Liputan6.com, Jakarta Doa penutup acara perlu diketahui oleh setiap umat Islam. Pasalnya doa ini adalah bentuk rasa syukur seorang muslim kepada Allah SWT atas berlangsungnya suatu acara dan lancarnya pertemuan yang dilakukan dari awal hingga selesai.
Suatu acara atau majelis ilmu sudah seharusnya diawali dengan doa dan diakhiri dengan doa pula. Bagi kamu yang sudah cukup berpengelaman dalam mengadakan majelis ilmu yang membahas perkara agama Islam, doa penutup acara dan doa pembuka acara tentu sudah tidak asing.
Advertisement
Doa penutup acara merupakan doa yang biasanya dibaca saat akan mengakhiri suatu majelis. Ada beberapa doa penutup acara yang bisa kamu lafalkan, dari bacaan doa yang singkat sampai doa yang panjang. Kamu bisa memilih membaca doa yang sesuai dengan kondisi yang sedang kamu alami.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (23/3/2023) tentang doa penutup acara.
Doa Penutup Acara Singkat
Doa penutup acara dikenal juga dengan sebutan doa kafaratul majelis. Doa penutup acara ini sangat singkat, sehingga tidak akan sulit bagi seorang muslim untuk menghafalnya. Berikut bunyi doa penutup acara yang perlu dihafalkan muslim:
Doa penutup acara bahasa Arab:
سُبْحَانَكَاللَّهُمَّوَبِحَمْدِكَ،أَشْهَدُأَنْلاَإِلَـٰهَإِلاَّأَنْتَ،أَسْتَغْفِرُكَ،وَأَتُوْبُإِلَيْكَ
Doa penutup acara Latin:
“Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik.”
Arti doa penutup acara:
“Maha Suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertobat kepada-Mu.” (HR. Ashhaabus Sunan dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/153.)
Doa penutup acara ini memiliki keutamaan yang luar biasa, yaitu siapa saja yang membaca doa ini sebelum berdiri dari tempat duduknya maka seluruh kesalahan selama dalam majelis itu terampuni.
Advertisement
Doa Penutup Acara Panjang
Selain doa penutup acara yang singkat, kamu juga bisa membaca doa penutup acara yang cukup panjang. Doa penutup panjang ini tentunya berisi lebih banyak doa daripada yang pendek. Berikut doa penutup acara yang perlu kamu kenali:
Doa penutup acara Latin:
“Allahummaqsim lanaa min khosyyatika maa tahuulu bihi baynanaa wa bayna ma’aashik. Wa min thoo ’atika maa tubalighunaa bihi jannatak. Wa minal yaqiini maa tuhawwinu ‘alaynaa mashooibad dunya.
Allahumma matti’na bi asmaa’inaa wa abshorina, wa quwwatinaa maa ahyyaytanaa, waj’alhul waaritsa minnaa, waj’al tsa’rona ‘ala man zholamanaa, wan-shurnaa ‘alaa man ‘aadaanaa, wa laa taj’al mushibatanaa fii diininaa wa laa taj’alid dunyaa akbara hamminaa, wa laa mablagho ‘ilminaa, wa laa tusallith ‘alaynaa mallaa yarhamunaa.”
Arti doa penutup acara:
“Ya Allah, anugerahkanlah untuk kami rasa takut kepada-Mu, yang dapat menghalangi antara kami dan perbuatan maksiat kepada-Mu, dan (anugerahkanlah kepada kami) ketaatan kepada-Mu yang akan menyampaikan Kami ke surga-Mu dan (anugerahkanlah pula) keyakinan yang akan menyebabkan ringannya bagi kami segala musibah dunia ini.
Ya Allah, anugerahkanlah kenikmatan kepada kami melalui pendengaran kami, penglihatan kami, dan dalam kekuatan kami selama kami masih hidup, dan jadikanlah ia warisan dari kami. Jadikanlah balasan kami atas orang-orang yang menganiaya kami, dan tolonglah kami terhadap orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami dalam urusan agama kami, dan janganlah Engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar kami dan puncak dari ilmu kami, dan jangan Engkau jadikan orang-orang yang tidak menyayangi kami berkuasa atas kami.”
Dalil Tentang Doa Penutup Acara
Setelah mengenali doa penutup acara, kamu juga perlu memahami dalilnya. Ada beberapa landasan dari doa penutup acara ini, yang pertama yaitu dari sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu (RA), yang artinya:
“Barangsiapa yang duduk di suatu majelis lalu banyak senda guraunya (kalimat yang tidak bermanfaat untuk akhiranya), maka hendaklah ia mengucapkan sebelum bangun dari majelisnya itu, ‘Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik’ yang artinya Mahasuci Engkau, wahai Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Aku meminta ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu); kecuali diampuni baginya dosa-dosa selama di majelisnya itu.” (HR. Tirmidzi, no. 3433).
Dalil atau landasan kedua tentang doa penutup acara yaitu dari riwayat Abu Barzah RA, ia berkata:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan di akhir (pertemuan) ketika beliau akan bangun dari majelis, ‘subhaanakallohumma wa bihamdika, asy-hadu alla ilaha illa anta, as-taghfiruka wa atuubu ilaik’ (Mahasuci Engkau, wahai Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Aku meminta ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu)".
Lantas ada seseorang yang berkata, ‘Wahai Rasulullah, engkau mengucapkan ucapan yang belum pernah engkau ucapkan sebelumnya.’ Beliau menjawab, ‘Itu adalah kafarat bagi dosa yang terjadi selama di dalam majelis.’" (HR. Abu Dawud, no. 4859)
Advertisement