Cerita Fiksi adalah Cerita Rekaan, Kenali Ciri-Ciri, Jenis, dan Unsur-unsurnya

Cerita fiksi adalah karangan non-ilmiah yang tidak berdasarkan pada fakta dan realita.

oleh Husnul Abdi diperbarui 19 Apr 2022, 15:35 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2022, 15:35 WIB
Cerita Fiksi adalah
Cerita Fiksi adalah. (Sumber (Pixabay/Artturi_Mantysaari untuk ranah publik via Creative Commons)

Liputan6.com, Jakarta Cerita fiksi adalah cerita yang berasal dari imajinasi, dengan kata lain bukan berdasarkan kenyataan. Kata fiksi berasal dari bahasa Inggris fiction, yang berarti rekaan atau khayalan. Definisi fiksi sendiri pada KBBI adalah cerita rekaan (roman, novel, dan sebagainya).

Menurut The American College Dictionary, fiksi adalah cabang dari sastra yang menyusun karya-karya narasi imajinatif, terutama dalam bentuk prosa, seperti novel atau dongeng-dongeng, yang ceritanya diimajinasikan.

Cerita fiksi adalah karangan non-ilmiah yang tidak berdasarkan pada fakta dan realita. Meskipun fiksi disebut tidak memedulikan fakta sejarah, akan tetapi banyak cerita fiksi yang berangkat dari fakta-fakta sejarah. Maka dari itu fiksi dibedakan menjadi beberapa jenis.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber Selasa (19/4/2022) tentang cerita fiksi adalah.

Cerita Fiksi adalah

Cerita Fiksi
Ilustrasi Membaca Cerita Fiksi Credit: pexels.com/Enzo

Fiksi berasal dari bahasa Latin fictiō, yang berarti ”tindakan membuat, membentuk, atau mencetak”. Cerita fiksi adalah cerita yang dibuat dengan sengaja tentang sesuatu. Cerita fiksi adalah cerita yang 'dibentuk' dan diciptakan oleh seorang penulis. Fiksi mengacu pada semua jenis sastra yang dibuat dari imajinasi dan biasanya memiliki narasi.

Tokoh, setting, dan persoalan di dalam cerita fiksi bersifat realitas imajinatif bukan objektif. Kebenaran yang ada di dalam cerita fiksi adalah bukan kebenaran objektif, melainkan kebenaran logis melalui penalaran. Kebenaran logis ini menyebabkan setiap cerita fiksi adalah karya yang selalu memiliki penafsiran yang berbeda-beda pada setiap pembaca.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fiksi adalah cerita rekaan. Ini berarti cerita fiksi adalah cerita rekaan, khayalan, atau tidak berdasarkan kenyataan. Menurut Ensiklopedia Britannica, fiksi adalah jenis karya sastra yang dibuat dari imajinasi, tidak disajikan sebagai fakta, meskipun mungkin didasarkan pada kisah atau situasi nyata.

Ciri-Ciri Cerita Fiksi

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cerita fiksi adalah cerita rekaan yang memiliki ciri-ciri tertentu. Berikut ciri-ciri fiksi yang bisa kamu kenali:

- Fiksi memiliki kebenaran relatif dan tidak mutlak.

- Cerita fiksi adalah cerita yang bersifat rekaan atau berupa imajinasi pengarang (subjektif)

- Fiksi menyasar emosi atau perasaan pembaca.

- Karya fiksi tidak memiliki sistematika penulisan yang baku.

- Biasanya fiksi menggunakan bahasa yang bersifat konotatif.

- Cerita fiksi adalah cerita yang mengandung pesan moral atau amanat tertentu.

- Menampilkan sudut pandang berbeda

Unsur-Unsur Cerita Fiksi

Unsur-unsur Cerita Fiksi
Ilustrasi Cerita Fiksi Credit: pexels.com/Gabby

Unsur cerita fiksi adalah segala hal yang ada di dalam karya sastra fiksi. Berikut unsur-unsur diksi yang perlu kamu ketahui:

- Tema, merupakan ide pokok persoalan yang menjiwai seluruh cerita fiksi. Sering kali tema diangkat dari konflik kehidupan.

- Plot, merupakan dasar cerita atau pengembangan fiksi.

- Alur, adalah rangkaian cerita fiksi. Alur terdiri dari alur maju, alur mundur, atau alur maju-mundur. Penyelesaian alur bisa berbentuk alur klimaks dan alur anti klimaks.

- Setting, merupakan tempat terjadinya cerita, dibedakan menjadi setting geografis (tempat kejadian), dan setting antropologis (situasi masyarakat, kejiwaan, adat istiadat).

- Tokoh, merupakan pelaku yang menghidupkan cerita fiksi. Tokoh terdiri dari tokoh utama (protagonis), tokoh lawan (antagonis), dan tokoh penengah.

- Sudut pandang, adalah hal yang mendasari tema dan tujuan penulisan. Sudut pandang bisa berupa gaya orang pertama tokoh utama, atau gaya orang ketiga serba tahu.

- Suasana, adalah unsur fiksi yang mendasari suasana cerita penokohan yang menimbulkan konflik. Suasana bisa menyedihkan, mengharukan, menyenangkan, dan menantang.

 

Jenis-Jenis Fiksi

Menurut teori pengkajian fiksi, jenis-jenis fiksi dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu fiksi historis, fiksi biografis, dan fiksi sains.

- Fiksi historis, adalah fiksi yang berangkat dari fakta sejarah. Data dalam fiksi seperti latar tempat, tokoh, alur, dan elemen fiksi memiliki kesamaan dengan fakta sejarah yang ada. Fiksi jenis ini justru menjadi alternatif sumber sejarah, meskipun tidak 100 persen benar.

- Fiksi biografis, adalah fiksi yang berdasarkan pada fakta penulisan biografi seseorang. Contohnya buku Catatan Seorang Demonstran, Bung Tomo, dan Amien Rais.

- Fiksi Sains, adalah fiksi yang berangkat dari dasar penulisan ilmu pengetahuan. Contohnya Supernova karya Dewi Lestari dan Bilangan Fu karya Ayu Utami.

Karya Fiksi

Unsur Buku Non Fiksi
Ilustrasi Buku Credit: pexels.com/Feno

Novel

Novel merupakan sebuah cerita fiksi yang menceritakan seorang tokoh utama yang kehidupannya dipenuhi dengan pro dan kontra dalam ceritanya. Mulai dari awal hingga akhir, novel memiliki klimaks dan penyelesaian. Ciri-ciri novel adalah:

- Tidak dibaca sekali duduk

- Plot mengarah ke insiden atau kejadian jamak

- Watak tokoh dilakukan pengembangan secara penuh.

- Dimensi ruang dan waktu yang lebih luas, cerita lebih luas dan bisa mencapai keutuhan secara inklusi.

Roman

Roman adalah cerita fiksi yang menceritakan kehidupan seorang atau beberapa tokoh mulai dari lahir hingga kematiannya. Cerita roman biasanya memiliki banyak hikmah dan cenderung mengarah pada cerita klasik. Banyak jenis bacaan roman yang dapat kamu temui, seperti Roman petualangan, Roman psikologis, Roman percintaan, dan lain-lain.

Cerpen

Cerpen adalah karya fiksi dengan cerita yang lebih pendek dan lebih padat dibanding novel dan roman. Ciri-ciri cerpen adalah:

- Bisa dibaca dalam sekali duduk

- Plotnya mengarah hanya kepada suatu insiden atau kejadian tunggal

- Watak tokoh tidak dikembangkan secara penuh apabila tokoh itu baik maka hanya kebaikan saja yang diceritakan sedangkan sifat lainnya tidak

- Dimensi ruang dan waktunya terbatas, cerita lebih berisi, memusat dan mendalam, mencapai keutuhan secara ekslusi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya