Liputan6.com, Jakarta Zaman modern ini segala hal terkait kebutuhan hidup semakin dipermudah. Semua bisa dilakukan secara online termasuk mencari teman kencan maupun teman ngobrol. Sudah banyak aplikasi mencari teman kencan, seperti yang lagi viral yakni aplikasi Sugarbook.
Aplikasi Sugarbook sudah ada di Play Store dan lebih dari 10 ribu pengguna smartphone sudah mendownloadnya. Aplikasi berukuran 20 MB ini memiliki tagline 'Mengobrol, Bertemu dan Bernegosiasi'. Aplikasi ini didirikan oleh Darren Chan yang tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia.
Advertisement
Baca Juga
Aplikasi yang sudah digagas sejak 2016 ini menjadi viral beberapa waktu lalu. Hal tersebut bermula dari postingan netizen Twitter @mkhairulazri pada 17 Desember 2019. Netizen tersebut berikan kecaman kepada Dewan Bandaraya Kuala Lumpur yang mengizinkan aplikasi tersebut memasang billboard besar di pinggir jalan.
Postingan akun Twitter @mkhairulazri pun viral di media sosial Twitter. Hingga sekarang postingan tersebut sudah mendapatkan 200 balasan, 4,1 ribu retweet dan 2,2 ribu like. Saking viralnya, Darren Chan akhirnya memberikan pernyataan tentang billboard Sugar Book yang dianggap kurang pantas ditampilkan di billboard.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, viralnya iklan aplikasi Sugarbook dan tanggapan pendirinya, Darren Chan, Kamis (19/12/2019).
Awal mula viral
Iklan sugar daddy, sugar baby, sugar mummy dinaikkan dan terpampang secara terbuka.
— Khairul Azri (@mkhairulazri) December 17, 2019
Macamana DBKL boleh lulus signboard besar macamani?
@KhalidSamadterlepas pandang ke?
IMHO tak sesuai sekali dengan adab dan budaya kita di Malaysia.
Lokasi Banner: Bangsar dan Sri Hartamas. pic.twitter.com/OyWPC3dfbS
Aplikasi Sugarbook menjadi viral baru-baru ini. Pasalnya aplikasi yang bertagline 'Mengobrol, Bertemu dan Bernegosiasi' dikecam banyak orang terkait memasang papan iklan billboard di kawasan Bangsar dan Sri Hartamas, Kuala Lumpur, Malaysia.
Kecaman terhadap papan billboard yang dianggap tidak pantas ini diutarakan oleh akun Twitter @mkhairulazri pada 17 Desember 2019. Hingga sekarang postingan tersebut sudah mendapatkan 200 balasan, 4,1 ribu retweet dan 2,2 ribu like.
Akun Twitter tersebut mengecam Dewan Bandaraya Kuala Lumpur yang memberikan izin papan billboard aplikasi Sugarbook di jalan. Iklan ini dianggap kurang pantas ditampilkan di tempat umum seperti jalan raya. Seperti diketahui, Sugarbook merupakan aplikasi untuk menemukan teman kencan dan usia yang diperbolehkan menggunakan aplikas ini 18+.
Advertisement
Ditanggapi langsung oleh Anggota Parlemen, Fahmi Fadzil
Iklan ini telah diturunkan. Ia tidak mendapat kelulusan. Siasatan akan dilakukan. https://t.co/9v456ktsg4
— Fahmi Fadzil (@fahmi_fadzil) December 17, 2019
Viralnya kecaman netizen @mkhairulazri langsung mendapatkan respon cepat dari anggota parlemen Lembah Pantai & Pengarah Komunikasi KEADILAN, Fahmi Fadzil pada 17 Desember 2019. Ia langsung membuat laporan yang ditujukan ke Dewan Bandaraya Kuala Lumpur untuk menurunkan papan billboard tersebut.
Iklan aplikasi Sugarbook dianggap tidak mendapatkan kelayakan untuk ditampilkan secara umum. Apalagi aplikasi ini memang ditujukan untuk orang berusia lebih 18+. Berkat tanggapan cepat Fahmi Fadzil, ia mendapatkan banyak pujian dari netizen Twitter.
"That's a good decision, YB." balas akun Twitter @rosetamj, Rabu (18/12/2019).
"YB doing a good job for bringing it down." balas akun Twitter @dr_datuk, Rabu (18/12/2019).
Pernyataan dari pendiri aplikasi Sugarbook
In light of the public's concern over our billboard, we hope you understand that we built Sugarbook to empower women by...
Posted by Darren Chan on Tuesday, 17 December 2019
Aplikasi Sugarbook didirikan oleh pria bernama Darren Chan. Pria yang tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia ini sudah menggagas Sugarbook sejak 2016. Mengetahui aplikasi gagasannya viral di media sosial terkait papan iklan billboard yang diturunkan karena tidak pantas, Darren pun buka suara melalui postingan status Facebook.
"Sugar Babies bukanlah pekerja seks yang haram. Mereka tidak menjual badan untuk mendapatkan uang. Walaupun kami percaya niat banyak orang adalah baik, namun untuk menolak iklan ini sepenuhnya tidak adil bagi kami. Pada akhirnya, kita takut akan permintaan ini bisa melemahkan kebebasan rakyat Malaysia," tulis Darren Chan pada akun Facebooknya, Rabu (18/12/2019).
Advertisement
Komentar netizen terkait papan billboard Sugarbook
Viralnya postingan akun Twitter @mkhairulazri membuat netizen banyak mengomentari postingan tersebut. Berikut komentar-komentar netizen terkait papan billboard aplikasi Sugarbook.
"Ini bukan budaya ketimuran yang dimiliki Malaysia.. tolong bangkit dari lena.." balas akun Twitter @kurasasyahdu, Selasa (17/12/2019).
"literally tak lama lgi malaysia hnya trkenal dgn ada billboard lucah & tak brmoral je," balas akun Twitter @nabello8, Selasa (17/12/2019).