Tips Lengkap Perawatan Bayi Baru Lahir di Rumah (2)

Orangtua baru menikah, pasti masih suka kaget dalam menjalani hari-hari merawat bayi baru lahir. Berikut langkah-langkah yang disarankan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

oleh Doddy Irawan diperbarui 01 Mar 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2018, 07:30 WIB
20160311-Ilustrasi Bayi-istock
Ilustrasi Bayi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Setelah menjalani proses persalinan di klinik atau rumah sakit, orangtua baru akan segera membawa bayinya pulang ke rumah. Menjalani hari-hari pertama bersama bayi baru lahir, bukan perkara mudah. 

Mulai dari merawat tali pusat, pola Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK), gumoh, bayi kuning, mengenal kode kalau bayi lapar, mendeteksi penglihatan serta pendengaran bayi, dan lainnya.

Bunda tidak perlu cemas karena bisa mempelajari semua dalam panduan perawatan bayi baru lahir seperti dikutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Rabu (28/2/2018).

9. Penglihatan bayi

Kemampuan melihat bayi terbatas kisaran jarak 20-30 cm. Penglihatan bayi sensitif terhadap cahaya terang. Sampai usia beberapa bulan kadang kedua bola mata bayi tidak sejajar, tampak seperti juling. Hal ini normal, karena otot-otot penggerak bola mata masih dalam tahap perkembangan.

Pada beberapa bayi kadang bola matanya bergerak-gerak dengan sangat cepat ke kiri dan ke kanan, khususnya bila akan tidur. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan.

 

Simak juga video menarik berikut :

 

10. Pendengaran bayi

20160311-Ilustrasi Bayi-istock
Ilustrasi Bayi (iStockphoto)

Fungsi pendengaran bayi telah cukup matang dalam bulan pertama. Bayi akan lebih mengenal suara ibunya, dibandingkan orang-orang lain di sekitar. Bayi sering terkejut bila ada suara keras yang tiba-tiba terdengar

11. Saatnya bayi berpergian

Jika bayi ingin berpergian pastikan bayi dalam keadaan sehat. Gunakan pakaian yang mencegah bayi kedinginan. Jika berpergian menggunakan mobil, letakkan bayi pada car seat (kursi khusus bayi).

Bayi sudah dapat berpergian dengan pesawat setelah berusia 2 bulan. Jangan berpergian jika bayi sedang mengalami infeksi telinga. Nyeri telinga pada pesawat take off maupun landing dapat terjadi namun tidak berlangsung lama.

12. Bayi kuning

Pada umumnya bayi akan mengalami kuning pada usia 2-7 hari. Kuning yang perlu diwaspadai jika terjadi dalam 24 jam pertama setelah lahir, berlangsung lebih dari 2 minggu, disertai demam, sangat kuning sampai telapak tangan dan kaki bayi, berdasarkan grafik bilirubin mencapai batas untuk sinar maupun tranfusi tukar.

 

20160311-Ilustrasi-Bayi-iStockphoto
Ilustrasi Bayi (iStockphoto)

13. Kolik pada Bayi

Bayi Meninggal
Ilustrasi Foto Kematian Bayi (iStockphoto)

Jika bayi menangis terus menerus dan tidak dapat dihentikan mungkin saja bayi Anda mengalami kolik. Bayi pada umumnya sering mengalami kolik pada pagi dan sore hari. Biasanya tidak membaik dengan gendongan dan perut dapat terlihat tegang.

Jika hal ini terjadi, gendong bayi dengan lembut dan posisikan dalam posisi tengkurap. Apabila bayi memang mengalami kolik, hal ini akan berhenti dengan sendirinya.

14. Gumoh

Bedakan gumoh dengan muntah. Gumoh biasanya terjadi secara pasif, dan keluar dengan sendirinya. Untuk mencegah terjadinya gumoh sendawakan bayi, letakkan dalam posisi tegak pada bahu atau pangkuan kemudian tepuk-tepuk ringan punggung bayi setiap bayi selesai menyusu.

15. Tanda bahaya

Bawa segera bayi Anda ke petugas kesehatan terdekat jika bayi demam atau suhu <36,5—ÂĤC, muntah disertai kembung atau tidak ada BAB, kejang, sesak napas, terdapat nanah di mata, malas menyusu dan lebih banyak tertidur, kuning sampai berusia 2 minggu, tali pusat berbau, kemerahan, atau berdarah, dan BAB mencret.

Demikian tips merawat bayi baru lahir yang dapat membantu Bunda dan Ayah lebih percaya diri menghadapi hari-hari pertama bersama buah hati. Selamat menikmati masa yang sangat istimewa ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya