Liputan6.com, Jakarta Cheese cake merupakan hidangan penutup yang terbuat dari campuran keju lembut, telur, susu, dan gula sebagai bahan utamanya. Kue ini memiliki tekstur yang lembut dan creamy dengan rasa manis dan gurih yang khas. Cheese cake biasanya terdiri dari dua lapisan utama, yaitu lapisan dasar yang terbuat dari remahan biskuit atau graham cracker, serta lapisan isian keju yang lembut di atasnya.
Berbeda dengan kue pada umumnya, cheese cake tidak menggunakan tepung terigu sebagai bahan utama. Sebaliknya, keju cream cheese menjadi bintang utama yang memberikan tekstur lembut dan rasa gurih khas pada kue ini. Cheese cake dapat disajikan dalam berbagai variasi, baik yang dipanggang maupun tidak dipanggang (no-bake), serta dengan beragam topping dan rasa tambahan.
Meskipun namanya mengandung kata "cake", cheese cake sebenarnya lebih mirip dengan custard atau flan dalam hal tekstur dan cara pembuatannya. Kue ini sangat populer di berbagai belahan dunia dan sering menjadi pilihan favorit untuk hidangan penutup di restoran maupun acara-acara khusus.
Advertisement
Sejarah Singkat Cheese Cake
Sejarah cheese cake dapat ditelusuri hingga ribuan tahun yang lalu. Bentuk awal cheese cake diyakini berasal dari Yunani kuno, di mana kue berbahan dasar keju telah dikenal sejak 2000 tahun sebelum Masehi. Pada masa itu, cheese cake dianggap sebagai sumber energi yang baik dan sering disajikan kepada para atlet yang berkompetisi dalam Olimpiade pertama.
Seiring penyebaran budaya Yunani, resep cheese cake pun ikut menyebar ke berbagai wilayah di Eropa. Romawi kemudian mengadopsi resep ini dan menyebarkannya lebih luas lagi ke seluruh kekaisaran mereka. Setiap daerah mulai mengembangkan versi cheese cake mereka sendiri dengan menggunakan bahan-bahan lokal yang tersedia.
Cheese cake modern seperti yang kita kenal sekarang mulai berkembang di Amerika Serikat pada abad ke-18. Penemuan cream cheese pada tahun 1872 oleh William Lawrence di New York menjadi titik balik dalam sejarah cheese cake. Cream cheese yang lembut dan creamy ini kemudian menjadi bahan utama dalam pembuatan New York-style cheesecake yang terkenal.
Pada awal abad ke-20, cheese cake semakin populer di Amerika Serikat, terutama di New York. Restoran-restoran terkenal seperti Lindy's dan Junior's mulai menyajikan cheese cake sebagai hidangan andalan mereka. Popularitas cheese cake terus meningkat seiring waktu, dan kini telah menjadi salah satu dessert paling digemari di seluruh dunia dengan berbagai variasi dan inovasi baru.
Advertisement
Jenis-Jenis Cheese Cake
Cheese cake hadir dalam berbagai jenis dan variasi di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa jenis cheese cake yang paling populer:
- New York-style Cheesecake: Jenis ini merupakan yang paling terkenal, dengan tekstur yang padat, kaya, dan creamy. Biasanya dipanggang dan menggunakan cream cheese dalam jumlah besar.
- No-bake Cheesecake: Seperti namanya, jenis ini tidak memerlukan proses pemanggangan. Teksturnya lebih ringan dan lembut dibandingkan dengan cheese cake yang dipanggang.
- Japanese Cheesecake: Juga dikenal sebagai "cotton cheesecake", jenis ini memiliki tekstur yang sangat ringan dan fluffy, mirip dengan souffle.
- Italian Ricotta Cheesecake: Menggunakan keju ricotta sebagai bahan utama, memberikan tekstur yang lebih kasar dan rasa yang kurang manis dibandingkan cheese cake berbahan cream cheese.
- German Käsekuchen: Cheese cake khas Jerman ini menggunakan quark, sejenis keju segar yang memberikan rasa yang unik.
- Vegan Cheesecake: Dibuat tanpa menggunakan produk hewani, biasanya menggunakan bahan alternatif seperti kacang mete atau tahu sutra sebagai pengganti cream cheese.
- Greek-style Cheesecake: Menggunakan yogurt Yunani untuk memberikan rasa yang lebih segar dan tekstur yang lebih ringan.
- Savory Cheesecake: Versi asin dari cheese cake yang biasanya disajikan sebagai hidangan pembuka atau makanan ringan.
Setiap jenis cheese cake memiliki karakteristik dan cita rasa uniknya sendiri, memberikan berbagai pilihan untuk dinikmati sesuai selera masing-masing.
Bahan-Bahan Utama Cheese Cake
Untuk membuat cheese cake yang lezat, diperlukan bahan-bahan berkualitas tinggi. Berikut adalah bahan-bahan utama yang umumnya digunakan dalam pembuatan cheese cake:
- Cream Cheese: Ini adalah bahan utama yang memberikan rasa dan tekstur khas cheese cake. Pastikan untuk menggunakan cream cheese berkualitas tinggi dan dalam suhu ruang agar mudah diolah.
- Gula: Biasanya digunakan gula pasir halus untuk memberikan rasa manis yang seimbang. Jumlah gula dapat disesuaikan dengan selera.
- Telur: Telur berfungsi sebagai pengikat dan memberikan struktur pada cheese cake. Gunakan telur dalam suhu ruang untuk hasil yang lebih baik.
- Susu atau Krim: Menambahkan kelembutan dan kelembapan pada cheese cake. Bisa menggunakan susu cair, krim kental, atau sour cream.
- Bahan untuk Crust: Biasanya menggunakan remahan biskuit graham atau digestive yang dicampur dengan mentega leleh.
- Perasa: Vanilla extract adalah perasa yang paling umum digunakan, namun bisa juga ditambahkan perasa lain seperti lemon zest atau almond extract.
- Tepung Maizena: Sedikit tepung maizena dapat membantu menstabilkan tekstur cheese cake, terutama untuk versi yang dipanggang.
- Mentega: Digunakan untuk membuat crust dan terkadang ditambahkan ke dalam adonan cheese cake untuk menambah kekayaan rasa.
Selain bahan-bahan utama di atas, Anda juga bisa menambahkan bahan lain sesuai dengan variasi cheese cake yang ingin dibuat. Misalnya, buah-buahan segar atau kering, cokelat, kopi, atau bahkan keju lain seperti mascarpone atau ricotta untuk memberikan variasi rasa dan tekstur.
Kualitas bahan-bahan yang digunakan akan sangat mempengaruhi hasil akhir cheese cake. Oleh karena itu, pilihlah bahan-bahan terbaik yang Anda bisa dapatkan untuk memastikan cheese cake Anda memiliki rasa dan tekstur yang sempurna.
Advertisement
Tips Membuat Cheese Cake yang Lembut
Membuat cheese cake yang lembut dan sempurna membutuhkan perhatian pada detail dan teknik yang tepat. Berikut adalah beberapa tips penting untuk membuat cheese cake yang lembut dan lezat:
- Gunakan bahan dalam suhu ruang: Pastikan cream cheese, telur, dan bahan cair lainnya berada dalam suhu ruang sebelum digunakan. Ini akan membantu menciptakan adonan yang halus dan mencegah gumpalan.
- Jangan overmix adonan: Kocok adonan hanya sampai bahan-bahan tercampur rata. Overmixing dapat memasukkan terlalu banyak udara ke dalam adonan, yang dapat menyebabkan cheese cake retak saat dipanggang.
- Gunakan waterbath: Untuk cheese cake yang dipanggang, menggunakan metode waterbath (menempatkan loyang cheese cake dalam wadah berisi air panas) dapat membantu menciptakan kelembapan yang merata dan mencegah permukaan cheese cake menjadi terlalu kering atau retak.
- Hindari membuka pintu oven: Saat memanggang, hindari membuka pintu oven terlalu sering karena perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan cheese cake mengempis atau retak.
- Biarkan cheese cake mendingin perlahan: Setelah selesai dipanggang, biarkan cheese cake mendingin dalam oven yang telah dimatikan dengan pintu sedikit terbuka. Ini membantu mencegah penurunan suhu yang terlalu cepat yang dapat menyebabkan retakan.
- Dinginkan semalaman: Untuk hasil terbaik, dinginkan cheese cake di dalam kulkas semalaman sebelum disajikan. Ini membantu menstabilkan tekstur dan meningkatkan rasa.
- Gunakan pisau yang dicelupkan dalam air panas: Saat memotong cheese cake, gunakan pisau tajam yang telah dicelupkan dalam air panas dan dilap kering. Ini membantu menciptakan potongan yang bersih dan rapi.
- Eksperimen dengan rasa: Jangan ragu untuk bereksperimen dengan menambahkan perasa atau topping yang berbeda untuk menciptakan variasi cheese cake yang unik.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat meningkatkan kemungkinan untuk menghasilkan cheese cake yang lembut, creamy, dan sempurna setiap kali membuatnya. Ingatlah bahwa membuat cheese cake yang sempurna mungkin membutuhkan latihan dan kesabaran, jadi jangan berkecil hati jika hasil pertama tidak sesuai harapan. Teruslah berlatih dan Anda akan segera menguasai seni membuat cheese cake yang lezat.
1. Resep Cheese Cake Klasik
Berikut adalah resep cheese cake klasik yang lezat dan mudah dibuat:
Bahan-bahan:
Untuk crust:
- 200 gram biskuit graham, dihancurkan
- 100 gram mentega, dilelehkan
- 2 sendok makan gula pasir
Untuk filling:
- 900 gram cream cheese, suhu ruang
- 250 gram gula pasir
- 3 sendok makan tepung terigu
- 4 butir telur
- 1 sendok teh ekstrak vanila
- 250 ml sour cream
Cara membuat:
- Panaskan oven hingga suhu 160°C. Siapkan loyang bongkar pasang berukuran 23 cm.
- Untuk membuat crust, campurkan biskuit graham yang telah dihancurkan dengan mentega leleh dan gula. Aduk rata, lalu tekan campuran ini ke dasar loyang. Panggang selama 10 menit, lalu dinginkan.
- Untuk membuat filling, kocok cream cheese dan gula dengan mixer kecepatan sedang hingga lembut dan creamy, sekitar 2-3 menit.
- Tambahkan tepung terigu, aduk hingga tercampur rata.
- Masukkan telur satu per satu, aduk perlahan setelah setiap penambahan. Jangan overmix.
- Tambahkan ekstrak vanila dan sour cream, aduk hingga tercampur rata.
- Tuang adonan ke atas crust yang telah didinginkan.
- Panggang cheese cake dengan metode waterbath selama sekitar 1 jam 15 menit, atau hingga bagian tengah cheese cake sedikit bergoyang saat disentuh.
- Matikan oven dan biarkan cheese cake di dalam oven dengan pintu sedikit terbuka selama 1 jam.
- Keluarkan dari oven dan dinginkan sepenuhnya pada suhu ruang.
- Setelah dingin, tutup dengan plastic wrap dan dinginkan di dalam kulkas minimal 4 jam atau semalaman sebelum disajikan.
Cheese cake klasik ini bisa dinikmati apa adanya atau ditambahkan dengan topping seperti saus buah, whipped cream, atau potongan buah segar. Selamat mencoba dan menikmati cheese cake klasik yang lezat ini!
Advertisement
2. Resep Cheese Cake Kukus
Cheese cake kukus merupakan alternatif yang lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan cheese cake panggang. Berikut adalah resep cheese cake kukus yang lembut dan nikmat:
Bahan-bahan:
- 250 gram cream cheese, suhu ruang
- 100 gram gula pasir
- 3 butir telur
- 100 ml susu cair
- 60 gram tepung terigu protein rendah
- 20 gram tepung maizena
- 1/4 sendok teh garam
- 1 sendok teh ekstrak vanila
- 2 sendok makan mentega, dilelehkan
Cara membuat:
- Siapkan panci kukusan dan panaskan air hingga mendidih.
- Olesi loyang berukuran 18 cm dengan mentega dan lapisi bagian dasarnya dengan kertas roti.
- Dalam mangkuk besar, kocok cream cheese dan gula pasir dengan mixer kecepatan sedang hingga lembut dan creamy, sekitar 2-3 menit.
- Tambahkan telur satu per satu, kocok perlahan setelah setiap penambahan hingga tercampur rata.
- Tuangkan susu cair dan ekstrak vanila, aduk hingga tercampur.
- Dalam mangkuk terpisah, ayak tepung terigu, tepung maizena, dan garam. Tambahkan campuran tepung ke dalam adonan cream cheese, aduk perlahan hingga tercampur rata.
- Terakhir, masukkan mentega leleh dan aduk hingga adonan menjadi halus dan homogen.
- Tuang adonan ke dalam loyang yang telah disiapkan. Ratakan permukaannya dengan spatula.
- Kukus cheese cake dalam panci kukusan yang telah dipanaskan selama 45-50 menit, atau hingga bagian tengah cheese cake mengembang dan terasa kenyal saat disentuh.
- Setelah matang, matikan api dan biarkan cheese cake tetap dalam panci kukusan selama 5 menit dengan tutup sedikit terbuka.
- Angkat loyang dari panci kukusan dan biarkan cheese cake mendingin completely pada suhu ruang.
- Setelah dingin, masukkan cheese cake ke dalam kulkas dan dinginkan minimal 2 jam sebelum disajikan.
Cheese cake kukus ini bisa dinikmati apa adanya atau ditambahkan dengan topping seperti selai buah, potongan buah segar, atau taburan cokelat serut. Teksturnya yang lembut dan creamy membuat cheese cake kukus ini menjadi alternatif yang sempurna bagi yang tidak memiliki oven atau ingin membuat cheese cake dengan cara yang lebih cepat dan mudah.
3. Resep No-Bake Cheese Cake
No-bake cheese cake adalah pilihan sempurna untuk musim panas atau ketika Anda ingin membuat dessert tanpa menggunakan oven. Berikut adalah resep no-bake cheese cake yang mudah dan lezat:
Bahan-bahan:
Untuk crust:
- 250 gram biskuit graham atau digestive, dihancurkan
- 100 gram mentega, dilelehkan
Untuk filling:
- 500 gram cream cheese, suhu ruang
- 100 gram gula halus
- 1 sendok teh ekstrak vanila
- 300 ml whipping cream
- 2 sendok makan air lemon
- 7 gram gelatin bubuk (dilarutkan dalam 3 sendok makan air panas)
Cara membuat:
- Untuk membuat crust, campurkan biskuit yang telah dihancurkan dengan mentega leleh. Aduk rata, lalu tekan campuran ini ke dasar loyang bongkar pasang berukuran 23 cm. Dinginkan dalam kulkas selama crust mengeras.
- Dalam mangkuk besar, kocok cream cheese, gula halus, dan ekstrak vanila dengan mixer kecepatan sedang hingga lembut dan creamy.
- Dalam mangkuk terpisah, kocok whipping cream hingga kaku.
- Larutkan gelatin dalam air panas, biarkan sedikit dingin.
- Tambahkan air lemon ke dalam campuran cream cheese, aduk rata.
- Masukkan larutan gelatin ke dalam campuran cream cheese, aduk cepat hingga tercampur rata.
- Lipat whipped cream ke dalam campuran cream cheese secara perlahan hingga tercampur rata.
- Tuang adonan ke atas crust yang telah didinginkan. Ratakan permukaannya dengan spatula.
- Dinginkan cheese cake di dalam kulkas minimal 6 jam atau semalaman hingga set.
- Sebelum disajikan, lepaskan cheese cake dari loyang bongkar pasang.
No-bake cheese cake ini bisa dihias dengan berbagai topping seperti saus buah, potongan buah segar, atau whipped cream tambahan. Teksturnya yang lembut dan ringan membuatnya menjadi dessert yang sempurna untuk dinikmati di hari yang hangat.
Keuntungan dari no-bake cheese cake adalah proses pembuatannya yang lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan cheese cake yang dipanggang. Selain itu, tidak ada risiko cheese cake retak atau terlalu kering karena tidak melalui proses pemanggangan. Namun, perlu diingat bahwa tekstur no-bake cheese cake mungkin sedikit berbeda dari cheese cake tradisional, cenderung lebih ringan dan kurang padat.
Advertisement
4. Resep Japanese Cheese Cake
Japanese Cheese Cake, juga dikenal sebagai "cotton cheesecake", terkenal dengan teksturnya yang sangat lembut, ringan, dan fluffy seperti kapas. Berikut adalah resep untuk membuat Japanese Cheese Cake yang lezat:
Bahan-bahan:
- 250 gram cream cheese
- 60 gram mentega tawar
- 100 ml susu full cream
- 60 gram tepung terigu protein rendah
- 20 gram tepung maizena
- 6 butir telur (pisahkan kuning dan putihnya)
- 140 gram gula pasir
- 1/4 sendok teh cream of tartar
- 1 sendok teh ekstrak vanila
- 1/4 sendok teh garam
Cara membuat:
- Panaskan oven hingga suhu 160°C. Siapkan loyang bongkar pasang berukuran 20 cm, lapisi bagian dasar dan sisinya dengan kertas roti.
- Dalam panci, lelehkan cream cheese, mentega, dan susu dengan cara di-tim. Aduk hingga lembut dan tidak ada gumpalan. Angkat dan biarkan sedikit dingin.
- Tambahkan kuning telur satu per satu ke dalam campuran cream cheese, aduk rata setelah setiap penambahan.
- Ayak tepung terigu dan tepung maizena ke dalam campuran cream cheese. Aduk hingga tercampur rata.
- Tambahkan ekstrak vanila dan garam, aduk rata. Sisihkan.
- Dalam mangkuk terpisah, kocok putih telur dengan mixer kecepatan rendah. Tambahkan cream of tartar, lalu naikkan kecepatan mixer. Tambahkan gula pasir secara bertahap sambil terus mengocok hingga putih telur mengembang dan kaku (soft peak).
- Masukkan 1/3 bagian putih telur kocok ke dalam adonan cream cheese, aduk rata. Kemudian masukkan sisa putih telur, aduk lipat perlahan hingga tercampur rata. Jangan overmix.
- Tuang adonan ke dalam loyang yang telah disiapkan. Ratakan permukaannya.
- Panggang dengan metode au bain-marie (letakkan loyang cheese cake dalam loyang yang lebih besar berisi air panas) selama 60-70 menit, atau hingga bagian atas cheese cake berwarna keemasan.
- Setelah matang, matikan oven dan biarkan cheese cake di dalam oven dengan pintu sedikit terbuka selama 10 menit.
- Keluarkan dari oven dan biarkan dingin completely pada suhu ruang.
- Setelah dingin, lepaskan dari loyang dan sajikan.
Japanese Cheese Cake ini paling baik dinikmati pada hari yang sama setelah didinginkan completely. Teksturnya yang lembut dan ringan membuat cheese cake ini menjadi favorit banyak orang. Anda bisa menyajikannya dengan taburan gula bubuk di atasnya atau dengan sedikit whipped cream dan buah segar sebagai pelengkap.
Perlu diingat bahwa membuat Japanese Cheese Cake memerlukan ketelitian dan kesabaran, terutama dalam proses pengocokan putih telur dan pencampuran adonan. Namun, dengan sedikit latihan, Anda akan dapat menghasilkan Japanese Cheese Cake yang lembut dan fluffy seperti yang dijual di toko-toko kue terkenal.
5. Resep Oreo Cheese Cake
Oreo Cheese Cake adalah variasi cheese cake yang populer, menggabungkan kelezatan cheese cake klasik dengan rasa khas biskuit Oreo. Berikut adalah resep Oreo Cheese Cake yang mudah dibuat:
Bahan-bahan:
Untuk crust:
- 25 keping biskuit Oreo, dihancurkan (pisahkan krim putihnya)
- 50 gram mentega, dilelehkan
Untuk filling:
- 500 gram cream cheese, suhu ruang
- 100 gram gula pasir
- 2 butir telur
- 1 sendok teh ekstrak vanila
- 200 ml sour cream
- 10 keping biskuit Oreo, dihancurkan kasar
Cara membuat:
- Panaskan oven hingga suhu 160°C. Siapkan loyang bongkar pasang berukuran 20 cm.
- Untuk membuat crust, campurkan remahan Oreo (tanpa krim) dengan mentega leleh. Aduk rata, lalu tekan campuran ini ke dasar loyang. Panggang selama 10 menit, lalu dinginkan.
- Dalam mangkuk besar, kocok cream cheese dan gula dengan mixer kecepatan sedang hingga lembut dan creamy.
- Tambahkan telur satu per satu, kocok perlahan setelah setiap penambahan hingga tercampur rata.
- Masukkan ekstrak vanila dan sour cream, aduk hingga tercampur.
- Tambahkan krim putih Oreo yang telah disisihkan, aduk rata.
- Lipat remahan Oreo kasar ke dalam adonan cream cheese.
- Tuang adonan ke atas crust yang telah didinginkan.
- Panggang cheese cake selama 45-50 menit, atau hingga bagian tengah cheese cake sedikit bergoyang saat disentuh.
- Matikan oven dan biarkan cheese cake di dalam oven dengan pintu sedikit terbuka selama 1 jam.
- Keluarkan dari oven dan dinginkan sepenuhnya pada suhu ruang.
- Setelah dingin, tutup dengan plastic wrap dan dinginkan di dalam kulkas minimal 4 jam atau semalaman sebelum disajikan.
Sebelum disajikan, Anda bisa menghias bagian atas cheese cake dengan remahan Oreo tambahan atau whipped cream.
Oreo Cheese Cake ini menggabungkan kelembutan cheese cake dengan tekstur renyah dan rasa khas Oreo, menciptakan dessert yang sangat menggugah selera. Variasi ini sangat populer di kalangan pecinta cheese cake dan Oreo. Anda bisa menyajikannya sebagai hidangan penutup istimewa atau bahkan sebagai kue ulang tahun yang unik.
Perlu diingat bahwa tekstur Oreo Cheese Cake mungkin sedikit berbeda dari cheese cake klasik karena adanya potongan biskuit Oreo di dalamnya. Namun, hal ini justru memberikan pengalaman makan yang lebih menarik dengan adanya kontras tekstur antara cheese cake yang lembut dan potongan Oreo yang renyah.
Advertisement
6. Resep Cheese Cake dengan Topping Buah
Menambahkan topping buah pada cheese cake tidak hanya menambah nilai gizi, tetapi juga memberikan kesegaran dan warna yang menarik. Berikut adalah resep cheese cake dengan topping buah yang lezat dan menyegarkan:
Bahan-bahan:
Untuk crust:
- 200 gram biskuit graham, dihancurkan
- 100 gram mentega, dilelehkan
- 2 sendok makan gula pasir
Untuk filling:
- 750 gram cream cheese, suhu ruang
- 200 gram gula pasir
- 3 butir telur
- 1 sendok teh ekstrak vanila
- 200 ml sour cream
- 2 sendok makan tepung maizena
Untuk topping buah:
- 500 gram buah-buahan segar (misalnya: strawberry, blueberry, kiwi, mangga)
- 3 sendok makan gula pasir
- 2 sendok makan air lemon
- 1 sendok makan tepung maizena (dilarutkan dalam 2 sendok makan air)
Cara membuat:
- Panaskan oven hingga suhu 160°C. Siapkan loyang bongkar pasang berukuran 23 cm.
- Untuk membuat crust, campurkan biskuit graham yang telah dihancurkan dengan mentega leleh dan gula. Aduk rata, lalu tekan campuran ini ke dasar loyang. Panggang selama 10 menit, lalu dinginkan.
- Untuk membuat filling, kocok cream cheese dan gula dengan mixer kecepatan sedang hingga lembut dan creamy.
- Tambahkan telur satu per satu, kocok perlahan setelah setiap penambahan hingga tercampur rata.
- Masukkan ekstrak vanila, sour cream, dan tepung maizena. Aduk hingga tercampur rata.
- Tuang adonan ke atas crust yang telah didinginkan.
- Panggang cheese cake selama 50-60 menit, atau hingga bagian tengah cheese cake sedikit bergoyang saat disentuh.
- Matikan oven dan biarkan cheese cake di dalam oven dengan pintu sedikit terbuka selama 1 jam.
- Keluarkan dari oven dan dinginkan sepenuhnya pada suhu ruang.
- Sementara cheese cake mendingin, siapkan topping buah. Potong buah-buahan sesuai selera.
- Dalam panci, campurkan buah-buahan (sisakan sebagian untuk hiasan), gula, dan air lemon. Masak dengan api sedang hingga buah sedikit lunak dan mengeluarkan jus.
- Tambahkan larutan maizena, aduk hingga saus mengental. Angkat dari api dan biarkan dingin.
- Setelah cheese cake dan saus buah dingin, tuang saus buah di atas cheese cake dan ratakan.
- Hias bagian atas dengan sisa buah-buahan segar.
- Dinginkan cheese cake di dalam kulkas minimal 4 jam atau semalaman sebelum disajikan.
Cheese cake dengan topping buah ini menawarkan kombinasi sempurna antara kekayaan rasa cheese cake yang creamy dengan kesegaran buah-buahan. Anda bisa menggunakan berbagai jenis buah sesuai selera atau musim, seperti strawberry, blueberry, kiwi, mangga, atau campuran berbagai buah. Variasi ini sangat cocok disajikan sebagai dessert di musim panas atau kapan saja Anda menginginkan cheese cake yang lebih segar dan colorful.
Selain menambah nilai gizi, topping buah juga memberikan kontras rasa yang menarik. Keasaman dan kesegaran buah membantu menyeimbangkan rasa manis dan kaya dari cheese cake. Tekstur buah yang lembut namun masih memiliki sedikit gigitan juga menambah dimensi pada pengalaman makan cheese cake ini.
Varian Unik Cheese Cake
Selain varian klasik, ada banyak kreasi unik cheese cake yang bisa Anda coba. Berikut beberapa varian cheese cake yang menarik dan tidak biasa:
1. Matcha Green Tea Cheese Cake
Cheese cake ini menggabungkan kelezatan cheese cake dengan rasa khas matcha (teh hijau Jepang). Tambahkan 2-3 sendok makan bubuk matcha ke dalam adonan cheese cake untuk memberikan rasa dan warna hijau yang menarik. Sajikan dengan taburan bubuk matcha di atasnya untuk tampilan yang lebih menarik.
2. Pumpkin Spice Cheese Cake
Sempurna untuk musim gugur, cheese cake ini menggunakan pure labu dan rempah-rempah seperti kayu manis, pala, dan jahe. Tambahkan sekitar 1 cangkir pure labu dan 1-2 sendok teh campuran rempah pumpkin spice ke dalam adonan cheese cake. Sajikan dengan whipped cream dan taburan kayu manis.
3. Savory Cheese Cake
Untuk variasi yang tidak manis, coba buat cheese cake asin dengan menambahkan keju blue cheese atau goat cheese ke dalam adonan. Tambahkan juga rempah-rempah seperti thyme atau rosemary. Sajikan sebagai hidangan pembuka yang unik dengan selai bawang atau chutney.
4. Chocolate Swirl Cheese Cake
Gabungkan kenikmatan cokelat dan cheese cake dalam satu hidangan. Buat adonan cheese cake seperti biasa, lalu sisihkan sebagian. Tambahkan cokelat leleh ke dalam adonan yang disisihkan, lalu tuang kedua adonan secara bergantian ke dalam loyang. Gunakan tusuk gigi untuk membuat pola swirl yang menarik.
5. Lemon Lavender Cheese Cake
Kombinasi lemon dan lavender memberikan aroma yang menyegarkan dan elegan. Tambahkan parutan kulit lemon dan ekstrak lavender ke dalam adonan cheese cake. Hias dengan bunga lavender kering untuk tampilan yang cantik.
6. Red Velvet Cheese Cake
Gabungkan dua dessert populer menjadi satu. Buat lapisan red velvet cake sebagai dasar, lalu tuangkan adonan cheese cake di atasnya. Panggang seperti biasa dan sajikan dengan frosting cream cheese.
7. Tiramisu Cheese Cake
Inspirasi dari dessert Italia klasik, tambahkan espresso dan liqueur ke dalam adonan cheese cake. Gunakan biskuit ladyfinger yang dicelupkan kopi sebagai crust. Taburi bagian atas dengan cokelat bubuk sebelum disajikan.
Varian-varian unik ini menunjukkan betapa versatile-nya cheese cake sebagai dessert. Dengan sedikit kreativitas, Anda bisa menciptakan berbagai macam rasa dan tampilan yang menarik. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan bahan-bahan favorit Anda untuk menciptakan varian cheese cake yang benar-benar personal dan unik.
Advertisement
Cara Menyajikan dan Menghias Cheese Cake
Penyajian dan dekorasi yang menarik dapat meningkatkan daya tarik visual cheese cake Anda. Berikut beberapa tips dan ide untuk menyajikan dan menghias cheese cake:
1. Pemotongan yang Sempurna
Untuk mendapatkan potongan cheese cake yang rapi, gunakan pisau tajam yang telah dicelupkan ke dalam air panas dan dilap kering. Bersihkan pisau setelah setiap potongan untuk hasil yang lebih rapi.
2. Saus dan Coulis
Sajikan cheese cake dengan saus atau coulis buah di sekelilingnya. Saus karamel, cokelat, atau berry sangat cocok untuk melengkapi rasa cheese cake.
3. Whipped Cream
Tambahkan sentuhan whipped cream di atas cheese cake atau di sekelilingnya. Anda bisa menggunakan piping bag dengan berbagai tip untuk membuat pola yang menarik.
4. Buah Segar
Hias cheese cake dengan potongan buah segar seperti strawberry, blueberry, atau irisan kiwi. Selain menambah warna, buah juga memberikan kesegaran yang kontras dengan kekayaan cheese cake.
5. Taburan Topping
Taburi bagian atas cheese cake dengan cokelat serut, kacang cincang, atau remahan biskuit untuk menambah tekstur dan rasa.
6. Edible Flowers
Untuk tampilan yang elegan, hias cheese cake dengan bunga-bunga yang bisa dimakan seperti mawar mini, lavender, atau viola.
7. Chocolate Ganache
Tuangkan chocolate ganache di atas cheese cake dan biarkan mengalir di sisinya untuk efek "drip" yang menarik.
8. Stensil dan Bubuk
Gunakan stensil dan taburi bagian atas cheese cake dengan bubuk kakao atau gula bubuk untuk membuat pola yang menarik.
9. Fruit Glazing
Lapisi buah-buahan di atas cheese cake dengan fruit glazing untuk memberikan kilau yang menggoda.
10. Dekorasi Cokelat
Buat hiasan dari cokelat seperti curl, shards, atau bentuk-bentuk sederhana untuk menambah dimensi pada tampilan cheese cake.
11. Layering
Untuk tampilan yang lebih menarik, coba buat cheese cake berlapis dengan warna atau rasa yang berbeda pada setiap lapisannya.
12. Mini Cheese Cakes
Buat cheese cake dalam ukuran individual menggunakan cetakan muffin atau ramekin. Ini memudahkan penyajian dan memungkinkan variasi dekorasi untuk setiap porsi.
Ingatlah bahwa dalam menghias cheese cake, kadang-kadang less is more. Pilih dekorasi yang melengkapi rasa cheese cake tanpa mengalahkannya. Sesuaikan juga dekorasi dengan tema atau acara di mana cheese cake akan disajikan. Dengan sedikit kreativitas, Anda bisa mengubah cheese cake sederhana menjadi karya seni kuliner yang menakjubkan.
Cara Menyimpan Cheese Cake
Menyimpan cheese cake dengan benar sangat penting untuk mempertahankan kualitas dan kesegarannya. Berikut adalah panduan lengkap tentang cara menyimpan cheese cake:
Penyimpanan Jangka Pendek
1. Setelah cheese cake completely dingin, tutup dengan plastic wrap atau aluminium foil. Pastikan plastic wrap atau foil menempel rapat pada permukaan cheese cake untuk mencegah udara masuk.
2. Simpan cheese cake di dalam kulkas. Cheese cake dapat bertahan 3-5 hari jika disimpan dengan benar di dalam kulkas.
3. Jika cheese cake memiliki topping buah segar atau whipped cream, sebaiknya simpan topping secara terpisah dan tambahkan saat akan disajikan untuk hasil terbaik.
Penyimpanan Jangka Panjang
1. Untuk penyimpanan lebih lama, cheese cake dapat dibekukan. Wrap cheese cake yang sudah dingin dengan plastic wrap ganda, lalu bungkus lagi dengan aluminium foil untuk mencegah freezer burn.
2. Labelkan cheese cake dengan tanggal pembuatan atau tanggal kadaluarsa (1-2 bulan dari tanggal pembekuan).
3. Cheese cake beku dapat bertahan hingga 1-2 bulan dengan kualitas terbaik, meskipun masih aman dikonsumsi setelah periode ini.
Cara Mencairkan Cheese Cake Beku
1. Pindahkan cheese cake beku ke dalam kulkas dan biarkan mencair perlahan selama 6-8 jam atau semalaman.
2. Jangan mencairkan cheese cake pada suhu ruang karena dapat menyebabkan kondensasi yang merusak tekstur.
3. Setelah mencair, konsumsi cheese cake dalam waktu 2-3 hari.
Tips Tambahan
1. Jangan menyimpan cheese cake di tempat yang terlalu lembab atau panas, karena dapat mempercepat pertumbuhan bakteri.
2. Jika menyimpan cheese cake dalam potongan, gunakan wadah kedap udara untuk setiap potongan.
3. Cheese cake dengan bahan-bahan yang mudah rusak seperti buah segar atau krim harus disimpan di kulkas dan dikonsumsi dalam waktu 1-2 hari.
4. Selalu periksa cheese cake sebelum dikonsumsi. Jika ada tanda-tanda kerusakan seperti bau tidak sedap, perubahan warna, atau pertumbuhan jamur, sebaiknya dibuang.
5. Untuk cheese cake yang dibeli dari toko, ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan atau tanyakan kepada penjual tentang cara penyimpanan terbaik.
Dengan menyimpan cheese cake dengan benar, Anda dapat menikmati kelezatannya lebih lama dan memastikan keamanan pangan. Ingatlah bahwa meskipun cheese cake dapat disimpan cukup lama, rasanya akan paling optimal jika dikonsumsi dalam beberapa hari pertama setelah pembuatan.
Advertisement
Nilai Nutrisi Cheese Cake
Cheese cake, meskipun lezat, umumnya dianggap sebagai makanan yang kaya kalori dan lemak. Namun, cheese cake juga menyediakan beberapa nutrisi penting. Berikut adalah penjelasan rinci tentang nilai nutrisi cheese cake:
Kalori dan Makronutrien
1. Kalori: Satu potong cheese cake (sekitar 100 gram) biasanya mengandung 300-400 kalori, tergantung pada resep dan bahan yang digunakan.
2. Karbohidrat: Cheese cake mengandung sekitar 20-30 gram karbohidrat per porsi, sebagian besar berasal dari gula dan crust biskuit.
3. Protein: Dengan kandungan keju yang tinggi, cheese cake menyediakan sekitar 5-7 gram protein per porsi.
4. Lemak: Cheese cake kaya akan lemak, dengan kandungan sekitar 20-30 gram per porsi. Sebagian besar adalah lemak jenuh dari keju dan mentega.
Mikronutrien
1. Kalsium: Cheese cake merupakan sumber kalsium yang baik, dengan sekitar 10-15% dari kebutuhan harian per porsi.
2. Vitamin A: Keju dan telur dalam cheese cake menyumbang vitamin A, yang penting untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh.
3. Vitamin B12: Cheese cake mengandung vitamin B12 yang penting untuk pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf.
4. Fosfor: Mineral ini penting untuk kesehatan tulang dan gigi, dan terdapat dalam jumlah signifikan dalam cheese cake.
Pertimbangan Kesehatan
1. Gula: Cheese cake umumnya tinggi gula, yang dapat menjadi masalah bagi penderita diabetes atau mereka yang sedang membatasi asupan gula.
2. Lemak Jenuh: Kandungan lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung jika dikonsumsi berlebihan.
3. Laktosa: Bagi yang intoleran laktosa, cheese cake mungkin sulit dicerna karena kandungan susu dan kejunya yang tinggi.
4. Gluten: Crust cheese cake tradisional mengandung gluten, yang menjadi masalah bagi penderita celiac atau sensitif gluten.
Variasi Nutrisi
1. Cheese cake rendah lemak: Dibuat dengan keju rendah lemak dan yogurt Yunani, dapat mengurangi kandungan lemak dan kalori.
2. Cheese cake vegan: Menggunakan alternatif nabati seperti kacang mete atau tahu sutra, biasanya lebih rendah kolesterol.
3. Cheese cake buah: Menambahkan buah-buahan dapat meningkatkan kandungan serat dan vitamin.
4. Cheese cake tanpa gula: Menggunakan pemanis alternatif dapat mengurangi kandungan karbohidrat dan kalori.
Porsi yang Disarankan
Mengingat kandungan kalori dan lemaknya yang tinggi, cheese cake sebaiknya dikonsumsi dalam porsi yang wajar dan tidak terlalu sering. Satu potong kecil (sekitar 100 gram) sudah cukup untuk dinikmati sebagai hidangan penutup sesekali.
Meskipun cheese cake bukan pilihan makanan yang paling sehat, bukan berarti Anda harus menghindarinya sepenuhnya. Kuncinya adalah moderasi dan keseimbangan dalam diet keseluruhan. Nikmati cheese cake sebagai makanan penutup istimewa sesekali, dan imbangi dengan makanan yang lebih sehat dan aktivitas fisik yang teratur.
FAQ Seputar Cheese Cake
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar cheese cake beserta jawabannya:
1. Apa perbedaan antara New York cheesecake dan cheesecake biasa?
New York cheesecake umumnya lebih padat dan kaya rasa dibandingkan cheesecake biasa. Ini karena menggunakan lebih banyak cream cheese dan sour cream, serta tambahan telur untuk memberikan tekstur yang lebih creamy dan padat.
2. Bisakah saya membuat cheese cake tanpa oven?
Ya, Anda bisa membuat no-bake cheese cake yang tidak memerlukan pemanggangan. Alternatif lain adalah cheese cake kukus yang dibuat dengan mengukus adonan cheese cake.
3. Mengapa cheese cake saya retak di bagian atas?
Retakan pada cheese cake bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perubahan suhu yang terlalu cepat, overmixing adonan, atau suhu oven yang terlalu tinggi. Menggunakan metode waterbath dan mendinginkan cheese cake perlahan dapat membantu mencegah retakan.
4. Apakah cheese cake bisa dibekukan?
Ya, cheese cake bisa dibekukan dengan baik. Wrap cheese cake yang sudah dingin dengan plastic wrap ganda dan aluminium foil sebelum dibekukan. Cheese cake beku dapat bertahan hingga 1-2 bulan.
5. Berapa lama cheese cake bisa bertahan di kulkas?
Cheese cake yang disimpan dengan benar di dalam kulkas dapat bertahan 3-5 hari. Pastikan untuk menutupnya rapat dengan plastic wrap atau menyimpannya dalam wadah kedap udara.
6. Bisakah saya menggunakan keju lain selain cream cheese?
Ya, meskipun cream cheese adalah yang paling umum, Anda bisa bereksperimen dengan keju lain seperti mascarpone, ricotta, atau bahkan keju kambing untuk variasi rasa yang berbeda.
7. Bagaimana cara membuat cheese cake bebas gluten?
Untuk membuat cheese cake bebas gluten, ganti crust biskuit dengan alternatif bebas gluten seperti kacang-kacangan cincang atau biskuit bebas gluten. Pastikan juga semua bahan lain yang digunakan tidak mengandung gluten.
8. Apakah ada alternatif vegan untuk cheese cake?
Ya, cheese cake vegan bisa dibuat dengan menggunakan alternatif nabati seperti kacang mete yang direndam dan dihaluskan, tahu sutra, atau keju vegan. Ganti telur dengan agar-agar atau penstabil nabati lainnya.
9. Mengapa cheese cake saya tidak mengembang?
Cheese cake sebenarnya tidak seharusnya mengembang seperti kue biasa. Jika Anda menginginkan tekstur yang lebih ringan, cobalah resep Japanese cheesecake yang menggunakan putih telur yang dikocok terpisah.
10. Bagaimana cara mengetahui cheese cake sudah matang?
Cheese cake yang matang akan sedikit bergoyang di bagian tengah saat disentuh, tapi tidak cair. Pinggiran cheese cake akan terlihat lebih set dibandingkan bagian tengah. Ingat bahwa cheese cake akan terus matang saat didinginkan.
11. Bisakah saya mengganti gula dengan pemanis buatan dalam resep cheese cake?
Ya, Anda bisa menggunakan pemanis buatan, tapi perlu diingat bahwa ini mungkin mempengaruhi tekstur dan rasa akhir cheese cake. Beberapa pemanis buatan juga memiliki after-taste yang mungkin tidak diinginkan.
12. Apakah cheese cake cocok untuk orang yang sedang diet?
Cheese cake tradisional umumnya tinggi kalori dan lemak, sehingga mungkin tidak ideal untuk diet penurunan berat badan. Namun, ada versi cheese cake rendah lemak atau tanpa gula yang bisa menjadi alternatif yang lebih sesuai diet.
Memahami lebih banyak tentang cheese cake melalui FAQ ini dapat membantu Anda dalam membuat dan menikmati dessert lezat ini dengan lebih baik. Jangan ragu untuk bereksperimen dan menemukan variasi cheese cake yang paling sesuai dengan selera Anda.
Advertisement
Kesimpulan
Cheese cake telah menjadi salah satu dessert paling populer dan dicintai di seluruh dunia. Dari versi klasik New York style hingga variasi unik seperti matcha atau pumpkin spice, cheese cake menawarkan beragam rasa dan tekstur yang dapat memuaskan berbagai selera. Meskipun pembuatannya mungkin terlihat rumit, dengan pemahaman yang baik tentang teknik dasar dan bahan-bahan kunci, siapa pun dapat membuat cheese cake yang lezat di rumah.
Penting untuk diingat bahwa membuat cheese cake yang sempurna membutuhkan kesabaran dan praktek. Jangan berkecil hati jika hasil pertama tidak sesuai harapan. Dengan terus mencoba dan belajar dari setiap pengalaman, Anda akan dapat menghasilkan cheese cake yang semakin baik setiap kalinya.
Terlepas dari variasinya, kunci utama cheese cake yang lezat adalah penggunaan bahan-bahan berkualitas tinggi dan perhatian pada detail selama proses pembuatan. Mulai dari pemilihan cream cheese yang tepat, pengocokan adonan yang tidak berlebihan, hingga proses pendinginan yang benar, setiap langkah memainkan peran penting dalam menciptakan cheese cake yang sempurna.
Meskipun cheese cake bukanlah makanan yang paling sehat karena kandungan kalori dan lemaknya yang tinggi, bukan berarti kita harus menghindarinya sepenuhnya. Seperti halnya dessert lainnya, cheese cake bisa dinikmati sebagai hidangan istimewa sesekali, terutama pada momen-momen khusus atau perayaan.
Cheese cake bukan hanya sekadar dessert, tapi juga merupakan kanvas kreatif bagi para pecinta kuliner. Dengan begitu banyak variasi dan kemungkinan untuk bereksperimen, cheese cake akan terus menjadi sumber inspirasi dan kenikmatan bagi banyak orang di masa mendatang. Jadi, jangan ragu untuk mencoba resep-resep yang ada atau bahkan menciptakan kreasi cheese cake Anda sendiri. Selamat mencoba dan menikmati kelezatan cheese cake!