Psikiater adalah Spesialis Kedokteran Jiwa, Apa Bedanya dengan Psikolog?

Psikiater adalah salah satu profesi medis yang khusus menangani masalah kejiwaan.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 28 Nov 2022, 11:20 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2022, 11:20 WIB
Ilustrasi Tulisan Tangan Dokter dan Dokter
Ilustrasi Dokter Kejiwaan (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Psikiater adalah salah satu profesi medis yang khusus menangani masalah kejiwaan. Beberapa orang menganggap psikiater dan psikolog adalah dua profesi yang sama. Padahal, meskipun sama-sama  membantu orang dengan masalah kejiwaan kedua profesi ini memiliki perbedaan yang cukup mencolok.

Saat ini, masyarakat mulai menyadari bahwa memelihara kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Mental sebagai bagian dari manusia juga dapat mengalami gangguan layaknya fisik. Mengunjungi psikolog dan psikiater adalah salah satu cara memelihara kesehatan mental. Meski kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental mulai meningkat, masih banyak orang yang merasa malu untuk berkonsultasi dengan psikolog maupun psikiater. 

Bagi orang-orang tersebut, berkonsultasi dengan psikiater artinya mengakui bahwa ada gangguan dengan mental yang kerap diidentikkan dengan gila. Padahal, mengkonsultasikan kesehatan mental dengan psikolog maupun psikiater adalah hal yang sama dengan melakukan check up kesehatan fisik yang biasanya rutin dilakukan setiap tahun. Berikut ulasan Liputan6.com tentang psikiater dan perbedaannya dengan psikolog yang dirangkum dari berbagai sumber, Senin (28/11/2022).

Psikiater adalah Tenaga Medis yang Menangani Masalah Kejiwaan

psikiater-131002c.jpg
Ilustrasi Konsultasi dengan Psikiater

Gangguan mental sebenarnya kerap terjadi pada seorang manusia. Tekanan pekerjaan, kondisi keuangan, hubungan dengan keluarga, dan beban sosial adalah hal yang kerap ditemui oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menimbulkan gangguan pada mental orang tersebut.

Psikiater adalah profesi yang bertugas membantu orang-orang dengan masalah mental tersebut. Namun sayangnya, masih banyak masyarakat yang malu dan takut untuk mengkonsultasikan kondisi mentalnya dengan tenaga medis ahli seperti psikiater dan psikolog.

Psikiater adalah orang yang mendapatkan pelatihan dan dan pengetahuan yang memadai tentang bagaimana cara membantu orang-orang dengan gangguan mental secara medis. Mendapatkan bantuan dari psikiater lebih efektif dalam menangani gangguan kesehatan mental karena metode yang diterapkan berdasarkan fakta-fakta ilmiah yang telah teruji.

Apabila merasa ada gangguan dengan kondisi mental, seperti rasa sedih yang berlebih atau kecemasan yang berlebih, sebaiknya segera konsultasikan kondisi tersebut dengan psikolog maupun psikiater. Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter umum, kemudian dokter akan melakukan diagnosis awal terkait kondisi yang dibutuhkan untuk membantu mengidentifikasi masalah kesehatan jiwa yang dihadapi.

Dokter umum akan membantu memberikan rekomendasi psikiater ataupun psikolog yang sesuai dengan kondisi mental Anda. Rekomendasi ini berdasarkan pada situasi dan jenis pengobatan yang mungkin Anda butuhkan. Tidak perlu malu untuk mencari bantuan. Seperti hal yang kesehatan fisik, kesehatan jiwa pun merupakan bagian penting dalam hidup manusia agar dapat hidup bahagia.

Anda juga dapat langsung berkonsultasi dengan psikiater dan psikolog. Akan tetapi Anda perlu terlebih dahulu mengenali apa itu psikiater dan psikolog. Psikolog dan psikiater adalah profesi yang sama-sama berkaitan dengan kejiwaan manusia, namun keduanya berbeda dan memiliki perannya masing-masing dalam membantu seseorang menjaga kesehatan mental. Berikut ulasan tentang perbedaan psikiater dan psikolog.

Perbedaan Psikiater dan Psikolog

Seputar Psikologi
Ilustrasi Konseling dengan Psikolog Credit: pexels.com/cottonbro

Psikiater

Psikiater adalah salah satu spesialisasi dari ilmu kedokteran. Sama seperti jenjang karir kedokteran, seorang yang ingin menjadi psikiater harus menyelesaikan pendidikan S1 kedokteran terlebih dahulu, kemudian menempuh Koas untuk mendapat gelar dokter umum. Setelah itu, menjalani pelatihan residensi selama empat tahun yang mengkhususkan diri dalam bidang psikiatri. Setelah lulus masa residensi, psikiater akan bergelar dokter dan Sp.KJ atau Spesialis Kesehatan Jiwa.

Psikiatri membantu pasiennya dengan melakukan upaya pencegahan, kuratif, dan rehabilitatif dengan pemberian konseling, psikoterapi, dan obat-obatan. Sebagai dokter ahli psikiatri, psikiater memiliki keterampilan klinis dalam mendiagnosis, melakukan pengobatan, perawatan dan pencegahan pada masalah kesehatan mental yang cenderung rumit, seperti gangguan bipolar dan skizofrenia. Psikiater juga menangani penyalahgunaan zat-zat tertentu dan masalah kecanduan atau adiksi.

Beberapa negara maju mengatur psikiater adalah profesi utama yang bertanggung jawab atas keseluruhan perawatan kesehatan mental pasien. Dalam hal ini psikiater memiliki tanggung jawab untuk mendiagnosis gangguan mental seorang pasien dan menentukan pengobatan yang akan dilakukan

Keahlian psikiatri berfokus pada ketidakseimbangan kimia di dalam otak manusia. Oleh sebabnya, psikiater dapat memberikan resep dan terapi obat-obatan (farmakoterapi), terapi stimulasi otak, pemeriksaan fisik dan laboratorium sesuai dengan kebutuhan para pasien.

Psikolog

Psikolog adalah tenaga ahli yang lebih fokus dalam memberikan solusi dari sudut pandang non-medis, seperti praktik konseling dan psikoterapi. Berbeda dengan psikiatri, seorang psikolog menempuh pendidikan ilmu psikologi. Setelah lulus S1, calon psikolog perlu  meneruskan program profesi untuk belajar praktik menjadi psikolog.

Lingkup bidang psikologi antara lain pola hidup, tumbuh kembang, dan pengaruh lingkungan sosial terhadap pasien. Pekerjaan psikologi yang paling dekat dengan psikiater adalah psikologi klinis. Psikologi klinis membantu pasien dengan kasus-kasus kejiwaan dengan diagnosis gejala psikologis pasien dan melakukan psikoterapi sebagai bentuk penanganannya. Mengingat psikolog bukan dokter medis, maka psikolog tidak memiliki kewenangan klinis dalam memberikan resep obat atau prosedur medis lainnya.

Psikolog berkompeten untuk melakukan rangkaian tes psikologi yang akan diinterpretasikan sebagai jawaban dari masalah yang dialami pasien. Ter yang dapat dilakukan oleh seorang psikolog, contohnya tes IQ, tes minat bakat, tes kepribadian, dan lain sebagainya. 

Psikiater dan Psikolog Bekerja sama Membantu Menangani Masalah Kejiwaan

Konseling untuk atasi kecanduan seks (Foto: renaissancerecoverycenter.com)
ilustrasi Konseling (Foto: renaissancerecoverycenter.com)

Pada dasarnya psikolog dan psikiater adalah orang yang mendalami ilmu kejiwaan dan segala hal yang berhubungan dengan perkembangan manusia, seperti cara kerja otak, emosi, perasaan, dan pikiran. Kedua profesi ini juga memiliki fokus yang sama, berupa upaya penanganan, pencegahan, diagnosis, dan pemberian terapi.

Psikolog dan psikiater bekerja sama untuk saling berkoordinasi dalam memberikan terapi untuk pasien dengan gangguan mental. Psikolog melakukan terapi kepada pasien dengan konseling psikososial. Psikiater melakukan terapi kepada pasien dengan psikoterapi ataupun psikofarmakologi. Hal ini tergantung pada kasus ataupun permasalah yang dihadapi masing-masing pasien dan kebutuhan klinis pasien.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya