Liputan6.com, Jakarta Manusia diciptakan sebagai makhluk hidup yang terbaik. Tak lain berkat pikiran dan hati yang membuatnya beda dari makhluk hidup lain. Contoh mudahnya, manusia bisa membuat tempat tinggal dan merancang tata kota yang selalu semakin baik. Namun mengejutkannya, tak hanya manusia saja, ada gurita yang bisa membangun rumah dan kota.
Melansir dari Unilad, seorang ilmuwan asal Alaska, Profesor David Scheel memimpin dan meneliti perilaku unik gurita di Jervis Bay di Australia Timur. Lokasi inilah yang menjadi rumah bagi dua jenis gurita yang dikenal akan kecerdasannya membangun rumah dan kota di dasar laut. Kota ini dijuluki Octlantis.
"Perilaku ini adalah produk seleksi alam, dan mungkin sangat mirip dengan perilaku sosial kompleks vertebrata. Tidak hanya itu, kota gurita bawah air tidak memiliki unsur manusia di dalamnya, artinya gurita membangunnya sendiri. " kata Profesor David Scheel.
Advertisement
David Scheel yang sudah lama mengamati gurita menyebutkan, gurita mampu mengandalkan benda-benda di sekitarnya untuk dijadikan sebagai alat perlindungan diri. Berikut Liputan6.com merangkum fakta unik gurita membangun dua kota di dasar laut melansir dari Unilad, Jumat (2/6/2023).
Kecerdasan Gurita Mirip Anak Berusia Tiga Tahun
David Scheel dan para ilmuwan lain kini menemukan gurita yang cerdik. Gurita ini mampu memanipulasi lingkungan mereka dengan cara yang lebih permanen daripada menggunakan alat. Jervis Bay di Australia Timur, adalah rumah bagi dua komunitas Gurita Suram, yang disebut Octopolis dan Octlantis.
Di sini gurita diamati hidup di liang dan sarang yang dibangun. Mereka menggunakan hal-hal seperti cangkang untuk membuat tempat tinggal mereka, dan bahkan telah diamati untuk mengusir satu sama lain dari sarang mereka.Â
Kecerdasan gurita memang sudah dikenal lama, dan mereka diperkirakan memiliki kecerdasan seperti anak berusia tiga tahun. Hal ini terungkap karena gurita memiliki gen kecerdasan yang sama dengan manusia.
Cuplikan dari Blue Planet 2 BBC menunjukkan gurita berkelahi dengan kotor ketika hiu menangkapnya, menjejalkan tentakelnya ke insang hiu untuk melarikan diri di laut yang setara dengan mata yang dicungkil.
Advertisement
Gurita Membuat Rumah dan Bersosialisasi
Seorang Biologist bernama Stephanie Chancellor bersama tim mencatat bahwa gurita memiliki kemampuan unik dalam memanfaatkan lingkungannya. Mereka mengamati bahwa gurita secara aktif memodifikasi lingkungan sekitarnya untuk menciptakan sarang, menunjukkan bahwa gurita adalah insinyur lingkungan yang terampil.
Selain itu, komunitas gurita juga memberikan kesempatan bagi para ilmuwan untuk mengamati interaksi yang luar biasa antara mereka. Para ahli biologi kelautan telah mengamati gurita dalam berkomunikasi satu sama lain, bahkan mereka saling mengusir dari sarang-sarang buatan yang telah mereka bangun.
Tidak hanya itu, terdapat contoh lain dari gurita yang menggunakan lingkungannya untuk keuntungan mereka. Misalnya, gurita Selimut menggunakan tentakel ubur-ubur yang terlepas sebagai cambuk berbisa untuk berburu mangsa, sementara gurita kelapa menggunakan tempurung kelapa dan cangkang kerang untuk bersembunyi dan melindungi diri.