Apa Itu Kakak Asuh? Ketahui Tradisi di Lingkungan Akpol Ini

Berikut adalah pengertian kakak asuh sebagai prigram pendidikan dan tradisi di lingkungan Akpol.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 22 Sep 2022, 15:45 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2022, 15:45 WIB
6 Potret Khalifah Nasif, Taruna Akpol Sekaligus Anak Tunggal Bos E-commerce Indonesia
Jadi anak bos tambang dan e-commerce Indonesia, Khalifah Nasif curi perhatian. (Sumber: Instagram/mayamirandaambarsari)

Liputan6.com, Jakarta Istilah kakak asuh mungkin adalah hal yang asing bagi sebagian besar orang. Sebenarnya dalam dunia pendidikan, kakak asuh merupakan istilah yang umum untuk mengacu pada sebuah program.

Banyak yayasan yang bergerak di bidang pendidikan banyak yang memiliki program kakak asuh. Tujuan dari program kakak asuh adalah untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak yang kurang beruntung untuk mengenyam pendidikan yang layak.

Namun secara spesifik program kakak asuh bisa memiliki bentuk yang bermacam-macam tergantung lembaga maupun yayasan yang melaksanakan program kakak asuh. Sebagai contoh, program kakak asuh juga dilaksanakan oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rydha.

Dalam lama resminya, LAZ Rydha menyebutkan bahwa program Kakak Asuh adalah program peduli pendidikan yang dihimpun secara patungan untuk kebutuhan pendidikan yatim dan dhuafa. Dengan kata lain, kakak asuh adalah program penggalangan dana yang bertujuan untuk menyediakan pendidikan bagi anak-anak yatim piatu, atau anak-anak dari golongan yang kurang mampu.

Itu hanya sedikit contoh dari program kakak asuh. Kemungkinan ada banyak program kakak asuh yang dijalankan dengan cara yang berbeda. Namun yang pasti punya tujuan dalam hal pendidikan.

Berikut adalah ulasan lebih lengkap mengenai kakak asuh, seperti yang telah dirangkum dari Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (22/9/2022).

Pengertian Kakak Asuh

Seperti yang dibahas sebelumnya, kakak asuh merupakan sebuah program yang bertujuan untuk menyediakan pendidikan untuk anak-anak yang kurang beruntung. Program kakak asuh juga dijalankan oleh LAZ Rydha, di mana bentuk kegiatannya antara lain adalah penggalangan dana.

Sementara itu, berdasarkan keterangan dari laman YPAB, kakak asuh merupakan program yang diperuntukkan bagi adik-adik yang sedang belajar di YPAB maupun telah lulus Pendidikan Kesetaraan Paket C YPAB,  yang tidak hanya berprestasi tetapi juga berkelakuan baik dan menginspirasi lingkungannya untuk melanjutkan pendidikannya.

Tujuan program ini adalah memberikan kesempatan bagi anak-anak Indonesia untuk meraih mimpinya, tanpa terganggu oleh kebutuhan hidup dan rendahnya kualitas hidup dirinya, keluarganya maupun komunitas di sekelilingnya.

Baik dari LAZ Rydha maupun YPAB, program kakak asuh dilaksanakan dalam bentuk penggalangan dana. Dalam kegiatan penggalangan dana untuk menyediakan pendidikan bagi anak-anak yang kurang beruntung itu, donatur yang memberikan sebagian hartanya disebut kakak asuh.

Masih dari YPAB, kakak asuh dapat berpartisipasi dalam membantu dalam memberikan pendanaan pendidikan untuk mereka selama menempuh pendidikan di YPAB.  

Kakak asuh dapat memberikan keleluasaan bagi mereka untuk mendapatkan keterampilan sesuai minat dan kebutuhannya. Selain itu, kakak asuh dapat membimbing, menjadi mentor, mendampingi dan memberi bantuan pendanaan lanjutan untuk adik asuh yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang kuliah.

Dari penjalasan tersebut dapat diketahui bahwa program kakak asuh adalah sebuah program yang membuka peluang bagi siapa pun untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan, baik itu dalam bentuk pendanaan, atau meluangkan waktu dan tenaganya untuk mengajar.

Program kakak asuh ternyata juga menjadi program pendidikan dari Akademi Kepolisian (Akpol). Dalam artikel "Peran Keluarga Asuh Taruna Akademi Kepolisian sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Pengasuhan Melalui Optimalisasi Pean Kakak Asuh Taruna," Ferli Hidayat (2012) menyebutkan bahwa keluarga asuh resimen adalah salah satu bentuk tradisi taruna Akademi Kepolisian yang menjadi wadah interaksi di antara taruna senior dan taruna junior.

Lebih lanjut, Hidayat (2012) menyebutkan bahwa layaknya sebuah keluarga, tradisi tersebut menciptakan hubungan kakak-adik yang aka terus mereka bawa sampai kapanpun. Sebuah keluarga asuh memiliki unsur-unsur antara lain sebagai berikut:

a. saudara asuh, yakni taruna dari satu angkatan yang sama;

b. kakak asuh, yakni taruna senior tingkat II terhadap taruna junior tingkat I;

c. mbah mentor, yakni taruna senior tingkat III terhadap taruna junior tingkat I.

Dari penjelasan singkat tersebut dapat dipahami bahwa ada dua pengertian kakak asuh. Yang pertama, kakak asuh adalah sebuah program yang dijalankan dengan tujuan memberikan pendidikan kepada anak-anak yang dinilai kurang beruntung. Kakak asuh dalam program tersebut dapat berlaku sebagai pendana maupun mentor atau pengajar.

Sedangkan dalam konteks tradisi taruna di Akademi Kepolisian, kakak asuh dapat dipahami sebagai hubungan kekeluargaan antara taruna senior dan taruna junior dengan tujuan menyukseskan program pendidikan di akademi.

Peran Kakak Asuh

Memajukan UMKM di Marketplace dengan Kehadiran Kakak Asuh
Bekerja sama dengan Lazada, KemenKopUKM menghadirkan program Kakak Asuh UKM untuk memperluas pasar (Foto: Lazada)

Peran kakak asuh telah dibahas secara singkat sebelumnya. Program kakak asuh mungkin memiliki bentuk yang berbeda-beda berdasarkan penyelenggaranya. Namun ada kesamaan yang jelas dari konsep kakak asuh, yakni mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam menyediakan pendidikan bagi anak-anak yang kurang beruntung.

Adapun peran kakak asuh dalam penyediaan program pendidikan bisa dibedakan menjadi dua, yakni sebagai pendana dan sebagai pengajar.

Sebagai pendana, kakak asuh akan menyisihkan sebagian uangnya kepada lembaga terkait yang menyelenggarakan program kakak asuh. Dana yang terkumpul nantinya akan dikelola untuk menyediakan pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu.

Sebagai pengajar, kakak asuh dapat berpartisipasi dalam membantu dalam memberikan pendanaan pendidikan untuk mereka selama menempuh pendidikan. Kakak asuh dapat memberikan keleluasaan bagi mereka untuk mendapatkan keterampilan sesuai minat dan kebutuhannya. Selain itu, kakak asuh dapat membimbing, menjadi mentor, mendampingi dan memberi bantuan pendanaan lanjutan untuk adik asuh yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang kuliah.

Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa kakak asuh sebenarnya lebih mengacu pada seseorang yang berkontribusi dalam penyediaan pendidikan bagi anak-anak yang kurang beruntung, baik dengan pendanaan maupun kontribusi waktu dan pikiran dengan mengajar.

Kakak Asuh sebagai Salah Satu Tradisi Akpol

6 Potret Khalifah Nasif, Taruna Akpol Sekaligus Anak Tunggal Bos E-commerce Indonesia
Jadi anak bos tambang dan e-commerce Indonesia, Khalifah Nasif curi perhatian. (Sumber: Instagram/mayamirandaambarsari)

Selain sebagai program penyediaan pendidikan yang dilaksanakan secara mandiri oleh sejumlah yayasan atau lembaga non-pemerintah, kakak asuh juga mengacu pada sebuah tradisi di lingkungan Akademi Kepolisian.

Menurut Hidayat (2012) dalam lingkungan Akademi Kepolisian terdapat tradisi keluarga asuh resimen, salah satunya tradisi kakak asuh dan adik asuh. Tujuan dari tradisi kakak asuh dan adik asuh ini diharapkan dapat menjadi suatu kegiatan positif sehingga dapat mengurangi suatu tindakan-tindakan kekerasan dari Taruna Senior.

Selain itu, tradisi kakak asuh dan adik asuh ini juga diharapkan dapat mengembahkan kepedulian seorang taruna senior terhadap taruna junior, serta meningkatkan sikap hormat dan loyal dari taruna junior kepada senior.

Kakak asuh dan adik asuh dipilih di awal masa pendidikan taruna. Di awal masa pendidikan taruna, taruna senior akan dipertemukan dengan taruna junior sehingga setiap taruna senior mendapatkan satu atau dua taruna junior sebagai adik asuhnya. Kemudian adik asuh tersebut akan mengikuti nama keluarga asuh yang dimiliki atau sesuai dengan keluarga asuh dari kakak asuhnya langsung.

Secara umum, Hidayat (2012) membagi peran kakak asuh menjadi dua, yakni peran di dalam lingkungan korps taruna dan peran di luar lingkungan korps taruna.

Peran Kakak Asuh di Dalam Lingkungan Korps Taruna

akpol
Para Taruna Akpol berjalan tertib saat keluar dari sebuah ruangan di kampus Akpol. (foto : Liputan6.com / edhie prayitno ige)

Peran kakak asuh di dalam lingkungan korps taruna diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan bersama adik asuh. Kegiatan tersebut antara lain makan bersama, bertemu di kafe, bertemu di flat.

Makan Bersama

Saat makan bersama, kakak asuh kakak asuh melaksanakan perannya sebagai mentor. Artinya kakak asuh akan mengajarkan beberapa hal, antara lain:

a. memberikan contoh cara makan yang baik sesuai norma yang berlaku;

b. memperkenalkan diri dan memperkenalkan pejabat Akpol;

c. mengenalkan kehidupan di dalam Senat Korps Taruna Akademi Kepolisian.

Bertemu di Kafe

Saat bertemu di kafe, kakak asuh biasanya melakukan perannya seperti mengecek kesehatan adik asuh maupun keluarganya, membantu kesulitan adik asuh dan mencarikan solusinya, serta memberikan petunjuk mengenai kebutuhan pribadi yang mesti dipersiapkan.

Bertemu di Flat

Ketika bertemu di flat, kakak asuh biasanya akan menanyakan kesulitan yang dihadapi adik asuhnya dalam menempuh pendidikan, kemudian memberikan referensi untuk dipelajari. Selain itu kakak asuh juga akan mendiskusikan materi yang akan menjadi bahan ujian. Kakak asuh juga akan memberikan kesempatan bagi adik asuhnya untuk menanyakan kesulitan terkait pelajaran yang kurang dimengerti.

Intinya, kakak asuh akan berperan sebagai mentor yang akan memberikan panduan tentang kehidupan di lingkungan korps taruna, termasuk mengenai program pendidikan yang berlangsung.

Peran Kakak Asuh di Luar Lingkungan Korps Taruna

akpol
Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Mohammad Iqbal selaku Ketua Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 1991 menggelar berbagai kegiatan kemanusiaan terkait penanggulangan Covid-19 di Tanah Air. (Ist)

Peran kakak asuh tidak berhenti di dalam lingkungan korps taruna saja. Peran kakak asuh juga masih berlangsung meski berada di luar lingkungan korps taruna. Peran kakak asuh di luar lingkungan korps taruna antara lain seperti mengajak adik asuh untuk melakukan kunjungan ke pos pesiar, ke rumah pejabat akpol, dan melakukan kunjungan di luar akademi.

Dalam prosesnya, kakak asuh akan memberikan bimbingan dan contoh mengenai etika dan berperilaku ketika melakukan berbagai kunjungan. Di akhir, kakak asuh akan mengajak adik asuh untuk berfoto bersama keluarga asuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya