Sering Diabaikan, Dokter Ingatkan Pentingnya Memeriksakan Kesehatan Organ Reproduksi Sejak Dini

Jika muncul gejala gangguan kesehatan organ reproduksi di usia dini, perempuan bisa memeriksakan diri ke dokter.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 07 Mar 2024, 19:44 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2024, 19:44 WIB
Masalah Kesehatan Reproduksi
Berbagai perubahan dalam setiap fase kehidupan perempuan membuatnya rentan terkena masalah kesehatan reproduksi. (Foto: Unsplash/Elen Sher)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Masih banyak perempuan yang belum tahu cara menjaga kesehatan organ reproduksi dengan baik. Beberapa tanda gangguan organ tersebut kerap dianggap biasa. Seperti haid yang tidak teratur atau munculnya nyeri haid hebat ketika siklus menstruasi tiba.

Umumnya, perempuan baru memeriksakan diri ke dokter kandungan atau obgyn ketika sudah hamil atau sulit hamil setelah menikah. Padahal, jika muncul gejala gangguan kesehatan organ reproduksi di usia dini, perempuan bisa memeriksakan diri ke dokter, seperti disampaikan dr Dinda Derdameisya, Sp.OG.

"Padahal sebenarnya gejala-gejala atau tanda-tanda yang dikeluhkan dari awal usia remaja atau praremaja, dimana misalnya nyeri haid atau haidnya tidak teratur itu adalah suatu tanda yang mungkin nanti saat dewasa dan sudah menikah itu menjadi masalah," tutur Dinda dalam launching klinik First Care di Panglima Polim, Jakarta Selatan, Senin, 4 Maret 2024.

Oleh karena itu, Dinda menekankan sebaiknya orangtua mengajarkan pada anak perempuan yang sudah memasuki usia praremaja untuk mulai mencermati kondisi kesehatan organ reproduksinya. Caranya bisa sesederhana mencatat siklus menstruasi.

"Jadi memang lebih baik awareness ini diajarkan terutama buat anak perempuan yang sudah memasuki praremaja untuk mencatat siklus mens," ujar Dinda.

Menurutnya hal tersebut sangat mudah dilakukan, terlebih saat ini telah tersedia aplikasi untuk memudahkan hal tersebut. Dengan demikian, akan lebih mudah untuk mencermati kemungkinan adanya gangguan kesehatan organ reproduksi perempuan

 

Investasi Kesehatan Jangka Panjang

First Care
Launching Klinik First Care, Senin, 4 Maret 2024. (Foto: Liputan6.com)... Selengkapnya

Senada dengan Dinda, Dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan Dr dr Fitriyadi Kusuma, Sp.OG, Subsp.Onk juga mengatakan, penting untuk memeriksakan kesehatan reproduksi perempuan sejak dini. Ketika mengalami masalah menstruasi di usia praremaja, itu sudah bisa dilakukan pemeriksaan.

"Memang seyogyanya, kesehatan (organ reproduksi) perempuan itu diperiksa sejak dini," tutur Fitri.

Menjaga kesehatan organ reproduksi, tak ubahnya berinvestasi jangka panjang. Hal tersebut penting bagi masa depan perempuan.

"Sikap abai terhadap organ reproduksi akan berdampak terhadap terhadap fase kehamilan dan persalinan mereka nantinya. Dengan menjaga kesehatan reproduksi dengan baik, setiap perempuan dapat meningkatkan angka harapan hidup di Indonesia serta membantu Indonesia untuk menekan angka kematian ibu dan kematian bayi. Hal ini lah yang membuat kami mendorong setiap perempuan sadar reproduksi sehat di masa usia produktif,” jelasnya.

 

 

 

Pentingnya Pemeriksaan Dini

Dalam kesempatan tersebut, Fitriyadi juga menyebut mengenai pergeseran usia haid pertama pada anak perempuan yang kini menjadi lebih muda. Kini, usia anak perempuan mendapat haid pertama, kata Fitri, berkisar pada usia 9 atau 10 tahun.

"Angka menstruasi itu lebih dini sekarang. Dulu mungkin sekitar 11-12 tahun, sekarang kadang-kadang 9 tahun sudah mulai haid," ujarnya.

Hal itu, kata Fitri, bisa disebabkan oleh asupan gizi dari makanan sehari-hari serta lingkungan.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan organ reproduksi perempuan, salah satunya dengan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika merasakan adanya gangguan.

Pemeriksaan dini, kata Fitri, tidak hanya menghemat biaya perawatan, melainkan juga menghindari pengobatan berkepanjangan.

"Pemeriksaan dini untuk mencegah risiko kesehatan reproduksi yang lebih berat adalah langkah penting yang tidak hanya hemat biaya, tetapi juga dapat menghindari pengobatan dan pemulihan kesehatan yang berkepanjangan,” ujar Founder First Care.

Beragam Layanan Kesehatan untuk Ibu dan Anak

Disampaikan Chief Executive Officer (CEO) Pasha Fernanda Fauzi, sebagai klinik perempuan dan anak, First Care berupaya mengembangkan ekosistem klinik untuk memberi layanan kesehatan terbaik.

“Kami bekerja bersama dokter-dokter spesialis ObGyn dan Pediatric, dilengkapi dengan alat diagnose yang lengkap setara standar Rumah Sakit dan demi kenyamanan pasien kami memperhatikan detail terkecil dalam desain interior klinik untuk menciptakan suasana yang ramah bagi pasien kami. Mulai dari ruang tunggu hingga ruang perawatan, semuanya dirancang dengan fokus terhadap kepuasan pasien,” kata Pasha.

Saat ini, First Care juga menyediakan layanan Kesehatan mental dan tumbuh kembang bagi ibu dan anak bersama psikolog dan konselor tersertifikasi. Melalui layanan ini pasien bisa mengakses layanan konseling parenting, maternity, self-development, hingga skrining tumbuh kembang anak. 

Selain itu, klinik ini pun menyediakan beragam layanan tes pemeriksaan seperti Pre Marital Check Up, Infertility test, hingga skrining Noninvasive Prenatal Testing (NIPT) untuk membantu setiap pasangan mendeteksi dini masalah genetik dalam kehamilannya yang akurat hingga 99%.

“Kami berkomitmen setiap tahunnya selalu selalu mengembangkan tes-tes pemeriksaan terbaru seputar kesehatan reproduksi dan tumbuh kembang anak erta melengkapi jenis tes dan panel pemeriksaan Kesehatan yang ada saat ini, termasuk bekerja sama dengan layanan kesehatan lainnya untuk mendukung hasil dan diagnose yang lebih akurat,” ungkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya