Menkes Harap Pramuka Jadi Pelopor Hidup Sehat

Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengharapkan Pramuka Saka Bakti Husada (SBH) bisa menjadi pelopor gaya hidup sehat bagi masyarakat

oleh Liputan6 diperbarui 13 Agu 2015, 19:30 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2015, 19:30 WIB
20150630-Curhatan Menkes Nila Moeloek Kepada Liputan6.com-Jakarta-Nila F Moeloek 4
Ekspresi Menteri Kesehatan (Menkes), Nila F Moeloek ketika sesi wawancara khusus dengan tim Liputan6.com di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (30/6/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengharapkan Pramuka Saka Bakti Husada (SBH) bisa menjadi pelopor gaya hidup sehat bagi masyarakat di seluruh Indonesia.

"Tujuan dibentuknya SBH untuk mewujudkan kader pembangunan bidang kesehatan yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat," kata Nila Moeloek di Jakarta, Rabu.

Dia menambahkan Pramuka Saka Bakti Husada adalah kegiatan ekstra kurikuler di bidang kesehatan yang dibentuk oleh Kementerian Kesehatan bersama Kwartir Nasional Gerakan Praja Muda Karana (Kwarnas Pramuka) pada 17 Juli 1985.

Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-21 pada 12 November 1985 di Magelang, dijadikan momentum untuk meresmikan Saka Bakti Husada.

Nila Moeloek menegaskan pentingnya peran Gerakan Pramuka sebagai mitra potensial pemerintah dalam pembangunan kesehatan.

"Begitu pula Saka Bakti Husada berperan sebagai pelopor hidup sehat bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat di sekitarnya," katanya.

Hal tersebut, tambah dia, sejalan dengan tujuan pembangunan kesehatan, yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.

"Kelompok masyarakat yang paling potensial dalam pembangunan kesehatan di Indonesia adalah kelompok usia remaja," katanya.

Menkes menambahkan, beberapa kegiatan yang dilakukan Saka Bakti Husada antara lain kampanye PHBS di sekolah dan lingkungan masyarakat, peningkatan kesadaran akan bahaya tuberkulosis dan HIV/AIDS, kampanye pentingnya imunisasi, pengendalian vektor penyakit, hingga pemahaman tentang obat. Selain itu, Saka Bakti Husada juga dididik untuk tanggap dalam situasi bencana.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya