Liputan6.com, Jakarta Meminum pil kejantanan mungkin bukanlah jawaban untuk semua masalah di kamar tidur. Para pria yang menggunakan obat-obatan tertentu untuk masalah disfungsi ereksi tetap mengeluh dan melaporkan mengalami masalah pada kehidupan seks mereka, menurut sebuah penelitian di Inggris Raya, seperti dilansir dari laman Men's Health, Selasa (8/3/2016).
Delapan puluh persen dari pria usia di atas 50 tahun yang menggunakan zat pencegah pertumbuhan PDE5 - kelas obat disfungsi ereksi, termasuk Viagra, Cialis, dan Levitra - lantaran dikatakan obat-obatan tersebut memiliki efek yang positif atau sangat positif untuk seks. Namun mereka masih mengalami beberapa hambatan.Â
Baca Juga
Pada studi ini, para pria tersebut melaporkan lebih sulit mencapai orgasme. Mereka juga miliki kekhawatiran yang lebih tinggi mengenai aktivitas, fungsi, dan hubungan seksual mereka dibandingkan dengan pria yang tak mengalami disfungsi ereksi.
Advertisement
Banyak studi yang menunjukkan bahwa zat PDE5 sangat efektif membantu pria mencapai menjaga kondisi ereksi yang baik untuk aktivitas seksual, ujar penggagas studi David Lee, Ph.D. Namun keseluruhan persepsi seorang pria terhadap kehidupan seksnya tergantung lebih dari sekedar memperbaiki disfungsi ereksinya, ujar Lee.
Beberapa dari isu yang dilaporkan oleh para pria pada studi ini, sebagai contoh, mengalami ereksi yang kurang di pagi hari. Kemungkinan ada hubungannya dengan fakta bahwa obat-obatan tersebut hanya berlaku efektif dalam waktu yang singkat setelah Anda meminumnya, ujar Lee. Dan sebuah pil juga bisa mengurangi spontanitas seksual itu sendiri, yang dapat mempengaruhi kepuasan seks seseorang.
Jadi, walaupun obat-obatan seperti Viagra bisa membuat Anda ‘bangkit’, mereka tidak bisa menghapus kekhawatiran yang Anda miliki mengenai ereksi Anda. Hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah menjaga ekspektasi ketika meminum obat tersebut, dan diskusikanlah dengan dokter pribadi. Sayangnya, semua pil biru yang ada di dunia tidak akan mengembalikan libido Anda seperti ketika remaja.
Ditambah lagi, disfungsi ereksi bukan hanya masalah fisik, penyebab psikis juga sangat berperan, terutama pada pria lebih muda, ujar Lee. Dan sejak zat PDE5 tidak membantu Anda dalam hal psikis tersebut, membicarakannya dengan ahli terapis seks profesional juga sangat penting dan dapat membantu masalah Anda.