Liputan6.com, Jakarta Telur menjadi salah satu komoditas pangan dengan daya konsumsi yang cukup tinggi di Indonesia. Kebutuhan masyarakat akan telur yang tinggi menjadikan peluang pasar budidaya ayam petelur cukup menjanjikan. Hal ini menarik minat pengusaha untuk membuat usaha ternak ayam petelur. Tapi sebelum itu, calon peternak perlu tahu cara beternak ayam petelur.
Ayam petelur adalah ayam betina yang dibudidayakan khusus untuk diambil telurnya. Tidak hanya dari penjualan telur, bisnis ternak ayam petelur dapat menguntungkan dari berbagai aspek lain, seperti daging ayam yang sudah tidak produktif bertelur atau kotoran ayam untuk bahan pupuk kandang.Â
Beternak ayam petelur tidak dapat berjalan hanya dengan modal niat, calon peternak harus benar-benar mempelajari cara beternak ayam petelur. Berikut panduan cara beternak ayam petelur yang sudah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jum’at (4/11/2022).
Advertisement
Cara Beternak Ayam Petelur: Modal
Sebelum membahas cara beternak ayam petelur lebih jauh, peternak ayam petelur perlu mengetahui modal yang diperlukan. Sama seperti usaha lain, beternak ayam petelur membutuhkan modal yang terbagi menjadi dua macam, yaitu modal awal dan modal tetap. Modal tersebut diperuntukan untuk membeli berbagai keperluan dan biaya pengelolaan peternakan. Berikut keperluan dan biaya pengelolaan yang dibutuhkan
1. Bibit Ayam Petelur
Untuk memulai bisnis peternakan ayam petelur, tentu saja memerlukan bibit ayam petelur. Kisaran harga bibit ayam petelur adalah Rp 7.000 hingga Rp 15.000. Harga ini bergantung pada harga pasaran di daerah Anda. Biasanya, peternak pemuda memulai dengan 50 sampai 100 bibit ayam petelur. Jumlah bibit yang dibeli tinggal disesuaikan dengan lahan yang peternak miliki.
2. Kandang
Setelah bibit, peternak perlu mempersiapkan kandang. Ada dua opsi yang dapat dilakukan, membeli kandang jadi atau membuatnya sendiri. Biaya yang dibutuhkan akan bergantung pada ukuran dan bahan kandang. Jika memiliki modal lebih, pilihlah kandang yang bagus dan mudah dibersihkan.Ada dua sistem kandang yang bisa dipilih, yaitu sistem kandang individu dan sistem kandang koloni. Sistem ini akan menentukan jenis kandang apa yang harus disediakan peternak,Â
Sesuai namanya, sistem kandang koloni bertujuan mengumpulkan kelompok ayam dalam satu kandang. Sedangkan sistem kandang individual akan memisahkan satu ayam pada satu ruangan.
Kemungkinan anda juga akan membutuhkan lebih dari satu kandang yang berfungsi untuk menampung bibit ayam petelur dan ayam petelur dewasa yang siap menghasilkan telur. Menentukkan kandang ayam sesuai dengan jumlah ayam yang akan diternak
3. Peralatan Lain
Masih berhubungan dengan kandang, peternak juga perlu menyediakan wadah pakan, wadah minum, penyimpanan pakan, dan penyimpanan suplemen. Pastikan peralatan-peralatan ini memiliki kapasitas yang mencukupi kebutuhan ayam-ayam yang Anda pelihara
4. Pakan
Sebagian besar dari modal beternak ayam akan habis pada pembelian pakan. Beternak ayam petelur berarti harus memberikan pakan secara rutin setiap hari. Satu ekor ayam rata-rata menghabiskan 100 gram pakan. Harga pakan ayam petelur jadi bekisar antara Rp 300.000 ribu hingga Rp 500.000 per karung dengan berat 50 kilogram.Â
Pakan termasuk dalam modal tetap yang harus anda keluarkan setiap bulannya. Pengeluaran pakan dapat ditekan dengan meracik sendiri pakan yang tepat untuk ayam petelur.
5. Suplemen dan Vitamin
Ayam petelur membutuhkan nutrisi dan vitamin tambahan untuk menghasilkan telur yang berkualitas dalam jumlah yang banyak. Selain dengan memberikan pakan dengan jumlah nutrisi yang seimbang, peternak perlu memberikan suplemen dan vitamin secara rutin.
Pemberian suplemen dan vitamin juga berfungsi mencegah berbagai serangan penyakit pada ayam petelur. Hal ini akan menekan resiko kerugian karena penyakit pada ayam petelur. Suplemen dan vitamin termasuk dalam modal tetap yang harus anda keluarkan setiap bulannya.
6. Keperluan Lain
Biaya listrik, air, perawatan kandang, hingga gaji karyawan juga harus masuk dalam perhitungan modal tetap yang harus dibayarkan secara rutin setiap bulan.Â
Advertisement
Cara Beternak Ayam Petelur: Syarat
Cara beternak ayam petelur berikutnya dalam memahami syarat yang dibutuhkan untuk beternak ayam. Ada beberapa kriteria dan persyaratan yang harus patuhi oleh para peternak ayam.Â
1. Lokasi PeternakanÂ
Hal yang paling mengganggu dari peternakan ayam adalah bau yang ditimbulkan. Memilih lokasi yang jauh dari pemukiman warga menjadi hal yang penting agar bisnis dapat berjalan lancar tanpa mengganggu kenyamanan orang lain. Apalagi beberapa jenis ayam petelur sensitif terhadap suara yang bising. Peternakan yang jauh dari pemukiman akan lebih nyaman bagi ayam-ayam petelur
Selain itu, lokasi peternakan harus aman dari hewan pemangsa. Keberadaan hewan pemangsa dapat menimbulkan stres pada ayam petelur. Usahakan untuk menggunakan lahan yang memadai dengan jumlah ayam petelur yang di ternak.
2. Kondisi Kandang
Agar ayam petelur dapat menghasilkan telur berkualitas secara maksimal peternak juga perlu memperhatikan kondisi kandang. Kandang yang sehat harus memperhatikan suhu, kelembapan, dan penerangan di dalam kandang. Pastikan kandang memiliki sirkulasi udara yang baik, penerangan yang tepat, serta desain yang memudahkan ketika akan dibersihkan.
3. Sistem PeternakanSkala peternakan yang kecil tentu memiliki sistem yang berbeda dari peternakan yang sudah besar. Menentukan sistem peternakan merupakan syarat yang penting untuk menunjang keberhasilan peternakan ayam petelur.
4. Kemampuan PeternakMemelihara ayam petelur membutuhkan keahlian khusus dari para peternak. Peternak perlu terus mengupgrade pengetahuan dan kemampuannya dalam mengelola dan memelihara ayam petelur. Apabila peternak mempekerjakan karyawan, peternak perlu memastikan karyawan tersebut memiliki kemampuan yang mumpuni untuk mengelola peternakan ayam.Â
Cara Beternak Ayam Petelur
Ada beberapa langkah penting yang harus dipahami sebagai cara beternak ayam petelur, di antaranya yakni:
1. Pemilihan Bibit
Kualitas telur yang dihasilkan oleh ayam petelur tergantung pada kualitas bibit ayam petelur yang dipilih dan cara pemeliharaan ayam. Bibit ayam petelur yang berkualitas dapat dilihat dari kondisi fisiknya yang tidak cacat.Â
Ada dua jenis bibit ayam petelur yang dapat dipilih, yaitu ayam petelur ringan dan petelur medium. Ayam petelur ringan memiliki tubuh yang lebih kurus, sedangkan ayam petelur medium memiliki badan yang lebih gemuk.
Meski ayam petelur ringan lebih kurus, tetapi telur yang dihasilkan tidak lebih kecil dibandingkan ayam petelur medium. Kelebihan dari ayam petelur medium hanyalah dagingnya bisa dijual ketika sudah tidak menghasilkan telur lagi.
2. Pemilihan Kandang
Langkah selanjutnya setelah memilih bibit ayam petelur adalah menyediakan kandang yang tepat. Memilih jenis kandang tidak hanya berdasarkan jumlah ayam petelur yang dipelihara. Aspek lingkungan tempat peternakan dibuat juga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk memilih seperti ukuran, bahan, dan bentuk yang ideal kandang.
3. Pemberian Pakan
Kualitas telur juga dipengaruhi oleh jenis pakan yang diberikan pada ayam petelur. Agar ayam petelur bisa tumbuh besar dan menghasilkan telur, tentu diberi pakan setiap hari. Berbeda umur, beda pula pakan yang harus anda berikan. Peternak harus memperhatikan kebutuhan nutrisi setiap fase ayam petelur ketika ingin memberikan pakan.
a. Fase StarterFase starter adalah saat ayam petelur berumur kurang dari 4 minggu. Pada fase ini, ayam petelur membutuhkan protein kasar sebanyak 24%, lemak sekitar 2,5%, kalsium sebanyak 1%, dan serat kasar kurang lebih 4%.
Peternak dapat meracik sendiri pakan yang mengandung nutrisi yang sesuai atau membeli pakan yang sudah jadi. Pada fase starter, peternak dapat memberikan pakan bertekstur lunak. Tepung tulang merupakan salah satu pakan yang tepat untuk ayam petelur fase starter.
b. Fase FinisherKebutuhan nutrisi ayam petelur pada fase finisher sedikit lebih berkurang dari fase starter dengan protein kasar 21%, lemak 2,5%, kalsium 1%, dan serat kasar sekitar 4,5%. Pada ini ayam dapat diberi jenis pakan yang sedikit lebih keras.
Beberapa pakan yang cocok untuk ayam petelur fase finisher adalah dedak padi, jagung, bungkil kelapa, tepung ikan, tepung udang, hingga bekicot. Meski jumlah protein yang dibutuhkan berkurang, tetapi nafsu makan ayam petelur fase finisher lebih tinggi.
4. Pemberian Suplemen
Pemberian suplemen yang tepat bisa meningkatkan kesehatan ayam petelur dan telur yang dihasilkannya. Dosis pemberian yang tepat juga akan membantu mencegah penularan penyakit pada ayam petelur.
Memberikan suplemen yang tepat akan meningkatkan daya tahan tubuh ayam petelur. Suplemen yang mengandung berbagai bakteri baik ini bisa meningkatkan sistem pencernaan ayam petelur sehingga nafsu makannya semakin meningkat. Dengan begitu, sistem kekebalan ayam petelur juga semakin baik dalam melawan penyakit.
5. Menjaga Kebersihan Kandang
Hal yang tidak kalah penting adalah menjaga kebersihan kandang. Setiap hari, ayam pasti membuang kotoran, ditambah dengan sisa pakan yang membusuk. Jika tidak rutin dibersihkan, ini akan berpotensi menjadi sumber penyakit yang siap menginfeksi ayam petelur kapan saja. Gunakan air sabun dan desinfektan untuk membersihkan kandang ayam.
Membersihkan kandang harus dilakukan secara rutin untuk menjaga kesehatan ayam petelur. Selain itu, membersihkan kandang secara berkala dapat mengurangi bau yang dihasilkan oleh peternakan ayam.
Advertisement