Liputan6.com, Jakarta Stephen Hawking memecahkan misteri tentang Big Bang dan lubang hitam, walaupun menderita penyakit saraf yang membuatnya lumpuh. Dia juga sempat membuat buku yang membuatnya jadi terkenal bak selebritas.
Dan hari ini, 14 Maret 2018, di umur 76 tahun, Stephen Hawking tutup usia. Pria Inggris ini bisa dibilang adalah ilmuwan paling terkenal di dunia.
Baca Juga
Pada tahun 1970-an, Stephen Hawking menerbitkan teori yang menjelaskan tentang lubang hitam dan bagaimana semesta dimulai. Di tahun 1988, Stephen Hawking mulai dikenal masyarakat luas--tidak hanya insan sains--ketika dia menerbitkan buku A Brief History of Time. Buku ini laris manis dan membuat ilmuwan berkursi roda dan bersuara robot ini jadi selebritas.
Advertisement
Pada tahun 1960-an, Hawking divonis menderita penyakit saraf motorik, yang membuatnya harus menggunakan kursi roda. Hal itu tidak menghambatnya untuk terus melaju dengan gemilang. Tahun 1977 dia meraih posisi Lucasian Chair of Mathematics di University of Cambridge, Britania Raya. Sebelumnya, posisi ini dipegang oleh sang penemu gravitasi, Isaac Newton.
"Disabilitasku bukanlah penghambat yang besar dalam bidangku, yaitu fisika teoritis. Bahkan, kondisi ini sedikit banyak membantuku," tulis Hawking dalam esainya di tahun 1984, melansir Buzzfeed, Rabu (14/3/2018).
Hawking mengatakan, penyakitnya itu memberinya waktu untuk memikirkan berbagai permasalahan fisika, dan bukannya mengajar atau mengerjakan tugas administratif.
"Hawking memikirkan semesta dengan cara yang berbeda, karena keterbatasan fisiknya," ujar Kip Thorne, ahli fisika dari Caltech pada tahun 2013 tentang Stephen Hawking. "Hal itu memungkinkannya untuk membuat penemuan yang tidak bisa diciptakan orang lain. Dan dia sudah melakukannya. Hal itu telah mengguncang fondasi fisika."
Saksikan juga video menarik berikut:
Â
Fisikawan dan Selebritas
Status selebritas Hawking dikukuhkan dengan kemunculannya dalam berbagai seni populer. Dia sempat muncul dalam serial TV Star Trek: The Next Generation dan The Simpsons.
Pada tahun 2015, aktor Eddie Redmayne memenangkan piala Oscar berkat perannya sebagai Stephen Hawking dalam film The Theory of Everything.
"Stephen sudah berjasa besar mempromosikan kosmologi kepada masyarakat luas, lebih daripada yang pernah dilakukan siapa pun," ujar Sir Lester Borysiewicz, seorang ahli fisika dari University of Cambridge pada perayaan ulang tahun Stephen Hawking yang ke-70, pada tahun 2012.
Stephen Hawking meninggalkan tiga orang anak: Robert, Timothy, dan Lucy.
Advertisement