Cara Membuat Jamu Beras Kencur: Resep Tradisional untuk Kesehatan

Pelajari cara membuat jamu beras kencur yang lezat dan menyehatkan. Temukan resep tradisional, manfaat, dan tips penyajian untuk minuman herbal ini.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Des 2024, 07:50 WIB
Diterbitkan 01 Des 2024, 07:50 WIB
cara membuat jamu beras kencur
cara membuat jamu beras kencur ©Ilustrasi dibuat AI

Liputan6.com, Jakarta Jamu beras kencur merupakan salah satu minuman herbal tradisional Indonesia yang telah dikenal sejak zaman dahulu. Ramuan ini tidak hanya menyegarkan, tetapi juga dipercaya memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang cara membuat jamu beras kencur, manfaatnya, serta berbagai aspek menarik lainnya seputar minuman herbal ini.

Pengertian Jamu Beras Kencur

Jamu beras kencur adalah minuman herbal tradisional yang terbuat dari campuran beras, kencur, dan beberapa rempah lainnya. Minuman ini telah menjadi bagian integral dari budaya pengobatan tradisional Indonesia selama berabad-abad. Beras yang digunakan biasanya adalah beras putih biasa, sementara kencur (Kaempferia galanga) adalah rimpang aromatik dari keluarga jahe yang memiliki aroma khas dan rasa yang hangat.

Selain dua bahan utama tersebut, jamu beras kencur sering kali ditambahkan dengan bahan-bahan lain seperti jahe, kunyit, asam jawa, dan gula aren untuk meningkatkan cita rasa dan khasiatnya. Kombinasi bahan-bahan alami ini menghasilkan minuman yang tidak hanya lezat, tetapi juga kaya akan nutrisi dan senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan.

Jamu beras kencur biasanya disajikan dalam bentuk minuman cair, baik hangat maupun dingin. Teksturnya sedikit kental karena adanya pati dari beras, dengan rasa yang manis, sedikit pedas, dan memiliki aroma rempah yang khas. Minuman ini populer di berbagai daerah di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, dan sering dijual oleh penjual jamu keliling atau warung-warung jamu tradisional.

Sejarah dan Tradisi Jamu Beras Kencur

Jamu beras kencur memiliki sejarah panjang yang berakar dalam budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa. Penggunaan rempah-rempah dan tanaman obat untuk menjaga kesehatan telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak zaman kuno. Tradisi ini kemudian berkembang menjadi sistem pengobatan tradisional yang dikenal sebagai jamu.

Beras kencur sendiri dipercaya telah ada sejak era kerajaan-kerajaan besar di Jawa. Pada masa itu, ramuan herbal seperti beras kencur tidak hanya digunakan untuk menjaga kesehatan, tetapi juga dianggap sebagai minuman yang dapat meningkatkan vitalitas dan stamina. Para bangsawan dan keluarga kerajaan sering mengonsumsi jamu, termasuk beras kencur, sebagai bagian dari rutinitas kesehatan mereka.

Seiring berjalannya waktu, pengetahuan tentang jamu, termasuk cara membuat jamu beras kencur, diwariskan dari generasi ke generasi. Para dukun dan tabib tradisional memainkan peran penting dalam melestarikan dan menyebarluaskan pengetahuan ini. Mereka tidak hanya meracik jamu, tetapi juga mengajarkan masyarakat tentang khasiat dan cara penggunaannya.

Di era modern, meskipun pengobatan modern telah berkembang pesat, jamu beras kencur tetap mempertahankan popularitasnya. Banyak orang Indonesia masih memilih untuk mengonsumsi jamu sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan modern. Bahkan, pemerintah Indonesia telah mengakui pentingnya jamu sebagai warisan budaya dan mendorong penelitian ilmiah untuk memvalidasi khasiat jamu secara medis.

Bahan-Bahan untuk Membuat Jamu Beras Kencur

Untuk membuat jamu beras kencur yang autentik dan berkhasiat, diperlukan beberapa bahan utama dan tambahan. Berikut adalah daftar bahan-bahan yang umumnya digunakan dalam pembuatan jamu beras kencur:

  • Beras putih: 50-100 gram
  • Kencur segar: 100-150 gram
  • Jahe: 25-50 gram
  • Kunyit: 3-5 cm (opsional)
  • Gula aren atau gula merah: 100-150 gram
  • Asam jawa: 1-2 sendok makan
  • Daun pandan: 1-2 lembar
  • Garam: secukupnya
  • Air: 1-1,5 liter

Bahan-bahan tambahan yang dapat digunakan untuk meningkatkan cita rasa atau khasiat:

  • Kayu manis: 1 batang kecil
  • Cengkeh: 2-3 buah
  • Kedawung: 3-5 biji (disangrai)
  • Kapulaga: 2-3 buah
  • Jeruk nipis: 1 buah (untuk perasan)

Penting untuk memilih bahan-bahan yang segar dan berkualitas baik untuk mendapatkan hasil jamu yang optimal. Beras sebaiknya dipilih yang berkualitas baik dan bersih. Kencur dan rempah-rempah lainnya harus dalam kondisi segar, tidak layu atau berjamur. Penggunaan gula aren atau gula merah alami lebih disarankan daripada gula putih untuk mendapatkan rasa yang lebih autentik dan manfaat kesehatan yang lebih baik.

Cara Membuat Jamu Beras Kencur

Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membuat jamu beras kencur yang lezat dan berkhasiat:

  1. Persiapan Bahan:
    • Cuci bersih beras, lalu rendam dalam air hangat selama minimal 2 jam atau semalaman.
    • Kupas dan bersihkan kencur, jahe, dan kunyit (jika digunakan).
    • Siapkan semua bahan lainnya.
  2. Proses Pembuatan:
    • Tiriskan beras yang telah direndam, lalu sangrai hingga sedikit kecokelatan dan beraroma harum. Sisihkan.
    • Parut atau blender kencur, jahe, dan kunyit hingga halus.
    • Dalam panci, rebus air bersama dengan gula aren, asam jawa, daun pandan, dan rempah-rempah tambahan (jika digunakan).
    • Setelah mendidih, masukkan campuran kencur, jahe, dan kunyit yang telah dihaluskan. Aduk rata dan biarkan mendidih kembali.
    • Tambahkan beras yang telah disangrai, aduk rata, dan masak dengan api kecil selama 15-20 menit atau hingga beras menjadi lembut.
    • Tambahkan garam secukupnya, aduk rata, dan matikan api.
  3. Penyaringan dan Penyajian:
    • Saring campuran jamu menggunakan saringan halus atau kain bersih.
    • Peras sisa ampas untuk mendapatkan sari jamu sebanyak mungkin.
    • Tuang jamu ke dalam gelas atau botol.
    • Jamu beras kencur dapat disajikan hangat atau dingin sesuai selera.
    • Jika diinginkan, tambahkan perasan jeruk nipis sebelum menyajikan untuk memberikan kesegaran tambahan.

Tips tambahan:

  • Untuk hasil yang lebih halus, Anda dapat memblender campuran jamu sebelum menyaringnya.
  • Jika ingin menyimpan jamu untuk dikonsumsi nanti, simpan dalam botol bersih dan tutup rapat. Jamu dapat bertahan 2-3 hari jika disimpan dalam lemari es.
  • Selalu kocok atau aduk jamu sebelum diminum, karena pati dari beras cenderung mengendap.

Manfaat Jamu Beras Kencur bagi Kesehatan

Jamu beras kencur telah lama dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan. Meskipun beberapa klaim masih memerlukan penelitian lebih lanjut, berikut adalah beberapa manfaat yang sering dikaitkan dengan konsumsi jamu beras kencur:

  1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh:

    Kandungan antioksidan dan senyawa bioaktif dalam kencur dan rempah-rempah lainnya dapat membantu memperkuat sistem imun tubuh. Ini membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit lebih efektif.

  2. Meredakan Masalah Pencernaan:

    Jamu beras kencur dipercaya dapat membantu meredakan berbagai masalah pencernaan seperti mual, kembung, dan gangguan pencernaan lainnya. Kencur memiliki sifat karminatif yang dapat membantu mengurangi gas dalam perut.

  3. Meningkatkan Nafsu Makan:

    Terutama pada anak-anak dan orang yang sedang dalam masa pemulihan, jamu beras kencur sering digunakan untuk meningkatkan nafsu makan. Rasa dan aroma yang khas dapat merangsang produksi enzim pencernaan.

  4. Meredakan Nyeri Otot dan Sendi:

    Sifat anti-inflamasi dari kencur dan jahe dalam jamu beras kencur dapat membantu meredakan nyeri otot dan sendi, termasuk gejala artritis.

  5. Meningkatkan Sirkulasi Darah:

    Kandungan rempah-rempah dalam jamu beras kencur dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan fungsi organ secara keseluruhan.

Meskipun jamu beras kencur memiliki berbagai manfaat potensial, penting untuk diingat bahwa efektivitasnya dapat bervariasi dari satu individu ke individu lain. Selalu konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan jamu sebagai pengobatan untuk kondisi medis tertentu, terutama jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan atau memiliki kondisi kesehatan khusus.

Tips Penyajian dan Konsumsi Jamu Beras Kencur

Untuk memaksimalkan manfaat dan kenikmatan dalam mengonsumsi jamu beras kencur, berikut beberapa tips penyajian dan konsumsi yang dapat Anda ikuti:

  1. Waktu Konsumsi yang Tepat:
    • Pagi hari: Konsumsi jamu beras kencur di pagi hari dapat membantu meningkatkan energi dan vitalitas untuk memulai hari.
    • Sebelum makan: Minum jamu 30 menit sebelum makan dapat membantu meningkatkan nafsu makan dan memperlancar pencernaan.
    • Setelah olahraga: Jamu beras kencur dapat membantu meredakan kelelahan dan nyeri otot setelah berolahraga.
  2. Suhu Penyajian:
    • Hangat: Minum jamu dalam keadaan hangat dapat membantu meredakan masalah pencernaan dan memberikan rasa nyaman.
    • Dingin: Jamu beras kencur yang disajikan dingin sangat menyegarkan, terutama di cuaca panas.
  3. Penambahan Bahan Pelengkap:
    • Madu: Tambahkan sedikit madu untuk meningkatkan rasa manis alami dan menambah manfaat antioksidan.
    • Jeruk nipis: Perasan jeruk nipis dapat menambah kesegaran dan meningkatkan penyerapan nutrisi.
    • Es batu: Untuk penyajian dingin, tambahkan es batu untuk kesegaran ekstra.
  4. Frekuensi Konsumsi:
    • Untuk pemeliharaan kesehatan umum, konsumsi jamu beras kencur 2-3 kali seminggu sudah cukup.
    • Jika digunakan untuk tujuan tertentu seperti meningkatkan nafsu makan, konsultasikan dengan ahli herbal atau dokter untuk frekuensi yang tepat.
  5. Penyimpanan:
    • Simpan jamu dalam botol kaca atau plastik bersih dan tutup rapat.
    • Jamu dapat disimpan dalam lemari es hingga 3 hari.
    • Selalu kocok atau aduk sebelum diminum karena pati beras cenderung mengendap.

Ingatlah bahwa meskipun jamu beras kencur umumnya aman dikonsumsi, penting untuk memperhatikan reaksi tubuh Anda. Jika mengalami efek samping yang tidak diinginkan, hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan profesional kesehatan.

Variasi Resep Jamu Beras Kencur

Meskipun resep dasar jamu beras kencur relatif sederhana, terdapat berbagai variasi yang dapat Anda coba untuk menambah cita rasa atau meningkatkan khasiatnya. Berikut beberapa variasi resep jamu beras kencur yang menarik untuk dicoba:

  1. Jamu Beras Kencur dengan Kunyit:

    Tambahkan 3-5 cm kunyit segar yang diparut atau 1 sendok teh bubuk kunyit ke dalam resep dasar. Kunyit tidak hanya menambah warna kuning yang menarik, tetapi juga meningkatkan sifat anti-inflamasi dan antioksidan dari jamu.

  2. Jamu Beras Kencur Jahe:

    Tingkatkan jumlah jahe dalam resep, atau tambahkan 50 gram jahe merah yang diparut. Variasi ini sangat baik untuk menghangatkan tubuh dan meredakan masalah pernapasan.

  3. Jamu Beras Kencur Madu:

    Gantikan sebagian atau seluruh gula aren dengan madu alami. Selain memberikan rasa manis yang berbeda, madu juga menambah manfaat antibakteri dan antioksidan.

  4. Jamu Beras Kencur Sereh:

    Tambahkan 2-3 batang sereh yang dimemarkan ke dalam rebusan. Sereh memberikan aroma segar dan memiliki sifat anti-inflamasi tambahan.

  5. Jamu Beras Kencur Kayu Manis:

    Masukkan 1 batang kayu manis ke dalam rebusan. Kayu manis tidak hanya menambah aroma yang harum, tetapi juga membantu mengontrol gula darah.

Tips untuk membuat variasi jamu beras kencur:

  • Eksperimen dengan jumlah dan kombinasi rempah-rempah untuk menemukan rasa yang paling Anda sukai.
  • Perhatikan bahwa menambahkan bahan baru mungkin akan mengubah rasa dan khasiat jamu. Mulailah dengan jumlah kecil dan sesuaikan sesuai selera.
  • Jika menambahkan bahan baru, pastikan untuk memeriksa apakah ada interaksi yang tidak diinginkan dengan obat-obatan yang mungkin Anda konsumsi.

Perbandingan Jamu Beras Kencur dengan Jamu Lainnya

Jamu beras kencur adalah salah satu dari banyak jenis jamu yang populer di Indonesia. Untuk memahami keunikan dan kelebihannya, mari kita bandingkan jamu beras kencur dengan beberapa jenis jamu lainnya:

  1. Jamu Beras Kencur vs Kunyit Asam:
    • Bahan Utama: Beras kencur menggunakan beras dan kencur, sementara kunyit asam menggunakan kunyit dan asam jawa sebagai bahan utama.
    • Rasa: Beras kencur cenderung lebih manis dan hangat, sedangkan kunyit asam memiliki rasa asam yang lebih dominan.
    • Manfaat: Beras kencur lebih fokus pada peningkatan nafsu makan dan energi, sementara kunyit asam lebih dikenal untuk detoksifikasi dan menjaga kesehatan hati.
  2. Jamu Beras Kencur vs Temulawak:
    • Bahan Utama: Temulawak menggunakan rimpang temulawak sebagai bahan utama, sementara beras kencur menggunakan kombinasi beras dan kencur.
    • Rasa: Temulawak memiliki rasa yang lebih pahit, sedangkan beras kencur lebih manis dan ringan.
    • Manfaat: Temulawak lebih dikenal untuk kesehatan hati dan sistem pencernaan, sementara beras kencur lebih universal dalam penggunaannya.
  3. Jamu Beras Kencur vs Jamu Gendong:
    • Variasi: Jamu gendong biasanya menawarkan berbagai jenis jamu, termasuk beras kencur, dalam satu gerobak atau gendongan.
    • Penyajian: Jamu gendong biasanya disajikan segar dan langsung diminum, sementara beras kencur yang dibuat di rumah bisa disimpan untuk beberapa hari.
    • Kustomisasi: Beras kencur yang dibuat sendiri memungkinkan kustomisasi rasa dan bahan sesuai preferensi pribadi.

Keunikan Jamu Beras Kencur:

  • Kombinasi Unik: Penggunaan beras memberikan tekstur yang khas dan rasa yang lebih ringan dibandingkan jamu lainnya.
  • Versatilitas: Dapat dikonsumsi hangat atau dingin, menjadikannya cocok untuk berbagai cuaca dan preferensi.
  • Manfaat Ganda: Menggabungkan khasiat beras untuk energi dengan sifat obat dari kencur dan rempah lainnya.

Meskipun setiap jenis jamu memiliki keunikan dan manfaatnya sendiri, jamu beras kencur tetap menjadi pilihan populer karena rasanya yang enak dan manfaatnya yang beragam untuk kesehatan umum.

Mitos dan Fakta Seputar Jamu Beras Kencur

Seperti halnya dengan banyak pengobatan tradisional, terdapat berbagai mitos dan fakta seputar jamu beras kencur. Penting untuk memisahkan informasi yang akurat dari yang tidak berdasar. Berikut beberapa mitos umum dan fakta yang perlu diketahui:

  1. Mitos: Jamu beras kencur dapat menyembuhkan semua penyakit.

    Fakta: Meskipun jamu beras kencur memiliki berbagai manfaat kesehatan, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa ia dapat menyembuhkan semua penyakit. Jamu ini lebih tepat dianggap sebagai suplemen untuk mendukung kesehatan umum.

  2. Mitos: Semakin banyak diminum, semakin baik efeknya.

    Fakta: Konsumsi berlebihan dari jamu apapun, termasuk beras kencur, dapat menyebabkan efek samping. Penting untuk mengonsumsi dalam jumlah yang wajar dan sesuai anjuran.

  3. Mitos: Jamu beras kencur aman untuk semua orang.

    Fakta: Meskipun umumnya aman, beberapa orang mungkin memiliki alergi terhadap bahan-bahan tertentu dalam jamu. Wanita hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jamu.

  4. Mitos: Jamu beras kencur hanya untuk orang dewasa.

    Fakta: Jamu beras kencur sering diberikan kepada anak-anak untuk meningkatkan nafsu makan. Namun, dosisnya harus disesuaikan dan sebaiknya dikonsultasikan dengan ahli gizi atau dokter anak.

  5. Mitos: Jamu beras kencur tidak memiliki efek samping.

    Fakta: Meskipun jarang, beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti mual atau reaksi alergi. Penting untuk memperhatikan reaksi tubuh saat mengonsumsi jamu untuk pertama kali.

Fakta-fakta penting tentang jamu beras kencur:

  • Kandungan Nutrisi: Jamu beras kencur mengandung berbagai nutrisi penting termasuk karbohidrat dari beras, serta minyak atsiri dan senyawa bioaktif dari kencur dan rempah-rempah lainnya.
  • Penelitian Ilmiah: Beberapa studi ilmiah telah dilakukan untuk menyelidiki manfaat kencur dan bahan-bahan lain dalam jamu beras kencur, meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
  • Variasi Regional: Resep dan cara penyajian jamu beras kencur dapat bervariasi di berbagai daerah di Indonesia, mencerminkan kekayaan budaya kuliner nusantara.

Penting untuk selalu bersikap kritis terhadap klaim kesehatan yang belum terbukti secara ilmiah dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan jamu sebagai pengobatan untuk kondisi medis tertentu.

Pertanyaan Umum (FAQ) Seputar Jamu Beras Kencur

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang jamu beras kencur beserta jawabannya:

  1. Q: Berapa lama jamu beras kencur dapat disimpan?

    A: Jamu beras kencur yang dibuat sendiri dapat disimpan dalam lemari es hingga 3 hari. Pastikan untuk menyimpannya dalam wadah tertutup rapat dan selalu kocok sebelum diminum.

  2. Q: Apakah jamu beras kencur aman untuk ibu hamil?

    A: Ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi jamu beras kencur atau jamu lainnya. Beberapa bahan dalam jamu mungkin tidak dianjurkan selama kehamilan.

  3. Q: Bisakah jamu beras kencur diminum setiap hari?

    A: Meskipun umumnya aman, tidak disarankan untuk mengonsumsi jamu beras kencur setiap hari dalam jangka panjang. Konsumsi 2-3 kali seminggu biasanya cukup untuk mendapatkan manfaatnya.

  4. Q: Apakah ada efek samping dari mengonsumsi jamu beras kencur?

    A: Efek samping jarang terjadi, namun beberapa orang mungkin mengalami mual atau reaksi alergi. Jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa, hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan dokter.

  5. Q: Bisakah jamu beras kencur membantu menurunkan berat badan?

    A: Meskipun jamu beras kencur dapat membantu meningkatkan metabolisme, tidak ada bukti kuat bahwa ia secara langsung membantu menurunkan berat badan. Penurunan berat badan yang sehat memerlukan diet seimbang dan olahraga teratur.

Tips tambahan:

  • Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi jamu secara rutin.
  • Perhatikan kualitas bahan yang digunakan dalam pembuatan jamu. Gunakan bahan-bahan segar dan berkualitas baik untuk hasil terbaik.
  • Jika membeli jamu beras kencur yang sudah jadi, pastikan untuk membelinya dari sumber yang terpercaya dan memperhatikan tanggal kadaluarsa.

Kesimpulan

Jamu beras kencur merupakan warisan budaya Indonesia yang kaya akan manfaat kesehatan. Dari cara pembuatannya yang relatif sederhana hingga berbagai khasiat yang ditawarkannya, minuman herbal ini telah menjadi bagian integral dari tradisi pengobatan alami di nusantara. Meskipun penelitian ilmiah modern masih terus dilakukan untuk memvalidasi berbagai klaim manfaat kesehatan jamu beras kencur, pengalaman empiris selama berabad-abad telah menunjukkan potensinya dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan.

Penting untuk diingat bahwa jamu beras kencur, seperti halnya pengobatan herbal lainnya, sebaiknya digunakan sebagai pelengkap, bukan pengganti, dari gaya hidup sehat dan perawatan medis yang diperlukan. Konsumsi yang bijak, disertai dengan pemahaman yang baik tentang bahan-bahan dan proses pembuatannya, dapat membantu Anda memanfaatkan khasiat jamu beras kencur secara optimal.

Dengan memadukan pengetahuan tradisional dan pendekatan modern, kita dapat terus melestarikan dan mengembangkan warisan jamu Indonesia, termasuk jamu beras kencur, sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan secara holistik. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat dan inspirasi untuk mengeksplorasi kekayaan tradisi herbal Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya