Kentang Berkembang Biak dengan Cara Apa? Ini Penjelasannya

penjelasan tentang proses perkembang biakan kentang

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 01 Mar 2023, 11:55 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2023, 11:55 WIB
Ilustrasi Kentang
Simpan kentang bersama apel (dok. Pexels/ Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Kentang berkembang biak dengan cara apa menjadi salah satu pertanyaan yang kerap kali membingungkan. Kentang adalah tanaman pokok di banyak bagian dunia, menyediakan sumber karbohidrat dan nutrisi yang berharga bagi jutaan orang. Salah satu ciri unik kentang adalah cara mereka bereproduksi atau berkembang biak.

Dimana kentang berkembang biak dengan cara yang dikenal sebagai reproduksi vegetatif. Metode ini sangat penting untuk kentang, karena kentang dapat diperbanyak dengan cepat dan mudah, untuk memenuhi tingginya permintaan tanaman ini. Selain itu, perbanyakan vegetatif membantu mempertahankan karakteristik genetik varietas kentang tertentu.

Ini berarti petani dan tukang kebun dapat dengan mudah memperbanyak tanaman kentang baru dengan menanam umbi-umbian ini, daripada mengandalkan proses produksi benih yang lebih lambat dan tidak terduga. Dengan proses ini, petani dapat memperbanyak dan merawat tanaman kentang mereka dengan lebih baik.

Lantas bagaimana proses kentang berkembang biak dengan cara vegetatif? Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, proses reproduksi vegetatif pada kentang pada Rabu (1/3/2023). 

Kentang Berkembang Biak dengan Cara Apa?

Kentang
Ilustrasi Kentang Credit: unsplash.com/Andrey

Kentang bereproduksi melalui proses yang disebut reproduksi vegetatif, yang berbeda dari reproduksi seksual yang terlihat pada banyak tumbuhan. Kentang memiliki batang bawah tanah yang disebut stolon, yang tumbuh mendatar dari tanaman induk dan menghasilkan kentang baru dari simpul di sepanjang stolon. Kentang baru ini pada dasarnya adalah klon dari tanaman induknya, dengan materi genetik yang identik.

Reproduksi aseksual ini adalah cara perbanyakan kentang yang paling umum. Ini melibatkan penanaman sepotong kentang yang memiliki setidaknya satu "mata" atau kuncup. Tunas ini akan bertunas dan tumbuh menjadi tanaman kentang baru yang secara genetik identik dengan tanaman induknya, artinya merupakan klon. Cara ini memungkinkan petani mempertahankan panen yang konsisten dari tahun ke tahun tanpa mengkhawatirkan variasi sifat genetik.

Kentang juga dapat berkembang biak melalui penggunaan biji, meskipun hal ini kurang umum. Tanaman kentang menghasilkan buah kecil yang mengandung biji, tetapi biji ini biasanya tidak menghasilkan tanaman dengan karakteristik yang diinginkan seperti tanaman induknya. Untuk alasan ini, petani kentang biasanya mengandalkan reproduksi vegetatif untuk memperbanyak tanaman kentang dengan sifat-sifat yang diinginkan.

Reproduksi seksual pada kentang terjadi ketika bunga pada tanaman kentang diserbuki, menghasilkan buah kecil berwarna hijau yang mengandung biji. Benih ini dapat dikumpulkan dan ditanam untuk menumbuhkan tanaman kentang baru, meskipun ini bukan metode perbanyakan kentang yang umum karena sebagian besar kentang yang dibudidayakan secara komersial steril.

 

Reproduksi Vegetatif

Reproduksi vegetatif adalah jenis reproduksi aseksual pada tanaman, di mana individu baru dihasilkan dari bagian tanaman induk yang tidak bereproduksi. Artinya tanaman baru dapat tumbuh dari batang, daun, atau akar tanaman induknya, tanpa perlu penyerbukan atau pembuahan.

Ada beberapa cara perkembangbiakan secara vegetatif, antara lain:

1. Stolon atau pelari - ini adalah batang horizontal yang tumbuh di atas tanah dan menghasilkan tanaman baru di simpul sepanjang panjangnya.

2. Rimpang - ini adalah batang horizontal yang tumbuh di bawah tanah dan menghasilkan tanaman baru di simpul sepanjang panjangnya.

3. Umbi - ini adalah struktur penyimpanan bawah tanah yang terdiri dari tanaman kecil yang sebagian terbentuk dikelilingi oleh lapisan sisik berdaging. Tumbuhan baru tumbuh dari tunas yang terletak di ketiak sisik tersebut.

4. Umbi - ini adalah batang bawah tanah yang bengkak yang menyimpan makanan untuk tanaman. Tumbuhan baru tumbuh dari tunas, atau "mata", yang terletak di permukaan umbi.

Reproduksi vegetatif adalah metode umum yang digunakan oleh banyak tanaman untuk memperbanyak diri, dan dapat menjadi alat penting bagi petani dan tukang kebun yang ingin menghasilkan tanaman dalam jumlah besar dengan cepat dan mudah.

 

Contoh Tanaman yang Berkembang Biak dengan Vegetatif

Ada banyak tanaman yang berkembang biak melalui perbanyakan vegetatif. Berikut beberapa contohnya:

1. Kentang - seperti yang disebutkan sebelumnya, kentang berkembang biak melalui pertumbuhan tanaman baru dari mata induk kentang.

2. Stroberi - tanaman stroberi menghasilkan pelari atau stolon yang tumbuh di atas tanah dan berkembang menjadi tanaman baru di simpulnya.

3. Mint - tanaman mint dapat berkembang biak melalui rimpang bawah tanah yang menghasilkan tunas dan daun baru di atas tanah.

4. Bawang - umbi bawang dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yang masing-masing akan tumbuh menjadi tanaman bawang baru.

5. Pakis - banyak pakis bereproduksi melalui pertumbuhan tanaman baru dari rimpang bawah tanah atau dengan menghasilkan struktur seperti umbi yang disebut bulblet.

Ini hanyalah beberapa contoh dari sekian banyak tanaman yang menggunakan reproduksi vegetatif sebagai alat berkembang biaknya.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya