2 Juta Orang Menderita Penyakit Seksual Menular

Klamidia, penyakit menular seksual yang diakibatkan memiliki pasangan lebih dari satu selama tahun dialami 2 juta warga Amerika Serikat

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 29 Sep 2014, 17:00 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2014, 17:00 WIB
Selain ukuran Mr. P, hal ini buat pria khawatir.
Selain ukuran Mr. P, hal ini buat pria khawatir.

Liputan6.com, Jakarta Penyakit menular seksual (PMS) jenis klamidia dialami oleh hampir dua juta orang di Amerika Serikat. Demikian laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit setelah melakukan uji urin terhadap 8.000 orang dewasa berusia 14 sampai 39 tahun.

Sejak 2007 sampai 2012, tercatat 1,7 persen orang dalam kelompok usia ini memiliki infeksi penyakit klamidia yang lebih umum dialami oleh mereka yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual selama setahun.

Para peneliti menemukan bahwa 3,2 persen orang yang memiliki dua atau lebih pasangan selama satu tahun rentan mengalami infeksi klamidia ketimbang 1,4 persen yang memiliki satu pasangan.

Yang lebih mengagetkan adalah infeksi penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri ini dan paling banyak dialami oleh perempuan muda. Di antara perempuan usia 14 sampai 24 tahun yang aktif secara seksual, 4,7 persen mengalami infeksi klamidia. Sedangkan di antara perempuan muda berkulit hitam, jumlah ini lebih besar yaitu 13,5 persen, dibandingkan mereka yang berkulit putih.

Maka dari itu, para peneliti dan tenaga kesehatan mengimbau agar seluruh perempuan di Amerika Serikat mau melakukan skrining klamidia. Tidak hanya perempuan muda yang aktif secara seksual saja yang dianjurkan melakukan skrining, perempuan yang lebih tua pun sangat dianjurkan, terlebih bila memiliki pasangan seks baru atau jumlahnya lebih dari satu.

Sedangkan untuk pria, skrining infeksi yang seringkali tidak memiliki gejala ini memang  dianjurkan bagi yang sering melakukan hubungan seksual melalui anal.

"Dokter harus memberitahukan bahwa perempuan yang aktif berhubungan seksual, dan juga laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki untuk melakukan skrining ini. Dokter pun harus memastikan bahwa pasien yang terinfeksi, menerima perawatan yang tepat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," kata para peneliti seperti dikutip Fox News, Senin (29/9/2014)

Klamidia harus diobati, jika tidak akan terjadi terinfeksi yang menyebabkan terjadinya penyakit radang panggul, kemandulan, dan kehamilan ektopik pada perempuan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya