Olahraga yang dirancang secara khusus bisa memberi manfaat seefektif Viagra (sildenafil) guna mengatasi kasus disfungsi ereksi. Begitu kesimpulan sebuah program riset yang berlangsung selama dua tahun di Cologne University Medical Centre, Jerman seperti dikutip Selasa (29/10/2013).
Riset itu didasarkan atas kesimpulan terdahulu yang mengatakan bahwa otot-otot panggul tertentu dapat membantu mengatasi gangguan ereksi. Dari sinilah periset yang dipimpin oleh Dr. Frank Sommer berharap bisa membuktikan melalui uji klinis. "Luar biasa, hasilnya ternyata efektif," ujar Dr. Sommer dalam laporannya di European Association of Urology.
Dalam uji coba, 104 pasien dengan gangguan sirkulasi sedang diberi sildenafil, plasebo, serta serangkaian menu olahraga yang dirancang secara khusus. Hasil secara keseluruhan, 80 persen pasien yang mengikuti program olahraga mengaku berhasil memperoleh ereksi dengan lebih baik. Jumlah tersebut lebih besar dibanding 74 persen dari kelompok yang menggunakan sildenafil dan 18 persen yang memperoleh plasebo.
Program olahraga yang dirancang peneliti secara khusus dimaksudkan untuk memperbaiki pasokan darah di sekitar panggul, bokong, dan otot-otot kaki melalui latihan squat, serta mengangkat panggul dan kaki. Keseluruhan program latihan olahraga ini memakan waktu selama tiga pekan.
Kelancaran aliran darah yang diperlukan untuk mempertahankan ereksi terlihat langsung meningkat tajam pada pria yang melakukan olahraga. Pengerasan saat ereksi rata-rata meningkat hingga 46 persen setelah dalam tiga bulan para pria itu teratur menjalankan program berolahraga.
"Memang, olahraga merupakan pilihan perawatan konservatif yang bisa diandalkan bagi pasien yang mengalami gangguan sirkulasi tingkat sedang," kata Sommer.
Jadi, bila merasa loyo, jangan buru-buru menelan pil sebelum mencoba berolahraga.
(Abd)
Riset itu didasarkan atas kesimpulan terdahulu yang mengatakan bahwa otot-otot panggul tertentu dapat membantu mengatasi gangguan ereksi. Dari sinilah periset yang dipimpin oleh Dr. Frank Sommer berharap bisa membuktikan melalui uji klinis. "Luar biasa, hasilnya ternyata efektif," ujar Dr. Sommer dalam laporannya di European Association of Urology.
Dalam uji coba, 104 pasien dengan gangguan sirkulasi sedang diberi sildenafil, plasebo, serta serangkaian menu olahraga yang dirancang secara khusus. Hasil secara keseluruhan, 80 persen pasien yang mengikuti program olahraga mengaku berhasil memperoleh ereksi dengan lebih baik. Jumlah tersebut lebih besar dibanding 74 persen dari kelompok yang menggunakan sildenafil dan 18 persen yang memperoleh plasebo.
Program olahraga yang dirancang peneliti secara khusus dimaksudkan untuk memperbaiki pasokan darah di sekitar panggul, bokong, dan otot-otot kaki melalui latihan squat, serta mengangkat panggul dan kaki. Keseluruhan program latihan olahraga ini memakan waktu selama tiga pekan.
Kelancaran aliran darah yang diperlukan untuk mempertahankan ereksi terlihat langsung meningkat tajam pada pria yang melakukan olahraga. Pengerasan saat ereksi rata-rata meningkat hingga 46 persen setelah dalam tiga bulan para pria itu teratur menjalankan program berolahraga.
"Memang, olahraga merupakan pilihan perawatan konservatif yang bisa diandalkan bagi pasien yang mengalami gangguan sirkulasi tingkat sedang," kata Sommer.
Jadi, bila merasa loyo, jangan buru-buru menelan pil sebelum mencoba berolahraga.
(Abd)