Pertengkaran Penghuni Neraka, Dikisahkan dalam Al-Qur'an

Para penghuni neraka ini akan dilibatkan dalam pertengkaran dengan penghuni neraka lainnya.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 13 Mar 2023, 10:49 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2023, 12:30 WIB
Beranikah Anda Berkunjung ke 'Pintu Neraka' ini?
Sebuah danau pasir di urkmenistan dinamakan demikian karena memiliki nyala api yang tak pernah padam.

Liputan6.com, Jakarta Setiap makhluk hidup suatu saat pasti akan mati. namun, penting untuk dipahami bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, kematian justru merupakan awal dari kehidupan yang baru, yakni kehidupan di akhirat.

Dalam kehidupan di akhirat inilah, setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai amal dan perbuatan yang telah dilakukan selama hidup di dunia. Bagi orang beriman dan memiliki berat timbangan amal baiknya, maka dia akan mendapatkan balasan surga dengan segala kenikmatan di dalamnya.

Sebaliknya, orang kafir dan lebih berat timbangan amal buruknya, maka dia akan mendapatkan balasan neraka dengan segala siksaannya yang teramat pedih. Siksaan yang akan didapatkan seseorang di neraka pun juga disesuaikan dengan dosa-dosa yang telah mereka perbuat selama hidup di dunia fana.

Siksaan tersebut bahkan bersifat abadi. Bahkan jika tubuh manusia telah hancur akibat siksa neraka, tubuh tersebut akan kembali seperti semula dan mengalami siksaan yang sama, terus-menerus berulang kali.

Di antara banyaknya macam siksa neraka, ada pula siksaan mental. Siksaan mental ini hadir dalam berbagai bentuk, salah satunya para penghuni neraka ini akan dilibatkan dalam pertengkaran dengan penghuni neraka lainnya. Lalu bagaimana pertengkaran di antara para penghuni neraka terjadi? Berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (2/3/2023).

1. Pertengkaran Penghuni Neraka yang Saling Menyalahkan

Pertengkaran penghuni neraka akan terjadi di antara teman-teman yang semasa hidupnya di dunia merupakan sahabat karib atau teman akrab. Mereka bertengkar, saling melaknat, dan saling menyalahkan. Penghuni neraka ini akan menyalahkan penghuni neraka lainnya, padahal semula mereka merupakan sahabat karib selama hidup di dunia.

Penghuni neraka yang masuk belakangan akan menyalahkan penghuni neraka yang masuk duluan karena telah mengajaknya ke dalam kesesatan. Tidak hanya menyalahkan penghuni neraka lain yang dianggapnya telah menyesatkan, mereka juga memohon kepada Allah SWT untuk memberikan siksaan yang lebih berat kepada mereka yang dianggap telah menyesatkannya.

Sementara itu, penghuni neraka yang masuk duluan akan mengatakan bahwa penyebab seseorang masuk neraka bukanlah kesalahannya, melainkan kesalahan mereka sendiri yang mau mengikuti kesesatan.

Pertengkaran penghuni neraka ini telah dikisahkan dalam Al-Qur'an Surat Al-A'raf ayat 38 sampai 39, yang artinya,

 

“Allah berfirman, ‘Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap sesuatu umat masuk (ke dalam neraka), dia melaknat kawannya (menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu, ‘Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka’. Allah berfirman, ‘Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui’. (38)  

Dan berkata orang-orang yang masuk terdahulu di antara mereka kepada orang-orang yang masuk kemudian, ‘Kamu tidak mempunyai kelebihan sedikit pun atas kami, maka rasakanlah siksaan karena perbuatan yang telah kamu lakukan’. (39)” (QS. Al-A'raf: 38-39)

 

2. Pertengkaran di Antara Pemimpin dan Pengikut

Ilustrasi neraka (Pixabay)
Ilustrasi neraka (Pixabay)

Pertengkaran di antara para penghuni neraka terjadi di antara para pemimpin dan pengikutnya. Pemimpin yang selama di dunia menjadi junjungan dan diikuti, ketika di neraka akan berlepas diri dan tidak mau bertanggung jawab. Mereka tidak mau didekati oleh para pengikutnya. Sebab, mereka menyadari bahwa dirinya akan masuk neraka, dan kehadiran pengikutnya akan menambahkan siksaan padanya.

Sedangkan, para pengikut ini merasa kecewa melihat pemimpinnya yang telah membawa mereka ke neraka tidak mau bertanggung jawab. Orang yang dahulu di dunia mereka harap-harapkan, ternyata ketika hari itu berlepas diri dari mereka. Hal ini tentunya memberikan penderitaan yang tidak ringan, karena hari itu mereka tidak tahu ke mana lagi harus meminta pertolongan.

Pertengkaran penghuni neraka di antara pemimpin dan pengikut ini dikisahkan dalam surat Al-Baqarah ayat 166-167, yang artinya,

 

“(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa di hadapan mereka; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. (166)

"Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti, ‘Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami’. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya sebagai bentuk penyesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka. (167)” (QS. Al-Baqarah: 166-167)

 

3. Pertengkaran Penghuni Neraka di antara Orang Zalim dan Setan

Roh toilet (0) Bathroom-Spirits
Ilustrasi arwah penunggu toilet. Sejumlah mitologi di berbagai bagian dunia memiliki kisah-kisah tentang roh, setan, ataupun dewa penunggu toilet. Cepat keluar dari toilet. (Sumber ancient-origins.net)

Di akhirat para penghuni neraka ini akan menyalahkan setan yang telah menyesatkannya. Akan tetapi setan membantah tuduhan tersebut. Setan mengatakan bahwa selama di dunia, mereka hanya membisikkan semata. Dan mereka para manusia penghuni neraka ini yang mengikuti bujukan setan, sebab setan tidak punya kuasa sama sekali untuk mengendalikan perbuatan manusia selama hidup di dunia.

Bahkan setan berkata kepada para manusia penghuni neraka untuk tidak mencelanya, melainkan mencela diri mereka sendiri karena mau saja mengikuti bujukannya. Setan juga berlepas diri dari kesyirikan yang mereka lakukan dahulu di dunia.

Kisah pertengkaran ini dikisahkan dalam surat Ibrahim ayat 22 yang artinya,

“Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan, ‘Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyelisihinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih’.” (QS. Ibrahim: 22)

4. Pertengkaran Penghuni Neraka di Antara orang Kafir

Ilustrasi neraka (Pixabay)
Ilustrasi neraka (Pixabay)

Pertengkaran penghuni neraka juga terjadi di antara kafir. Pertengkaran penghuni neraka ini terjadi di antara pengikut dan pemimpinnya. Para pengikut ini menyalahkan pemimpinnya selama di dunia, dengan mengatakan bahwa jika bukan karena mengikuti pemimpinnya, maka mereka telah menjadi orang-orang yang beriman.

Sementara itu, para pemimpin ini justru kembali menyalahkan pengikutnya, dengan mengatakan bahwa bukan dirinya yang membuat pengikutnya tidak beriman. Pemimpin ini kemudian mengatakan bahwa sesungguhnya yang membuat mereka masuk neraka karena perbuatan dosa yang dilakukannya sendiri.

Pertengkaran penghuni neraka itu pun berlanjut, di mana pengikut ini berkata bahwa yang membuat mereka masuk neraka adalah tipu daya pemimpin yang mereka itu. Terlepas dari pertengkaran penghuni neraka tersebut, mereka semua akan tetap mendapatkan balasan sesuai amal dan perbuatan mereka selama hidup di dunia.

Kisah pertengkarang penghuni neraka ini disebutkan dalam Al-Qur'an surat Saba' ayat 31-33, yang artinya,

 

“Dan orang-orang kafir berkata, ‘Kami sekali-kali tidak akan beriman kepada Al-Qur’an ini dan tidak (pula) kepada kitab yang sebelumnya’. Dan (alangkah hebatnya) kalau kamu lihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebahagian dari mereka menghadapkan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, ‘Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman’. (31)

"Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah, ‘Kamikah yang telah menghalangi kamu dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak), sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berdosa’. (32)

"Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, ‘(Tidak) sebenarnya tipu dayamu di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya’. Kedua belah pihak menyembunyikan penyesalan tatkala mereka melihat azab. Dan kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan. (33)” (QS. Saba’: 31-33)

 

5. Pertengkaran Penghuni Neraka yang Dulunya Berteman

Ilustrasi neraka (Pixabay)
Ilustrasi neraka (Pixabay)

Pertengkaran penghuni neraka terjadi di antara orang-orang yang dulunya saling berteman. Mereka dikumpulkan menjadi satu kemudian saling berdebat tentang siapa yang salah. Namun kembali lagi, tidak ada satu pun dari mereka yang bertanggung jawab. Pada akhirnya, mereka semua akan mendapatkan siksa neraka.

Kisah pertengkaran penghuni neraka ini telah disebutkan dalam Al-Qur’an surat Ash-Shaffat ayat 22-23, yang artinya

 

“(kepada malaikat diperintahkan) Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah (22)

"selain Allah; maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka. (23)

"Dan tahanlah mereka (di tempat perhentian) karena sesungguhnya mereka akan ditanya, (24)

"‘Kenapa kamu tidak tolong menolong?’ (25)

"Bahkan mereka pada hari itu berserah diri 9kepada keputusan Allah). (26)

"Sebagian dan mereka menghadap kepada sebagian yang lain berbantah-bantahan. (27)

"Sesungguhnya (pengikut-pengikut) mereka berkata (kepada pemimpin-pemimpin mereka), ‘Sesungguhnya kamulah yang datang kepada kami dari arah kanan’. (28)

"Pemimpin-pemimpin mereka menjawab, ‘Sebenarnya kamulah yang tidak beriman. (29)

"Dan sekali-kali kami tidak berkuasa terhadapmu, bahkan kamulah kaum yang melampaui batas. (30)

"Maka pastilah putusan (azab) Tuhan kita menimpa kita; sesungguhnya kita akan merasakan (azab itu). (31)

"Maka kami telah menyesatkan kamu, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang sesat’ (32)

Maka sesungguhnya mereka pada hari itu bersama-sama dalam azab. (34)” (QS. As-Shaffat: 22-34)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya