Kaleidoskop 2024: Dari Krisis Gaza, Donald Trump Kembali ke Gedung Putih, hingga Drama Pemakzulan Presiden Korea Selatan

oleh Helmi Fithriansyah, diperbarui 23 Des 2024, 17:36 WIB

Diterbitkan 23 Des 2024, 18:00 WIB

Kaleidoskop 2024: Dari Krisis Gaza, Donald Trump Kembali ke Gedung Putih, hingga Drama Pemakzulan Presiden Korea Selatan

Hingga akhir tahun 2024, belum terlihat tanda-tanda serangan Israel di Gaza akan mereda. Serangan militer Israel di Gaza yang memuncak sejak 7 Oktober 2023, hingga kini telah menewaskan lebih dari 45.200 orang yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Serangan militer Israel di Gaza juga telah menimbulkan krisis kemanusiaan. Di sisi lain, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) yang juga kandidat calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump kembali ke Gedung Putih usai mengalahkan Wakil Presiden yang juga calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris. Donald Trump berhasil memenangi Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024 setelah meraih 294 suara dari total 538 suara elektoral. Dan di penghujung tahun 2024, drama darurat militer yang berujung pada pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol terjadi di Korea Selatan.

Foto 1 dari 9

Hingga akhir tahun 2024, belum terlihat tanda-tanda serangan Israel di Gaza akan mereda. Tampak dalam foto, orang-orang mencari korban selamat di lokasi serangan Israel yang menargetkan rumah keluarga Abu Samra di Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah pada 22 Desember 2024. (Eyad BABA/AFP)

Foto 2 dari 9

Serangan militer Israel di Gaza memuncak sejak 7 Oktober 2023, hingga kini telah menewaskan lebih dari 45.200 orang yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Tampak dalam foto yang diambil dari perbatasan selatan Israel dengan Jalur Gaza pada 11 Desember 2024, menunjukkan bangunan-bangunan yang hancur di dalam wilayah Palestina. (JACK GUEZ/AFP)

Foto 3 dari 9

Serangan militer Israel di Gaza juga telah menimbulkan beragam krisis kemanusiaan. Tampak dalam foto, warga Palestina berdiri menunggu pembagian makanan di pusat distribusi di selatan Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 17 Desember 2024. (BASHAR TALEB/AFP)

Foto 4 dari 9

Berita Terkait

Donald Trump dari Partai Republik AS kembali ke Gedung Putih usai mengalahkan Wakil Presiden yang juga calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris. Gambar yang diambil di London pada tanggal 7 November 2024 ini menunjukkan halaman depan beberapa surat kabar nasional Inggris tentang terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. (HENRY NICHOLLS/AFP)

Foto 5 dari 9

Donald Trump berhasil memenangi Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024 setelah berhasil meraih 294 suara dari total 538 suara elektoral. Sementara, Kamala Harris meraih 223 suara elektoral. Tampak dalam foto, para pendukung mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump memotret sebuah layar saat acara malam pemilihan di West Palm Beach Convention Center di West Palm Beach, Florida, pada tanggal 6 November 2024. (Jim WATSON/AFP)

Foto 6 dari 9

Kemenangan Donald Trump memenangi Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024 menjadi berita utama media di berbagai negara. Para pendukung mantan presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berkumpul di dekat resor Mar-a-Lago miliknya di Palm Beach, Florida, pada Hari Pemilu, 5 November 2024. (Giorgio Viera/AFP)

Foto 7 dari 9

Drama Darurat Militer di Korea Selatan. Orang-orang berunjuk rasa menyerukan penggulingan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dengan menempelkan catatan di sebuah bus di Seoul pada tanggal 14 Desember 2024. (ANTHONY WALLACE/AFP)

Foto 8 dari 9

Unjuk rasa yang berujung pada upaya pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol terkait deklarasi status darurat militer. Tampak dalam foto, para demonstran dari kelompok buruh ikut serta dalam protes yang menyerukan penggulingan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di luar Balai Kota di Seoul pada 12 Desember 2024. (ANTHONY WALLACE/AFP)

Foto 9 dari 9

Parlemen Korea Selatan memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol dengan dukungan 204 dari 300 anggota parlemen. Mahkamah Konstitusi Korea Selatan menerima pernyataan pemakzulan dan memiliki waktu enam bulan untuk memutuskan apakah akan mencopot atau mengembalikan jabatannya. Tampak dalam foto, para pengunjuk rasa yang menyerukan penggulingan Presiden Yoon Suk Yeol bereaksi setelah hasil pemungutan suara pemakzulan darurat militer kedua di luar Majelis Nasional di Seoul pada tanggal 14 Desember 2024. (ANTHONY WALLACE/AFP)

More News