Liputan6.com, Jakarta Malaria merupakan salah satu kondisi kesehatan yang cukup serius, serta penyakit ini juga bisa menyebar dengan cepat. Penyebab penyakit malaria biasanya terjadi karena Anda digigit nyamuk, sehingga terinfeksi akibat parasit kecil. Saat menggigit maka nyamuk secara langsung akan menyuntikkan parasit malaria ke dalam aliran darah.
Baca Juga
Advertisement
Perlu diketahui bahwa penyebab penyakit malaria disebabkan oleh parasit, bukan oleh virus atau sejenis bakteri. Ketika tidak diobati, maka penyakit malaria ini dapat menyebabkan masalah terhadap kondisi kesehatan yang parah dan serius seperti kejang, kerusakan otak, kesulitan bernapas, kegagalan organ bahkan kematian.
Oleh karena itu, penyebab penyakit malaria ini jangan disepelekan, karena memiliki dampak yang buruk untuk kesehatan. Ketika Anda mengalami infeksi karena malaria, maka segera untuk mendapatkan penanganan yang tepat, dengan mengunjungi pos kesehatan terdekat.
Berikut ini penyebab penyakit malaria yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (14/9/2022).
Penyakit Malaria
Penyakit ini jarang terjadi di AS, dengan sekitar 2.000 kasus per tahun. Jika Anda bepergian ke daerah di mana malaria biasa terjadi, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda tentang cara-cara Anda dapat mencegah terinfeksi. Orang yang terinfeksi dan bepergian ke AS dapat menyebarkan penyakit jika nyamuk menggigit mereka dan kemudian menggigit orang lain. Melansir dari cdc.gov, malaria merupakan salah satu penyakit umum yang sering terjadi di daerah tropis yang panas dan lembap. Bahkan pada tahun 2020, ada 241 juta kasus malaria yang dilaporkan di seluruh dunia, dengan 627.000 kematian akibat malaria.
Malaria terjadi di seluruh dunia dan paling sering terjadi di negara berkembang dan daerah dengan suhu hangat dan kelembaban tinggi, termasuk:
- Afrika.
- Amerika Tengah dan Selatan.
- Republik Dominika, Haiti dan daerah lain di Karibia.
- Eropa Timur.
- Asia Selatan dan Tenggara.
- Kepulauan di Samudra Pasifik Tengah dan Selatan (Oseania).
Penyakit malaria bisa terjadi kepada siapa saja, namun bagi orang yang tinggal di Afrika memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi daripada yang lain. Anak-anak, orang tua dan mereka yang hamil memiliki peningkatan risiko kematian akibat malaria. Orang yang hidup dalam kemiskinan dan tidak memiliki akses ke layanan kesehatan lebih mungkin mengalami komplikasi penyakit ini, dan bahkan lebih dari 90% kematian akibat malaria terjadi di Afrika, dan hampir semua orang yang meninggal adalah anak-anak.
Advertisement
Gejala dan Penyebab Malaria
a. Gejala Penyakit Malaria
Adapun gejala dan tanda penyakit malaria yang mirip dengan gejala flu, termasuk:
- Mengalami demam dan berkeringat.
- Rasa dingin yang mengguncang seluruh tubuh Anda.
- Sakit kepala dan nyeri otot.
- Kelelahan.
- Nyeri dada, masalah pernapasan, dan batuk.
- Diare, mual dan muntah.
- Saat malaria semakin parah, dapat menyebabkan anemia dan penyakit kuning (menguningnya kulit dan bagian putih mata).
Bentuk dari gejala malaria yang paling parah, bisa berkembang menjadi koma yang dikenal sebagai malaria serebral. Jenis ini mewakili sekitar 15% kematian pada anak-anak dan hampir 20% kematian orang dewasa. Gejala malaria biasanya akan muncul 10 hari bahkan sampai satu bulan setelah orang tersebut terinfeksi. Semua gejala yang terjadi juga dapat tergantung pada jenis parasit, Namun parasit terkadang dapat hidup di dalam tubuh selama beberapa tahun tanpa menimbulkan gejala.
b. Penyebab Malaria
Ketika nyamuk yang menggigit penderita malaria, maka nyamuk tersebut menjadi terinfeksi. Ketika nyamuk itu menggigit orang lain, ia memindahkan parasit ke aliran darah orang lain. Kondisi ini yang membuat parasit dapat berkembang biak dan menyebabkan seseorang menderita penyakit malaria.
- Plasmodium ovale
Parasit ini cukup jarang dan umumnya berkembang di Afrika Barat. Biang penyakit malaria ini juga dapat bertahan di liver selama beberapa tahun tanpa menimbulkan gejala.
- Plasmodium malariae
Parasit ini cukup langka dan biasanya hanya ditemukan di wilayah Afrika.
- Plasmodium falciparum
Malaria yang terjadi akibat parasit jamak ini ditemukan di Afrika. Penyebab malaria ini paling umum menyerang dan bisa memicu infeksi parah sehingga memiliki dampak yang cukup fatal di seluruh dunia.
- Plasmodium vivax
Parasit ini biasanya ditemukan di Asia dan Amerika Selatan. Parasit ini menjadi penyebab malaria yang lebih ringan daripada Plasmodium falciparum. Kendati ringan, namun biang penyakit dapat bertahan di hati atau liver sampai tiga tahun, dan dapat menyebabkan kekambuhan.
- Plasmodium knowlesi
Jenis parasit selanjutnya ini, sama seperti parasit dari Afrika, penyebab malaria ini juga cukup langka dan hanya ditemukan di sejumlah negara di Asia Tenggara.
Adapun penyebab lainnya yang perlu diketahui adalah:
- Malaria dapat ditularkan melalui transfusi darah.
- Penyebab Malaria juga bisa terjadi karena donor organ.
Pencegahan Penyakit Malaria
1. Pencegahan Malaria
Anda bisa melakukan pencegahan agar terhindar dari penyakit malaria, dengan cara:
- Oleskan obat nyamuk dengan DEET (diethyltoluamide) pada kulit yang terbuka.
- Mulai dengan pasang kelambu di atas tempat tidur.
- Pasang tirai di jendela dan pintu.
- Rawat pakaian, kelambu, tenda, kantong tidur, dan kain lainnya dengan obat nyamuk yang disebut permetrin.
- Kenakan celana panjang dan lengan panjang untuk menutupi kulit Anda.
2. Diagnosis
Penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemeriksaan, serta bertanya tentang gejala dan riwayat perjalanan Anda. Oleh karena itu, sangat penting untuk membagikan informasi tentang negara yang baru saja dikunjungi sehingga mereka bisa dengan jelas memahami risiko Anda. Penyedia layanan kesehatan juga akan mengambil sampel darah, serta menyerahkan ke laboratorium untuk melihat apakah Anda memiliki parasit malaria. Dengan melakukan tes darah akan dengan mudah untuk melakukan identifikasi jenis parasit yang menyebabkan gejala malaria.
3. Pengobatan Malaria
Akan sangat penting untuk melakukan pengobatan terhadap malaria, sehingga penyedia layanan kesehatan akan meresepkan obat untuk membunuh parasit malaria. Beberapa parasit resisten terhadap obat malaria, sehingga beberapa obat yang diberikan dilakukan kombinasi dengan obat lain. Dengan mengetahui jenis parasit akan menentukan jenis obat apa yang bisa dikonsumsi
Obat antimalaria meliputi:
- Obat artemisinin (artemeter dan artesunat).
- Atovakuon (Mepron).
- Klorokuin.
- Doksisiklin
- Meflokuin.
- Kina dan primakuin.
Advertisement