Liputan6.com, Jakarta - Konspirasi adalah teori persekongkolan dengan intrik. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan konspirasi adalah wujud persekongkolan, komplotan, rekayasa, intrik, dan kerja sama.
Baca Juga
Advertisement
Istilah konspirasi adalah berasal dari bahasa Inggris “conspiracy” yang artinya sebuah rencana rahasia sekelompok orang tertentu untuk melakukan perbuatan yang melanggar dan merugikan secara hukum.
Sampoerna University menjelaskan konspirasi adalah teori untuk menjelaskan ada alasan rahasia yang sengaja tidak disebarkan secara umum, terutama di balik terjadinya peristiwa besar atau tragedi besar.
Contoh teori konspirasi adalah bumi datar, bulan itu tidak nyata, virus corona diciptakan manusia, mata-mata pemerintah Amerika Serikat, dan masih banyak lagi lainnya.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang konspirasi, teori konspirasi, jenis-jenis konspirasi, dan alasan orang percaya konspirasi, Minggu (20/11/2022).
Konspirasi adalah Teori Rencana Rahasia
Istilah konspirasi adalah berasal dari bahasa Inggris “conspiracy” yang artinya sebuah rencana rahasia sekelompok orang tertentu untuk melakukan perbuatan yang melanggar dan merugikan secara hukum.
Cambridge Dictonary menjelaskan konspirasi adalah aktivitas yang diam-diam direncanakan oleh seseorang untuk melakukan sesuatu yang buruk atau ilegal. Konspirasi berarti sebuah rencana rahasia yang dibuat oleh dua atau lebih orang untuk melakukan sesuatu yang buruk, ilegal, atau menentang seseorang.
Konspirasi adalah teori yang mengungkap rahasia tentang kejadian yang luar biasa besar. Peristiwa atau kejadian yang dihubungkan dengan teori konspirasi, umumnya berupa serangkaian peristiwa misterius.
Ensiklopedia Britanniaca menjelaskan, teori konspirasi adalah upaya untuk menjelaskan peristiwa berbahaya atau tragis sebagai akibat dari tindakan sekelompok kecil yang kuat.
Penganut teori konspirasi adalah pasti menolak narasi umum yang ada. Ini penjelasan tentang teori konspirasi menurut para ahli yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:
1. Pengertian Konspirasi Menurut Robert O Zelency
Pengertian konspirasi adalah tindakan rahasia yang sangat terencana atau direncanakan secara matang untuk melakukan suatu tindakan ilegal dan salah.
2. Pengertian Konspirasi Menurut Yenni Salim
Pengertian konspirasi adalah suatu perencanaan dari tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan cara rahasia dan bersekongkol. Tujuannya melakukan perbuatan yang melanggar hukum.
Ada beberapa jenis teori konspirasi yang perlu diketahui. Ini jenis-jenis teori konspirasi yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:
1. Konspirasi Sipil
Konspirasi sipil adalah kesepakatan antara orang-orang untuk menipu, menyesatkan, atau menipu orang lain dari hak-hak hukum mereka atau untuk mendapatkan keuntungan yang tidak adil.
2. Konspirasi Pidana
Konspirasi pidana yaitu perjanjian antara orang-orang untuk melanggar hukum di kemudian hari. Dalam beberapa kasus, orang telah melakukan suatu tindakan untuk melanjutkan perjanjian itu.
3. Konspirasi Politik
Konspirasi politik merupakan kesepakatan antara orang-orang dengan tujuan memperoleh kekuasaan politik atau memenuhi tujuan politik.
Dalam konteks politik, konspirasi mengacu pada sekelompok orang yang bersatu untuk tujuan merusak, merebut, atau menggulingkan kekuatan politik yang sudah mapan.
Biasanya, tujuan akhir adalah untuk mendapatkan kekuasaan melalui kudeta revolusioner atau melalui pembunuhan.
4. Konspirasi Hub-and-Spoke
Konspirasi hub-and-spoke yaitu sebuah konspirasi yang meyakini terdapat satu atau lebih konspirator utama, yang melakukan perjanjian dengan orang lain yang bisa membantu meraih keberhasilan.
Teori konspirasi sangat populer atau berkembang pesat di ranah kehidupan manusia dan gerak dunia secara global. Konspirasi menjadi teori yang tujuan utama dilakukannya tidak diketahui atau tidak bisa dijelaskan.
Advertisement
Alasan Seseorang Percaya Teori Konspirasi
Apabila sudah memahami arti konspirasi adalah teori tentang rencana rahasila yang pasti melanggar dan merugikan secara hukum, ketahui alasan seseorang mempercayai teori ini.
Penganut teori konspirasi pasti menolak narasi umum yang ada. Melansir dari Very Well Mind, ini alasan seseorang pecaya dengan teori konspirasi:
1. Kebutuhan Akan Pemahaman dan Konsistensi
Alasan seseorang percaya dengan teori konspirasi berhubungan dengan alasan epistemik. Dunia yang menjadi tempat tinggal ini seringkali membingungkan, berbahaya, dan berantakan.
Ini memicu keingintahuan manusia untuk mengetahui apa yang terjadi, dan hal ini menuntun manusia percaya kepada teori konspirasi agar rasa penasaran mereka terjawab.
Memiliki kemampuan analisis dan toleransi akan ketidakpastian yang rendah membuat seseorang jadi lebih mempercayai teori konspirasi untuk memberikan kejelasan akan apa yang sebenarnya terjadi.
Hal ini pun berhubungan dengan tingkat pendidikan seseorang dengan rasa percaya mereka pada teori konspirasi. Tingkat pendidikan yang rendah cenderung dikaitkan dengan tingginya rasa percaya seseorang kepada teori konspirasi.
2. Kebutuhan Terhadap Kontrol
Alasan seseorang percaya dengan teori konspirasi berhubungan dengan alasan eksistensial. Beberapa bukti menyebut orang yang mempercayai teori konspirasi adalah orang yang mencari jalan agar dirinya merasa aman dan lebih memiliki kontrol.
Dicontohkan, ketika seseorang merasa terancam, maka dengan mengetahui sumber permasalahan akan membuat mereka bisa dan mampu mengatasi kecemasan yang dihadapinya.
Menurut penelitian yang ada, ketika seseorang mempercayai teori konspirasi dalam jangka lama, maka yang terjadi adalah mereka akan merasa semakin tidak berdaya dibandingkan dengan sebelum mereka mengetahui teori konspirasi tersebut.
3. Alasan Sosial
Alasan seseorang percaya dengan teori konspirasi berhubungan dengan alasan sosial. Beberapa riset yang telah dilakukan, bisa disimpulkan bahwa seseorang akan merasa lebih baik dengan dirinya dan grup sosialnya jika percaya pada teori konspirasi.
Dicontohkan, mereka akan merasa dirinya adalah pahlawan dan grup yang berseberangan pendapat dengannya adalah musuh.
Seseorang cenderung lebih mudah percaya pada teori konspirasi ketika berada dalam sisi yang kalah di bidang politik, memiliki status sosial yang lebih rendah berdasarkan penghasilan atau etnis, mengalami pengucilan, atau memiliki prasangka terhadap musuh yang dianggap kuat.
Penelitian mengungkap teori konspirasi adalah mekanisme pertahanan seseorang yang merasa kalah dan merasa tidak diuntungkan. Dalam hal ini, mereka jadi bisa berpikir bahwa grup sosialnya lebih baik daripada grup yang lainnya.