Liputan6.com, Jakarta Menteri kesehatan Inggris, Nadine Dorries positif virus corona (COVID-19). Dorries merupakan menteri kesehatan pertama yang tertular COVID-19.
"Saya telah mengambil semua tindakan pencegahan yang disarankan setelah tahu dirinya positif, dan telah mengisolasi diri di rumah," katanya, mengutip BBC.
Baca Juga
Di inggris, terhitung sejak 11 Maret 2020, sudah ada 6 orang meninggal akibat COVID-19, dengan total 382 kasus.
Advertisement
Warga yang baru saja meninggal, pada senin malam (9 Maret) merupakan seorang pria di awal 80-an yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya, yang sedang dirawat di Watford General Hospital. Ia terinfeksi di Inggris dan para petuga berusaha melacak siapapun yang telah kontak dengannya.
Sementara itu, Pusat Kesehatan Inggris (NHS) mengatakan sedang meningkatkan kapasitasnya dalam mengetes orang yang terinfeksi, dengan jumlah kasus yang diperkirakan akan meningkat.
Konfirmasi hasil tes positif juga akan dipercepat dengan hasil sudah bisa didapatkan dalam 24 jam.
Dorries, anggota parlemen untuk Mid Bedfordshire, membuat pernyataan bahwa Public Health (kesehatan masyarakat) Inggris telah mulai melacak orang-orang yang sudah kontak dengannya, dan departemen serta kantor parlementernya dengan cermat mengikuti sarannya.
Namun ia mengkhawatirkan ibunya yang berusia 84 tahun yang tinggal bersamanya mulai batuk-batuk selasa kemarin (10 Maret 2020).
Serta tidak diketahui seberapa banyak pertemuan yang Dorries hadiri di Westminster atau di daerah kampanyenya dalam beberapa hari terakhir.
Departemen kesehatan mengatakan bahwa ia pertama kali menunjukkan gejala pada hari Kamis (5 Maret), hari yang sama saat ia menghadiri acara Downing Street yang diselenggarakan oleh perdana menteri, dan telah mengisolasi diri sejak Jumat (6 Maret).
Pejabat setempat diperiksa
Semua menteri kesehatan, termasuk Sekretaris Kesehatan Matt Hancock, akan menjalani tes untuk virus tersebut, bersama dengan pejabat lain yang telah melakukan kontak dengan Dorries.
Hancock men-tweet bahwa Dorries telah melakukan prosedur yang sesuai dengan mengisolasi diri di rumah dan mengharapkan semoga lekas sembuh. Ia menambahkan, "Saya mengerti mengapa orang khawatir tentang penyakit ini. Kami akan melakukan segala upaya untuk membuat warga tetap aman."
Kesehatan masyarakat Inggris telah melakukan lebih dari 25.000 uji virus corona di Inggris.
Ketua NHS Prof. Dame Sue Hill mengatakan layanan kesehatan sedang bersiap untuk mengatasi lebih banyak kasus.
"Setiap rumah sakit di seluruh negeri, dan profesional perawatan kesehatan yang menjalankannya, sekarang secara aktif berencana untuk merespons secara fleksibel untuk mengelola permintaan baru."
Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara diharapkan untuk meluncurkan layanan pengujian mereka sendiri, tetapi akan ada beebrapa kapasitas antar negara, tergantung pada kebutuhan.
Jumlah total kasus untuk Inggris hingga tanggal 11 Maret, termasuk 324 kasus di Inggris, 27 di Skotlandia, 16 di Irlandia Utara dan 15 di Wales.
London menjadi daerah terinfeksi tertinggi dengan 91 kasus, yang kedua dari south-east dengan 51 kasus.
Kantor luar negeri Inggris telah memperingatkan warga Inggris akan larangan bepergian ke Italia (yang sedang mengalami wabah terburuk selain China dan telah menyatakan mengkarantina negaranya) kecuali itu sangat penting.
Sementera itu, warga Italia diperintahkan untuk tinggal di rumah, meminta izin untuk melakukan perjalanan penting, dan memberikan pembenaran jika mereka ingin meninggalkan negara Inggris.
Kantor Luar Negeri menasihati siapapun yang tiba di Inggris dari Italia sejak 9 Maret untuk mengisolasi diri selama 14 hari.
Pemerintah mengatakan memiliki fasilitas untuk mengakomodasi pengunjung Italia ke Inggris yang perlu mengisolasi diri.
British Airways kini telah membatalkan semua penerbangannya ke dan dari Italia hingga 4 April, dan telah meminta staf untuk mengambil cuti sukarela tanpa bayaran.
Easyjet, Ryanair dan Jet2 juga membatalkan penerbangan mereka di rute Italia, meskipun EasyJet akan mengoperasikan "penerbangan penyelamatan" untuk membawa pelancong Inggris pulang dalam beberapa hari mendatang.
Advertisement