalam sepekan terakhir, harga USDC bertambah 0,01 persen. Kini, harga USDC berada di posisi USD 1,00.
Kapitalisasi pasar kripto global naik 0,63 persen dalam sehari di posisi USD 1,06 triliun.
Advertisement