Liputan6.com, Jakarta Jenis-jenis ikan terapi yang populer di Indonesia ada dua, yakni ikan garra rufa dan nilem. Kedua jenis-jenis ikan terapi tersebut meski berasal dari family yang berbeda, tetapi memiliki perilaku yang mirip. Â
Baca Juga
Advertisement
Jenis-jenis ikan terapi garra rufa dan nilem memiliki perilaku suka mengerumuni kaki manusia saat dicelupkan ke dalam kolam. Begitu pula, jenis-jenis ikan terapi yang populer gemar memakan lapisan kulit ari yang mati pada permukaan kaki.
Kedua jenis-jenis ikan terapi tersebut dikenal mudah dibudidayakan karena potensi reproduksinya cukup tinggi. Inilah mengapa di beberapa daerah Indonesia ada yang mengonsumsi jenis-jenis ikan terapi dewasa. Tertarik untuk mencoba?
Berikut Liputan6.com ulas jenis-jenis ikan terapi yang populer dari berbagai sumber, Kamis (8/7/2021).
Jenis-Jenis Ikan Terapi yang Garra Rufa
Ikan garra rufa adalah jenis-jenis ikan terapi yang berasal dari family Cyprinidae. Biasanya jenis-jenis ikan terapi ini ditemukan di wilayah Timur Tengah, seperti sungai-sungai di wilayah Turki dan Syria. Kemudian habitatnya menyebar ke negara Eropa hingga Asia seperti Indonesia.
Jenis-jenis ikan terapi yang garra rupa mengonsumsi tumbuh-tumbuhan. Nama ilmiah jenis-jenis ikan terapi tersebut adalah Garra rufa (Goren 1974) dengan nama lain (synonim) Discognathus rufus Heckel 1843, dan Cyprinion macrostomus (Banarescu & Herzig-straschil 1995). Distribusi di alam Garra rufa adalah Aleppo, Syria. Sementara cyprinion macrostomus adalah Aleppo, Syria, Mosul, Irak.
Ikan garra rufa memiliki perilaku suka mengerumuni kaki manusia saat dicelupkan ke dalam kolam. Inilah mengapa ikan garra rufa dijuluki jenis-jenis ikan terapi untuk kepentingan SPA. Selain pemakan tumbuhan, jenis-jenis ikan terapi yang garra rufa ini gemar memakan lapisan kulit ari yang mati pada permukaan kaki.
Garra rufa merupakan jenis-jenis ikan terapi yang memiliki beberapa kerabat, satu Genus Garra dengan distribusinya di negara lain, yakni di dua negara Asia, namanya adalah Garra taeniata Smith 1931 dengan distribusi di alam adalah Thailand, dan Garra borneensis (Roberts 1989) dengan distribusi di alam wilayah Borneo, Kalimantan.
Advertisement
Jenis-Jenis Ikan Terapi yang Nilem
Ikan nilem (Osteochilus vittatus), nilem mangut, atau melem adalah jenis-jenis ikan terapi air tawar yang termasuk dalam suku Cyprinidae. Ikan nilem adalah jenis-jenis ikan terapi herbivora. Persebarannya meliputi Tonkin, Siam, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatra, dan Jawa. Kalau dahulu hanya dikonsumsi, kini populer sebagai jenis-jenis ikan terapi.
Ikan nilem merupakan jenis-jenis ikan terapi yang masih memiliki perilaku sama dengan garra rufa, suka mengerumuni kaki manusia saat dicelupkan ke dalam kolam. Inilah mengapa ikan nilem dijuluki jenis-jenis ikan terapi. Ikan ini gemar memakan lapisan kulit ari yang mati pada permukaan kaki. Ikan nilem pun populer untuk budidaya karena potensi reproduksinya cukup tinggi.
Seekor betina jenis-jenis ikan terapi nilem bisa menghasilkan telur ikan sebanyak 80.000-110.000 butir per kilogram bobot induk. Selain itu, proses pemijahan ikan bisa dilakukan sepanjang tahun. Jenis-jenis ikan terapi nilem dijual di pasaran dalam kondisi dewasa atau masih bibit.
Jika berminat untuk membudidayakan jenis-jenis ikan terapi ini, Anda bisa membeli bibit ikan nilem yang ditawarkan pada harga mulai dari Rp 2 ribu. Sementara jika menginginkannya untuk dikonsumsi sendiri, bisa membeli ikan nilem dewasa yang sudah siap diolah. Ikan seperti ini bisa dibeli dengan harga sekitar Rp8.000 per ekor. Seekor ikan dewasa memiliki panjang tubuh 10-15 cm.
Manfaat Terapi Ikan
Bagaimana rasanya digigit ikan garra rufa? Mungkin Anda akan merasa sedikit geli pada awalnya. Lebih mirip sebuah gelitikan di kaki Anda. Bagi Anda yang belum mencoba, inilah manfaat spa ikan, seperti yang dilansir di Boldsky.
1. Pengelupasan kulit kaki. Spa ikan bisa menghilangkan kulit mati dan menghaluskannya. Ikan garra rufa memakan bakteri dan kulit mati.
2. Relaksasi. Spa ikan menyegarkan kembali kaki Anda yang lelah. Jadi, Anda bisa merasa lebih rileks dan tenang.
3. Ketika Anda mencelupkan kaki ke dalam kolam, semua ikan akan menyerang dan mulai memakan kulit Anda. Gelitikan ini meningkatkan sekresi endorfin (zat kimia dari otak). Pelepasan endorfin mendorong timbulnya perasaan bahagia.
4. Air liur ikan garra rufa mengandung enzim yang berisi dithranol (Anthralin) yang merangsang pertumbuhan sel kulit baru.
5. Spa ikan bisa melembutkan kaki dan mengurangi gatal dan noda pada kulit. Fungsi spa ikan memang hampir seperti pedikur.
6. Spa ikan dapat meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh. Ini bisa membantu peremajaan kulit sehingga tampak bersinar.
7. Spa ikan dianggap sebagai pengobatan medis untuk masalah kaki seperti psoriasis, kutil, dan kapalan.
Advertisement
Dampak Buruk Terapi Ikan
Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan lewat terapi ikan, menurut myownfishspa.com adalah membantu regenerasi sel kulit, meningkatkan penyerapan kelembaban kulit, memperlancar peredaran darah, menghadirkan sensasi relaksasi, dan juga menghilangkan stres.
Namun dibalik manfaat tersebut, ada dampak buruk yang perlu jadi perhatian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan The Health Protection Agency di Inggris, seperti dilansir thesun.co.uk, disebutkan bahwa terapi ikan dapat menjadi media penyebaran virus HIV dan Hepatitis C.Â
Organisasi independen yang berdiri pada 2003 ini mengingatkan tentang risiko pengobatan gigit ikan yang tidak boleh diabaikan. Infeksi dan bakteri dapat ditularkan oleh ikan garra rufa kecil atau melalui air yang telah digunakan klien sebelumnya. Jika tidak diganti maka dikhawatirkan virus seperti HIV dan hepatitis dapat ditularkan.
Agar terapi ini aman digunakan, seorang juru bicara dari organisasi kesehatan masyarakat tersebut, menyarankan para pemilik terapi memperhatikan standar yang ketat soal kebersihan sarana, dan mengganti air setelah digunakan pelanggan sebelumnya. "Ketika prosedur kebersihan yang benar diikuti, risiko infeksi sangat rendah." begitu kata juru bicara tersebut.
Sekarang, jika Anda sudah keranjingan terapi ini, carilah tempat yang sesuai dengan kriteria tersebut. Apabila tidak, bukan kesembuhan yang didapat, malah penyakit baru yang akan mendera.