Kerap Sakit Kepala Belakang, Awas Bisa Jadi Itu Gejala Neuralgia Oksipital

Hampir 95 persen dari populasi akan mengalami sakit kepala di beberapa titik dalam hidup mereka.

oleh stella maris pada 31 Mei 2019, 18:17 WIB
Diperbarui 25 Sep 2019, 15:11 WIB
Leher pegal
Sering menunduk mengakibatkan kepala dan leher terkena gangguan saraf oksipital.

Liputan6.com, Jakarta Mungkin kamu tak menyadari, kebiasaan menunduk karena sering melihat layar smartphone atau kerap melihat layar laptop bisa berdampak buruk pada kesehatan, terutama kepala.

Kebiasaan yang dianggap lazim itu, kelamaan bisa membuat sakit yang mengakibatkan kepala dan leher terkena gangguan saraf oksipital. Biasanya sakit tersebut bisa dirasakan di sekitar saraf tulang belakang dari pangkal leher sampai kepala.

Penyakit itu disebut dengan neuralgia oksipital. Penyakit dengan bentuk sakit kepala yang melibatkan kepala bagian belakang dengan distribusi saraf oksipital.

Perlu diketahui, hampir 20 juta kunjungan rawat jalan per tahun di Amerika Serikat dan di Indonesia merupakan salah satu keluhan paling umum yang dikeluhkan ke dokter. Hampir 95 persen dari populasi akan mengalami sakit kepala di beberapa titik dalam hidup mereka.

Jadi, neuralgia oksipital adalah sindrom sakit kepala yang dapat bersifat primer atau sekunder. Sakit kepala primer tidak memiliki penyebab struktural atau penyakit yang jelas, migrain, ketegangan, dan sakit kepala cluster misalnya.

Selain itu, sakit kepala primer merupakan penyebab lebih dari 90 persen dari nyeri kepala dan nyeri wajah, neuralgia oksipital sering dikacaukan dengan sindrom sakit kepala primer lainnya, termasuk migrain dan cluster headache.

Sedangkan sakit kepala sekunder memiliki proses penyakit mendasar yang mungkin termasuk tumor, trauma, infeksi, penyakit sistemik, atau perdarahan.

Dokter Spesialis
Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi Ketut Ngurah Gunapriya.

Gejala

Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi Ketut Ngurah Gunapriya mengatakan, gejala neuralgia oksipital termasuk sakit, rasa terbakar, dan berdenyut yang sering unilateral dan terus menerus dengan rasa sakit yang hilang timbul, mengejutkan, dan sekejap.

Rasa sakit biasanya berasal dari daerah suboksipital--bagian tengah belakang—kepala dan menjalar ke kulit kepala belakang dan samping. Kadang, penderita melaporkan rasa sakit di belakang mata pada sesisi yang sakit.

Nyeri juga dapat dirasakan pada leher, pelipis, dan daerah frontal (depan). Tekanan pada saraf oksipital mungkin memperkuat rasa sakit, tetapi biasanya tidak ada pemicu yang jelas.

Sakit kepala
Gejala yang dirasakan hilang timbul, mengejutkan, dan sekejap

Tak hanya itu, jika dilakuan gerakan leher, seperti misalnya, ekstensi dan rotasi dapat memicu rasa sakit. Pasien dengan neuralgia oksipital mungkin mengalami gejala yang mirip dengan migrain atau bahkan sakit kepala cluster.

Gejala terkait termasuk parestesia kulit kepala posterior, fotofobia, dan pusing. Banyak pasien dengan neuralgia oksipital melaporkan keluhan nyeri-kaku otot-nyeri.

Pengobatan

Saat kamu mengalami gejala sepeti di atas, ada baiknya kamu langsung periksa ke dokter saraf. Setelah itu lakukan pemeriksaan fisik yang lengkap serta pemeriksaan neurologis sangat diperlukan dalam mendiagnosis sakit kepala.

Diagnosa biasanya dibuat berdasarkan area karakteristik nyeri. Selain itu, menemukan titik area yang memperburuk nyeri. Hal ini penting untuk memperjelas apakah penyebab neuralgia oksipital struktural atau idiopatik.

Selain itu, bisa dilakukan dengan resonansi magnetic pencitraan (MRI) kepala dan tulang bekalang leher. Jika penderita dengan keadaan yang cukup parah, dilakukan pemeriksaan tulang belakang.

Pilihan pengobatan

Jika penyebabnya struktural, maka pembedahan pilihannya. Namun mayoritas pasien penyebab struktural tidak jelas, sehingga pengobatannya dengan Blok saraf lokal dapat dipertimbangkan. Neuralgia oksipital seringkali sulit dikelola karena itu dapat dengan mudah disalahartikan sebagai sindrom sakit kepala lainnya

Penatalaksanaan neuralgia oksipital mengikuti yang biasa tentu saja, dimulai dengan perawatan dan terapi serta pemberian obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID), neuropatik obat-obatan (obat kejang, antidepresan trisiklik),dan mungkin opioid.

Sakit kepala
Ada pengobatan yang harus dilakukan mulai dari perawatan konservatif hingga RF.

Perawatan konservatif Terapi fisik, pijat, akupunktur, dan panas adalah perawatan lain yang dapat digunakan untuk perawatan neuralgia oksipital.

Selain pembedahan, cara lainnya dengan Radiofrequency thermocoagulation (RF). Pengobatan itu adalah metode lain yang banyak digunakan untuk mengobati neuralgia oksipital. Ini memiliki banyak keuntungan, termasuk keamanan, kemanjuran, periode pemulihan yang cepat, dan tidak ada jaringan parut permanen.

Kesimpulan

Neuralgia oksipital adalah sindrom sakit kepala yang membutuhkan perhatian khusus dalam mendiagnosa dan pengobatan yang tepat. Biasanya, tidak ada penyebab struktural yang jelas, meskipun pemeriksaan yang tepat harus dipertimbangkan untuk menyingkirkan penyebab struktural patologis.

Blok saraf oksipital adalah alat diagnostik dan terapeutik yang berharga, sederhana, dan aman yang harus dipertimbangkan pada awal perjalanan pengobatan.

Jika rasa sakit berlanjut, maka radiofrequency thermocoagulation (RF) dan atautoksin botulinum harus dipertimbangkan sebelum prosedur bedah.

 

 

(Adv)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya