Ikut KTT GAVI, Menkes Terawan: Program Imunisasi Berkontribusi pada Pertumbuhan Ekonomi Negara

Menkes Terawan mengatakan bahwa Indonesia juga terlibat dalam penelitian dan pengembangan vaksin untuk COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 05 Jun 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2020, 10:00 WIB
Dua Orang Positif Terjangkit Corona, Menkes Terawan Beri Pernyataan
Menkes Terawan Agus Putranto memberikan keterangan terkait dua WNI yang terjangkit virus corona di Kemenkes, Jakarta, Senin (2/3/2020). Diketahui, keduanya tertular virus corona dari warga negara Jepang yang berkunjung ke rumah mereka di Depok, beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mewakili Indonesia dalam Global Vaccine Summit 2020 (Konferensi Tingkat Tinggi Vaksin GAVI) yang diadakan secara daring pada Kamis, 4 Juni 2020 malam Waktu Indonesia Bagian Barat.

Dalam kesempatan tersebut, Menkes Terawan meminta maaf karena Presiden Joko Widodo tidak bisa memberikan pernyataannya secara langsung karena jadwal yang padat dalam penanganan COVID-19.

Terawan mengatakan bahwa Indonesia telah melakukan upaya besar dalam pendanaan imunisasi yang berkelanjutan dengan menggerakkan sumber daya nasional untuk berjalannya imunisasi, termasuk pengenalan vaksin baru.

"Indonesia mempertimbangkan program imunisasi sebagai salah satu program inti yang berkontribusi pada program pertumbuhan ekonomi negara secara signifikan," kata Terawan seperti dalam video pernyataan yang diterima oleh Health Liputan6.com, ditulis Jumat (5/6/2020).

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Kontribusi Indonesia dalam Pengembangan Vaksin COVID-19

Menkes dan Dirut BPJS Kesehatan Rapat dengan DPR
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/11/2019). Rapat membahas polemik kenaikan iuran BPJS Kesehatan. (Liputan6.com/JohanTallo)

Terawan juga mengatakan bahwa saat ini, Indonesia terlibat dalam Solidarity Trial yang dilakukan World Health Organization (WHO) untuk mempelajari pengobatan potensial dan vaksin COVID-19.

"Indonesia siap berkontribusi untuk meningkatkan produksi anti-virus dan vaksin COVID-19 baru untuk kebutuhan global," kata Terawan.

Dia menyebut, Indonesia telah memiliki produsen nasional Bio Farma, sebagai satu dari produsen pra-kualifikasi WHO untuk mendukung komitmen tersebut.

Selain itu, lewat Konsorsium Riset Nasional, beberapa pihak juga turut serta dalam penelitian dan pengembangan vaksin COVID-19. Mereka yang terlibat adalah Kementerian Kesehatan, Kementerian Riset dan Teknologi, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Eijkman Institute, dan Universitas Airlangga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya