Liputan6.com, Jakarta Azan Zuhur adalah tanda waktunya menjalankan sholat Zuhur sudah masuk bagi umat Islam. Sholat Zuhur merupakan salah satu sholat fardhu yang wajib dilaksanakan oleh seluruh umat muslim. Oleh karena itu, ketika mendengar azan Zuhur alangkah baiknya untuk menjawab dan segera melaksakan sholat Zuhur.
Sholat Zuhur dilaksanakan setelah mataharu tergelincir sampai menjelang petang. Sedangkan batas waktu melaksanakan sholat Zuhur adalah saat matahari mulai condong ke arah barat sampai bayangan suatu benda menjadi sama panjang dengan benda tersebut.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Sholat Zuhur merupakan sholat wajib yang dilakukan sebanyak empat rakaat. Waktu pelaksanaannya di berbagai daerah di Indonesia berbeda-beda. Sehingga azan Zuhur pun tiap daerah di Indonesia berbeda-beda, meskipun begitu perbedaan ini biasanya hanya beberapa menit saja.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai bacaan azan Zuhur beserta lafadz iqomah dan cara menjawabnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (6/5/2022).
Bacaan Lafadz Azan Zuhur
Berikut ini bacaan lafadz azan Zuhur dan artinya yang wajib diketahui oleh umat muslim, yaitu:
1. Allahu akbar, Allahu akbar (diucapkan 2 kali)
Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
2. Asyhadu Allaa ilaaha illa Allah (diucapkan 2 kali)
Artinya: Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah.
3. Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah (diucapkan 2 kali)
Artinya: Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah
4. Hayya ‘alash shalaah (diucapkan 2 kali)
Artinya: Mari kita menunaikan sholat.
5. Hayya ‘alal falaah (diucapkan 2 kali)
Artinya: Mari kita meraih kemenangan.
6. Allahu akbar Allahu akbar (diucapkan 1 kali)
Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
7. Laa ilaaha illa Allah (diucapkan 1 kali)
Artinya: Tiada Tuhan selain Allah.
Advertisement
Bacaan Lafadz Iqomah Zuhur
Setelah mengetahui bacaan lafadz azan Zuhur, anda juga perlu mengingat bacaan lafadz iqomah Zuhur. Berikut bacaannya:
1. Allaahu Akbar, Allaahu Akbar
Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
2. Asyhadu allaa illaaha illallaah
Artinya: Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah.
3. Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah
Artinya: Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
4. Hayya 'alashshalaah
Artinya: Mari kita menunaikan sholat.
5. Hayya 'alalfalaah
Artinya: Mari kita meraih kemenangan.
6. Qad qaamatish-shalaah, Qad qaamatish-shalaah
Artinya: Sesungguhnya sudah hampir mengerjakan sholat.
7. Allaahu Akbar, Allaahu Akbar
Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
8. Laa ilaaha illallaah
Artinya: Tiada Tuhan selain Allah.
Cara Menjawab Azan Zuhur yang Benar
Adapun aktivitas menjawab azan Zuhur adalah amalan sunnah. Cara menjawab azan Zuhur dengan menirukan lafadz azan Zuhur yang sedang dikumandangkan. Berikut cara menjawab azan Zuhur yang benar:
1. Allahu akbar, Allahu akbar (diucapkan 2 kali)
Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
2. Asyhadu Allaa ilaaha illa Allah (diucapkan 2 kali)
Artinya: Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah.
3. Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah (diucapkan 2 kali)
Artinya: Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah
4. Laa haula waa quwwata illa billah (diucapkan 2 kali)
Artinya: Tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah.
5. Laa haula waa quwwata illa billah (diucapkan 2 kali)
Artinya: Tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah.
6. Allahu akbar Allahu akbar (diucapkan 1 kali)
Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.
7. Laa ilaaha illa Allah (diucapkan 1 kali)
Artinya: Tiada Tuhan selain Allah.
Cara menjawab azan Zuhur ini sudah diajarkan Rasulullah dengan jelas. Berikut hadisnya:
“Jika kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzin. Kemudian bershalawatlah untukku. Karena siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah pada Allah untukku. Karena wasilah itu adalah tempat di surga yang hanya diperuntukkan bagi hamba Allah, aku berharap akulah yang mendapatkannya. Siapa yang meminta untukku wasilah seperti itu, dialah yang berhak mendapatkan syafa’atku.” (HR. Muslim no. 384).
Hadis lain yang menganjurkan menjawab Azan adalah:
Dari Abu Basyr, ia berkata: aku mendengar Abu al-Malih bercerita dari Abdullah bin ‘Utbah, dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha bahwa sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika mendengar muadzin (mengumandangkan adzan), Nabi berucap sebagaimana ucapan muadzin hingga ia diam (berhenti).” (hadits hasan riwayat Imam Ibnu Khuzaimah, Imam al-Hakim, Imam al-Nasai, Imam Ahmad, dan Imam Abu Ya’la).
Dari hadis di atas, maka hukumnya sunah menjawab seruan Azan. Cara menjawab azan adalah dengan membalasnya dengan melafalkan ucapan serupa. Tapi, untuk lafal "hayya ala assholat dan hayya ala alfalaah" dibalas dengan ‘la haula walla quwwata illa billah”. Ini sesuai dengan hadis yang berbunyi:
Dari Abu Rafi’ radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika mendengar muadzin mengumandangkan adzan beliau berucap seperti yang diucapkan muadzin. Ketika muadzin berucap: “Hayya ‘alash shalah, hayya ‘alal falah,” Nabi mengucapkan: “Laa haula wa laa quwwata illaa billahi” (tiada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah). (HR Imam Ahmad bin Hanbal).
Advertisement