Penyebab Jerawat Batu pada Wajah, Berikut Gejala dan Cara Mengatasinya

Pelajari penyebab jerawat batu, gejala, cara mengatasi dan mencegahnya. Temukan solusi efektif untuk menghilangkan jerawat batu yang membandel.

oleh Shani Ramadhan Rasyid Diperbarui 06 Apr 2025, 16:19 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2025, 16:18 WIB
penyebab jerawat batu
penyebab jerawat batu ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Jerawat batu atau jerawat kistik merupakan jenis jerawat yang paling parah dan sulit diatasi. Berbeda dengan jerawat biasa, jerawat batu terbentuk jauh di dalam kulit dan dapat menimbulkan rasa nyeri serta meninggalkan bekas. Memahami penyebab dan cara mengatasi jerawat batu sangat penting agar dapat menanganinya dengan tepat. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang jerawat batu, mulai dari definisi, penyebab, gejala, hingga cara mengatasinya.

Apa Itu Jerawat Batu?

Jerawat batu, yang juga dikenal sebagai jerawat kistik atau cystic acne, adalah bentuk jerawat yang paling parah. Jerawat jenis ini terbentuk jauh di dalam kulit, tepatnya di lapisan dermis. Berbeda dengan jerawat biasa yang hanya muncul di permukaan kulit, jerawat batu memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Ukuran lebih besar dari jerawat biasa, bisa mencapai diameter 5 mm atau lebih
  • Berwarna kemerahan dan terasa nyeri saat disentuh
  • Berisi nanah dan cairan
  • Sulit pecah dengan sendirinya
  • Berisiko meninggalkan bekas luka atau bopeng

Jerawat batu terbentuk ketika folikel rambut tersumbat oleh sel kulit mati dan minyak berlebih, kemudian terinfeksi bakteri. Infeksi ini menyebabkan peradangan yang lebih dalam dan parah dibandingkan jerawat biasa. Jerawat batu paling sering muncul di area wajah, terutama pipi, dagu, dan dahi. Namun, bisa juga tumbuh di leher, punggung, dada, dan bahkan bokong.

Penyebab Utama Jerawat Batu

Memahami penyebab jerawat batu sangat penting untuk dapat mencegah dan mengatasinya dengan efektif. Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat memicu timbulnya jerawat batu:

1. Perubahan Hormon

Fluktuasi hormon merupakan salah satu penyebab utama jerawat batu. Perubahan hormonal dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti:

  • Masa pubertas
  • Siklus menstruasi pada wanita
  • Kehamilan
  • Menopause
  • Kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Peningkatan hormon androgen, terutama testosteron, dapat merangsang produksi sebum (minyak) berlebih oleh kelenjar sebasea. Kelebihan sebum ini kemudian menyumbat pori-pori dan menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.

2. Faktor Genetik

Kecenderungan untuk mengalami jerawat batu dapat diturunkan secara genetik. Jika orang tua atau saudara kandung memiliki riwayat jerawat batu, maka kemungkinan seseorang untuk mengalaminya juga meningkat. Faktor genetik dapat mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan dengan jerawat, seperti:

  • Tingkat produksi sebum
  • Kecepatan pergantian sel kulit
  • Sensitivitas kulit terhadap hormon dan bakteri
  • Respon imun terhadap inflamasi

3. Bakteri Propionibacterium Acnes

Bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes) merupakan salah satu penyebab utama peradangan pada jerawat batu. Bakteri ini secara alami hidup di kulit, namun dapat menyebabkan masalah ketika terjebak di dalam pori-pori yang tersumbat. P. acnes akan berkembang biak dan memicu respon inflamasi yang kuat, mengakibatkan pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri yang khas pada jerawat batu.

4. Produksi Sebum Berlebih

Sebum adalah minyak alami yang diproduksi oleh kelenjar sebasea untuk melembabkan dan melindungi kulit. Namun, produksi sebum yang berlebihan dapat menyebabkan penyumbatan pori-pori dan menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan produksi sebum antara lain:

  • Perubahan hormon
  • Stres
  • Penggunaan produk perawatan kulit yang tidak sesuai
  • Konsumsi makanan tertentu

5. Penyumbatan Pori-pori

Penyumbatan pori-pori merupakan langkah awal dalam pembentukan jerawat batu. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor:

  • Penumpukan sel kulit mati yang tidak tereksfoliasi dengan baik
  • Penggunaan produk kosmetik yang comedogenic (menyumbat pori-pori)
  • Kebiasaan tidak membersihkan wajah secara menyeluruh
  • Paparan polusi dan kotoran dari lingkungan

Ketika pori-pori tersumbat, sebum dan bakteri terperangkap di dalamnya, menciptakan kondisi yang ideal untuk terbentuknya jerawat batu.

Gejala Jerawat Batu

Mengenali gejala jerawat batu sangat penting untuk dapat menanganinya dengan tepat dan mencegah komplikasi. Berikut adalah beberapa gejala khas jerawat batu yang perlu diperhatikan:

1. Benjolan Besar dan Keras

Ciri utama jerawat batu adalah munculnya benjolan besar dan keras di bawah permukaan kulit. Benjolan ini biasanya memiliki diameter lebih dari 5 mm dan terasa padat saat disentuh. Berbeda dengan jerawat biasa yang memiliki "kepala" putih atau hitam, jerawat batu seringkali tidak memiliki titik putih di permukaannya.

2. Warna Kemerahan dan Peradangan

Area di sekitar jerawat batu biasanya berwarna merah terang dan terlihat meradang. Peradangan ini disebabkan oleh respon imun tubuh terhadap infeksi bakteri di dalam folikel rambut. Kemerahan ini bisa meluas ke area sekitar jerawat, membuat kulit terlihat lebih sensitif dan iritasi.

3. Rasa Nyeri dan Sensitif

Jerawat batu umumnya terasa nyeri, bahkan tanpa disentuh. Rasa sakit ini bisa bertambah parah saat area tersebut tertekan atau disentuh. Sensitivitas ini disebabkan oleh peradangan yang terjadi jauh di dalam lapisan kulit, yang menekan saraf-saraf di sekitarnya.

4. Berisi Nanah atau Cairan

Meskipun tidak selalu terlihat dari luar, jerawat batu biasanya berisi nanah atau cairan. Jika jerawat pecah, cairan ini bisa keluar dan menyebabkan infeksi pada area kulit di sekitarnya. Penting untuk tidak memencet atau mencoba memecahkan jerawat batu sendiri, karena hal ini bisa memperparah infeksi dan meningkatkan risiko terbentuknya bekas luka.

5. Muncul dalam Kelompok

Jerawat batu seringkali muncul tidak hanya satu, tetapi dalam kelompok di area tertentu. Misalnya, beberapa jerawat batu bisa muncul bersamaan di area pipi, dagu, atau dahi. Hal ini bisa membuat area tersebut terasa sangat tidak nyaman dan terlihat lebih meradang.

6. Sulit Sembuh dan Bertahan Lama

Berbeda dengan jerawat biasa yang biasanya sembuh dalam beberapa hari, jerawat batu bisa bertahan selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Proses penyembuhannya lebih lama karena infeksi terjadi jauh di dalam kulit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk mereda.

7. Meninggalkan Bekas

Salah satu ciri khas jerawat batu adalah kecenderungannya untuk meninggalkan bekas. Bekas ini bisa berupa:

  • Hiperpigmentasi atau perubahan warna kulit
  • Bopeng atau cekungan pada kulit
  • Jaringan parut

Bekas jerawat batu ini bisa bertahan lama dan terkadang permanen jika tidak ditangani dengan tepat.

Cara Mengatasi Jerawat Batu

cara menghilangkan jerawat batu secara alami dalam 1 hari
cara menghilangkan jerawat batu secara alami dalam 1 hari ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Mengatasi jerawat batu membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan konsisten. Berikut adalah beberapa metode yang efektif untuk menangani jerawat batu:

1. Perawatan Topikal

Penggunaan produk perawatan kulit topikal merupakan langkah awal dalam mengatasi jerawat batu. Beberapa bahan aktif yang efektif meliputi:

  • Benzoyl peroxide: Membantu membunuh bakteri penyebab jerawat dan mengurangi produksi sebum.
  • Asam salisilat: Membantu mengeksfoliasi kulit mati dan membuka pori-pori tersumbat.
  • Retinoid: Meningkatkan pergantian sel kulit dan mencegah penyumbatan pori-pori.
  • Asam azelaic: Memiliki sifat anti-inflamasi dan membantu mencerahkan bekas jerawat.

Penting untuk memilih produk yang sesuai dengan jenis kulit dan tingkat keparahan jerawat. Konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan rekomendasi produk yang tepat.

2. Pengobatan Oral

Untuk kasus jerawat batu yang parah, dokter mungkin meresepkan pengobatan oral seperti:

  • Antibiotik: Membantu mengurangi infeksi bakteri dan peradangan.
  • Isotretinoin: Obat kuat yang mengurangi produksi sebum dan mencegah penyumbatan pori-pori.
  • Pil kontrasepsi: Untuk wanita, dapat membantu mengatur hormon yang memicu jerawat.
  • Spironolakton: Obat anti-androgen yang dapat membantu mengurangi produksi sebum.

Penggunaan obat-obatan ini harus di bawah pengawasan dokter karena dapat memiliki efek samping.

3. Perawatan Profesional

Beberapa prosedur yang dilakukan oleh profesional dapat membantu mengatasi jerawat batu, seperti:

  • Ekstraksi komedo: Mengeluarkan material yang menyumbat pori-pori secara aman.
  • Chemical peeling: Mengeksfoliasi lapisan atas kulit untuk membuka pori-pori tersumbat.
  • Terapi laser: Membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan.
  • Suntikan kortikosteroid: Untuk jerawat batu yang sangat besar dan meradang.

4. Perubahan Gaya Hidup

Beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan jerawat batu:

  • Menjaga kebersihan wajah: Cuci wajah dua kali sehari dengan pembersih yang lembut.
  • Hindari menyentuh wajah: Tangan kita mengandung banyak bakteri yang bisa memperparah jerawat.
  • Pilih produk non-comedogenic: Gunakan kosmetik dan perawatan kulit yang tidak menyumbat pori-pori.
  • Kelola stres: Stres dapat memicu produksi hormon yang meningkatkan risiko jerawat.
  • Pola makan seimbang: Konsumsi makanan kaya nutrisi dan hindari makanan yang dapat memicu jerawat.

5. Perawatan Bekas Jerawat

Setelah jerawat batu sembuh, bekas yang ditinggalkan juga perlu dirawat. Beberapa metode yang efektif meliputi:

  • Penggunaan produk dengan vitamin C: Membantu mencerahkan hiperpigmentasi.
  • Perawatan dengan retinoid: Meningkatkan produksi kolagen untuk mengurangi bopeng.
  • Microneedling: Merangsang produksi kolagen untuk memperbaiki tekstur kulit.
  • Terapi laser: Membantu menghilangkan bekas jerawat dan memperbaiki tekstur kulit.

Pencegahan Jerawat Batu

Mencegah jerawat batu lebih mudah daripada mengobatinya. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

1. Rutinitas Perawatan Kulit yang Tepat

Membangun rutinitas perawatan kulit yang konsisten sangat penting untuk mencegah jerawat batu. Langkah-langkah yang perlu dilakukan meliputi:

  • Membersihkan wajah dua kali sehari dengan pembersih yang lembut dan sesuai jenis kulit.
  • Menggunakan toner non-alkohol untuk menyeimbangkan pH kulit.
  • Aplikasikan pelembab ringan yang non-comedogenic untuk menjaga kelembaban kulit.
  • Gunakan tabir surya setiap hari untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV.
  • Lakukan eksfoliasi lembut 1-2 kali seminggu untuk menghilangkan sel kulit mati.

2. Pilih Produk Skincare yang Tepat

Memilih produk perawatan kulit yang tepat sangat penting dalam mencegah jerawat batu. Pertimbangkan hal-hal berikut:

  • Gunakan produk berlabel "non-comedogenic" atau "oil-free" untuk menghindari penyumbatan pori-pori.
  • Pilih produk yang mengandung bahan aktif seperti asam salisilat, benzoyl peroxide, atau retinol dalam konsentrasi rendah untuk pencegahan.
  • Hindari produk yang terlalu berminyak atau kaya akan bahan-bahan yang dapat menyumbat pori-pori.
  • Sesuaikan produk dengan jenis kulit Anda - berminyak, kering, kombinasi, atau sensitif.

3. Jaga Pola Makan Sehat

Meskipun hubungan antara makanan dan jerawat masih diperdebatkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan dapat mempengaruhi kesehatan kulit. Berikut beberapa tips pola makan untuk mencegah jerawat batu:

  • Konsumsi banyak buah dan sayuran yang kaya antioksidan.
  • Batasi konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti makanan olahan dan gula tambahan.
  • Perbanyak asupan omega-3 dari ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
  • Kurangi konsumsi susu dan produk susu tinggi lemak, yang oleh beberapa penelitian dikaitkan dengan peningkatan risiko jerawat.
  • Minum air putih yang cukup untuk membantu mendetoksifikasi tubuh dan menjaga kelembaban kulit.

4. Kelola Stres

Stres dapat memicu peningkatan produksi hormon yang mempengaruhi jerawat. Beberapa cara untuk mengelola stres meliputi:

  • Lakukan latihan pernapasan atau meditasi secara rutin.
  • Olahraga teratur untuk melepaskan endorfin dan mengurangi stres.
  • Tidur yang cukup, minimal 7-8 jam setiap malam.
  • Lakukan hobi atau aktivitas yang menyenangkan untuk relaksasi.
  • Jika perlu, konsultasikan dengan profesional untuk manajemen stres yang lebih baik.

5. Hindari Kebiasaan Buruk

Beberapa kebiasaan sehari-hari dapat meningkatkan risiko jerawat batu. Hindari kebiasaan-kebiasaan berikut:

  • Menyentuh wajah terlalu sering dengan tangan yang tidak bersih.
  • Memencet atau menggaruk jerawat, yang dapat menyebarkan infeksi dan memperparah peradangan.
  • Menggunakan handuk atau sprei yang kotor, yang dapat mengandung bakteri.
  • Terlalu sering menggosok atau menggosok wajah dengan keras.
  • Menggunakan terlalu banyak produk perawatan kulit sekaligus, yang dapat mengiritasi kulit.

Mitos dan Fakta Seputar Jerawat Batu

Terdapat banyak mitos seputar jerawat batu yang beredar di masyarakat. Penting untuk memahami fakta yang sebenarnya agar dapat menangani jerawat batu dengan tepat. Berikut adalah beberapa mitos dan fakta tentang jerawat batu:

Mitos 1: Jerawat Batu Hanya Menyerang Remaja

Fakta: Meskipun jerawat batu memang lebih sering terjadi pada remaja karena perubahan hormon, orang dewasa juga bisa mengalaminya. Bahkan, beberapa orang baru mulai mengalami jerawat batu di usia 20-an atau 30-an.

Mitos 2: Makanan Berminyak Selalu Menyebabkan Jerawat Batu

Fakta: Hubungan antara makanan dan jerawat masih diperdebatkan. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi dan produk susu dapat mempengaruhi jerawat, tidak ada bukti kuat bahwa makanan berminyak secara langsung menyebabkan jerawat batu.

Mitos 3: Mencuci Wajah Sesering Mungkin Akan Mencegah Jerawat Batu

Fakta: Mencuci wajah terlalu sering justru dapat mengiritasi kulit dan merangsang produksi minyak berlebih. Cukup cuci wajah dua kali sehari dengan pembersih yang lembut.

Mitos 4: Jerawat Batu Akan Hilang Sendiri Jika Dibiarkan

Fakta: Jerawat batu cenderung lebih sulit sembuh sendiri dibandingkan jerawat biasa. Tanpa perawatan yang tepat, jerawat batu bisa bertahan lama dan meninggalkan bekas.

Mitos 5: Sinar Matahari Dapat Menyembuhkan Jerawat Batu

Fakta: Meskipun paparan sinar matahari dalam jumlah terbatas bisa membantu mengeringkan jerawat, terlalu banyak paparan UV justru dapat memperparah peradangan dan meningkatkan risiko hiperpigmentasi.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Meskipun jerawat batu sering dianggap sebagai masalah kosmetik, ada kalanya kondisi ini memerlukan penanganan medis. Berikut adalah beberapa situasi di mana Anda perlu mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit:

1. Jerawat Batu Parah dan Menyebar

Jika Anda mengalami jerawat batu yang parah, menyebar ke area yang luas, atau muncul dalam jumlah yang banyak, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Kondisi ini mungkin memerlukan pengobatan yang lebih intensif, seperti antibiotik oral atau isotretinoin.

2. Rasa Nyeri yang Tidak Tertahankan

Jerawat batu memang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, namun jika rasa nyeri menjadi sangat intens dan mengganggu aktivitas sehari-hari, ini bisa menjadi tanda bahwa infeksi semakin parah dan memerlukan penanganan medis.

3. Gejala Sistemik

Jika jerawat batu disertai dengan gejala sistemik seperti demam, kelelahan yang berlebihan, atau pembengkakan kelenjar getah bening, segera konsultasikan ke dokter. Ini bisa menjadi tanda bahwa infeksi telah menyebar lebih luas.

4. Bekas Jerawat yang Parah

Jika jerawat batu meninggalkan bekas yang dalam atau luas, seperti bopeng atau perubahan warna kulit yang signifikan, dokter kulit dapat merekomendasikan perawatan khusus untuk memperbaiki tekstur dan warna kulit.

5. Pengobatan Mandiri Tidak Efektif

Jika Anda telah mencoba berbagai perawatan over-the-counter selama beberapa minggu tanpa perbaikan yang berarti, ini mungkin saatnya untuk mencari bantuan profesional. Dokter kulit dapat memberikan perawatan yang lebih kuat dan disesuaikan dengan kondisi kulit Anda.

6. Masalah Psikologis

Jerawat batu dapat berdampak signifikan pada kepercayaan diri dan kesehatan mental. Jika Anda merasa tertekan, cemas, atau mengalami penurunan kualitas hidup karena kondisi kulit Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Mereka dapat memberikan dukungan dan merujuk Anda ke profesional kesehatan mental jika diperlukan.

Kesimpulan

Jerawat batu merupakan masalah kulit yang kompleks dan dapat sangat mengganggu. Memahami penyebab, gejala, dan cara mengatasinya adalah langkah penting dalam mengelola kondisi ini. Meskipun jerawat batu bisa sulit diatasi, dengan perawatan yang tepat dan konsisten, kondisi ini dapat dikendalikan dan bahkan dihilangkan.

Ingatlah bahwa setiap orang memiliki jenis kulit dan faktor pemicu yang berbeda-beda. Apa yang berhasil untuk satu orang mungkin tidak efektif untuk yang lain. Oleh karena itu, penting untuk bersabar dan konsisten dalam mencoba berbagai metode perawatan. Jika jerawat batu terus menjadi masalah yang signifikan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kulit profesional.

Dengan kombinasi perawatan yang tepat, perubahan gaya hidup yang positif, dan kesabaran, Anda dapat mengatasi jerawat batu dan meraih kulit yang lebih sehat dan percaya diri. Ingatlah bahwa kesehatan kulit adalah proses jangka panjang, dan konsistensi adalah kunci utama dalam mencapai hasil yang diinginkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya