Liputan6.com, Jakarta Tantangan dan pengakuan dari lingkungan menjadi hal yang identik untuk remaja, contohnya dengan mencoba tren permainan yang disebut dengan #SkipChallenge. Sayangnya, jenis permainan yang sedang ramai dipertontonkan di media sosial ini dapat mengancam jiwa.
Di negara Barat khususnya Amerika, Tantangan #SkipChallenge ini disebut dengan Choking Game atau #PassoutChallenge. Cara bermainnya dengan menekan dada sekeras-kerasnya selama beberapa detik dan menyebabkan pemain kekurangan oksigen, lalu jatuh pingsan.
Advertisement
Mengutip WebMD, Jumat (10/3/2017) permainan mematikan ini juga bisa dilakukan sendiri menggunakan tali yang dililitkan ke dada lalu ditarik, seperti mencekik leher sendiri. Namun, para remaja biasanya melakukan secara berkelompok atau lebih dari dua orang.
Advertisement
Alfred Sacchetti, chief emergency medicine dari Our Lady of Lourdes Medical Center, Camden, mengatakan permainan ini bisa merenggut nyawa saat pertama kali dimainkan.
"Ini nyata dan benar-benar berbahaya, permainan ini sama saja dengan bunuh diri," kata Sacchetti.
Sebuah studi CDC baru-baru ini menganalisis 82 kasus #SkipChallenge yang berisiko pada kematian. Menurut studi rata-rata usia anak yang melakukan permainan mematikan ini adalah enam sampai 19. Dan sebesar 87 persen permainan ini dilakukan oleh anak laki-laki.
Studi juga menemukan 93 persen orangtua belum mengetahui permainan #SkipChallenge yang mengancam jiwa anak-anak mereka.