5 Tanda Anda Alami Ketidakseimbangan Hormon

Berikut adalah 5 tanda yang paling umum dari ketidakseimbangan hormon yang sering diabaikan

oleh Retno Wulandari diperbarui 09 Sep 2016, 07:30 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2016, 07:30 WIB
Rahasia Redakan Pusing Tanpa Minum Obat
Merasa pusing dan nggak mau minum obat karena takut ngantuk? Coba cara ini!

Liputan6.com, Jakarta Hormon mempengaruhi semua orang dari lahir sampai mati. Statistik menunjukkan sekitar 80 persen wanita menderita ketidakseimbangan hormon, yang menyebabkan kesehatan fisik dan mental. Berikut adalah 5 tanda yang paling umum dari ketidakseimbangan hormon yang sering diabaikan,seperti dikutip dari Medical Daily, Kamis (8/9/2016):

Kurang Tidur

Sulit tidur atau insomnia merupakan efek samping paling umum dari ketidakseimbangan hormon. Pada pria, ini menjadi tanda tingkat testosteron yang rendah, dan rendahnya kadar progesteron pada wanita. Sebuah jajak pendapat 2007 oleh National Sleep Foundation menemukan 33 persen wanita mengatakan tidur mereka terganggu selama siklus menstruasi dan 16 persen melaporkan kehilangan satu atau lebih hari kerja dalam sebulan karena masalah tidur.

Wanita yang sedang menstruasi, mengalami perubahan hormon, termasuk penurunan mendadak tingkat progesteron, yang mempengaruhi kontrol suhu tubuh, dan mengurangi jumlah tidur REM di mana sebagian besar mimpi kita terjadi.

Berkeringat di Malam Hari

Berkeringat di Malam Hari

Ketidakseimbangan hormon selain dapat menyebabkan masalah tidur juga produksi keringat berlebih di malam hari. Menurunnya tingkat hormon progesteron pada wanita menyebabkan tubuh mengalami dominasi estrogen yang memberi dampak seperti hot flashes, keringat malam, dan berat badan. Sementara pada pria, kondisi ini dihubungkan dengan kadar testosteron yang rendah.

Mudah Lelah

Meski mendapat tidur selama 8 jam setiap malam, tapi tubuh tetap lelah di pagi hari, ini pertanda ketidakseimbangan hormon. Meski ada tersangka lain penyebab mudah lelah, seperti insulin. Kadar insulin yang tinggi bisa ditandai dengan rasa lelah, cemas, mudah marah, dan lapar.

Libido yang rendah

Libido yang rendah

Kurangnya minat seks dapat menjadi tanda estrogen yang rendah pada wanita dan testosteron rendah pada pria. Penurunan estrogen menyebabkan penipisan jaringan vagina, kekeringan dan hubungan seksual yang menyakitkan. Jika seks sakit dan tidak menyenangkan, wanita tidak mungkin melakukan hubungan intim. Demikian pula, pada pria, kadar testosteron drop off setelah usia 40 tahun, sebuah fenomena yang dikenal sebagai "menopause pria."

Jerawat kronis

Jerawat sebelum atau setelah datang bulan adalah normal, tetapi jerawat membandel yang selalu muncul di wajah bisa menjadi gejala dari masalah hormon. Produksi hormon yang berlimpah baik pada pria maupun wanita menyebabkan kelenjar minyak bekerja terlalu keras, dan mempengaruhi sel-sel kulit di dalam dan sekitar folikel rambut. Ini dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya