Fungsi Cagar Budaya bagi Masyarakat, Perlu Dijaga dan Dilestarikan

Dari undang-undang tersebut dapat diketahui fungsi cagar budaya penting bagi masyarakat yang ada di sekitarnya.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 06 Jun 2023, 13:48 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2023, 12:15 WIB
Dalam upaya melestarikan cagar budaya di Jawa Tengah, PLN remajakan instalasi listrik di Pura Mangkunegaran. (Photo credit by PT PLN (Persero)
Dalam upaya melestarikan cagar budaya di Jawa Tengah, PLN remajakan instalasi listrik di Pura Mangkunegaran. (Photo credit by PT PLN (Persero)

Liputan6.com, Jakarta Dalam UU No 11 Tahun 2010, cagar budaya didefinisikan sebagai warisan budaya yang berbentuk benda materi seperti Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang memerlukan pelestarian karena memiliki nilai yang penting dalam sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan. 

Dari undang-undang tersebut dapat diketahui fungsi cagar budaya penting bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Cagar budaya perlu dijaga dan dilestarikan keberadaannya karena karena wujudnya berupa benda maupun kawasan yang akan bisa hilang tergerus waktu atau karena ulah manusia apabila tidak dilindungi.

Keterlibatan pemerintah dan masyarakat sekitar sangat penting dalam menjaga fungsi cagar budaya. Untuk itu harus ada kesadaran dari pihak pemerintah maupun masyarakat untuk menjaga warisan budaya yang menjadi tonggak sejarah. Berikut fungsi cagar budaya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (6/6/2023).

1. Pelestarian Identitas Budaya

Jam Gadang
Jam Gadang yang ada di Bukittinggi, Sumbar. (Pixabay)

Fungsi cagar budaya memainkan peran penting dalam mempertahankan identitas budaya suatu masyarakat. Cagar budaya dapat menjadi simbol identitas nasional  suatu negara. Bangunan ikonik atau situs bersejarah yang terkenal sering kali dianggap sebagai warisan nasional dan menjadi representasi simbolik dari negara tersebut di mata dunia. 

Cagar budaya menjadi cerminan sejarah, tradisi, kepercayaan, dan nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi. Melalui pelestarian bangunan, objek, dan situs bersejarah, cagar budaya membantu menjaga hubungan dengan masa lalu, tradisi, dan warisan leluhur, yang penting untuk memahami dan menghormati akar budaya suatu komunitas.

2. Pendidikan dan Penelitian

Cagar budaya menyediakan sumber daya yang berharga untuk pendidikan dan penelitian. Bangunan bersejarah, situs arkeologi, dan artefak budaya memberikan wawasan tentang kehidupan masa lalu, perkembangan seni, arsitektur, dan teknologi, serta aspek sosial dan budaya suatu masyarakat. Hal ini membantu dalam mempelajari sejarah, mengembangkan pengetahuan ilmiah, dan meningkatkan pemahaman tentang peradaban manusia.

3. Pariwisata dan Ekonomi

Fungsi cagar budaya dapat dimanfaatkan menjadi daya tarik pariwisata yang penting. Cagar budaya dapat berfungsi sebagai tempat rekreasi bagi masyarakat. Pengunjung dapat menikmati keindahan arsitektur, taman bersejarah, dan kawasan cagar budaya lainnya sebagai sarana relaksasi dan hiburan. Dalam hal ini, cagar budaya dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal melalui pariwisata, dengan memberikan kesempatan bagi pengusaha lokal, pelaku pariwisata, dan pekerjaan terkait.

4. Keseimbangan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan

[Bintang] Banda Neira, Surga Tersembunyi Di Timur Indonesia
Benteng Belgica. | via: en.paperblog.com

Fungsi cagar budaya juga memainkan peran penting dalam keseimbangan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Beberapa kawasan cagar budaya mencakup kawasan alam yang berharga dan memiliki ekosistem yang sensitif. Melalui perlindungan cagar budaya, kelestarian lingkungan alam juga dipertahankan, memastikan bahwa warisan budaya dan keanekaragaman alam dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

5. Membentuk Identitas Komunitas Masyarakat

Cagar budaya menjadi simbol kebersamaan dan partisipasi komunitas. Keberadaan cagar budaya di tengah masyarakat dapat menciptakan kesadaran akan warisan bersama dan memperkuat ikatan antara anggota komunitas. Proses pelestarian dan pengelolaan cagar budaya melibatkan partisipasi masyarakat setempat, pemangku kepentingan, dan organisasi budaya. Ini mendorong rasa kepemilikan, kebanggaan, dan solidaritas dalam mempertahankan warisan budaya bersama.

6. Sumber Inspirasi 

Cagar budaya seringkali menjadi sumber inspirasi bagi seniman, arsitek, penulis, dan individu kreatif lainnya. Keindahan arsitektur, seni, dan detail budaya yang terdapat dalam cagar budaya dapat memicu ide-ide baru dan inovasi dalam bidang kreatif. Ini mendorong ekspresi seni dan pembangunan karya-karya yang terinspirasi oleh warisan budaya.

7. Rekonsiliasi dan Pemulihan Sejarah

Fungsi cagar budaya dapat berperan dalam proses rekonsiliasi dan pemulihan sejarah di negara-negara yang pernah mengalami konflik, penjajahan, atau masa-masa sulit lainnya. Dengan mengakui dan memelihara cagar budaya yang mewakili berbagai kelompok atau periode sejarah, masyarakat dapat mempromosikan dialog dan pemahaman yang lebih baik antara kelompok-kelompok yang pernah berseteru dan menciptakan iklim rekonsiliasi.

Upaya Melestarikan Cagar Budaya

Kisah Pulau Kelor, Puing Benteng Martello, dan Makam Terpendam
Benteng Martello, Pulau Kelor. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Melestarikan cagar budaya menjadi upaya menjaga hubungan dengan masa lalu, mempelajari sejarah, dan memperkaya pemahaman tentang warisan manusia secara keseluruhan. Pelestarian cagar budaya juga merupakan bentuk penghargaan terhadap pencapaian budaya manusia dan tanggung jawab kita untuk menjaga warisan dari generasi sebelumnya.

Pelestarian cagar budaya memerlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait untuk memastikan perlindungan dan pemeliharaan warisan budaya bagi generasi berikutnya. Berikut upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan fungsi cagar budaya.

1. Penetapan dan Perlindungan Hukum

Penting untuk memiliki undang-undang, peraturan, dan kebijakan yang mengatur perlindungan cagar budaya. Hal ini melibatkan penetapan resmi terhadap cagar budaya yang memiliki nilai penting dan memastikan bahwa mereka dilindungi dari kerusakan, perubahan yang merusak, dan eksploitasi yang tidak terkendali. P

Pemerintah perlu memastikan penerapan hukum ini dan memberikan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran. Perlindungan hukum bagi cagar budaya di Indonesia diatur dalam UU No 11 Tahun 2010.

2. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan cagar budaya merupakan langkah penting. Kampanye pendidikan, seminar, lokakarya, dan kegiatan sosial lainnya dapat digunakan untuk memberikan pemahaman tentang warisan budaya dan pentingnya menjaganya. Melibatkan masyarakat lokal dalam kegiatan pelestarian, seperti kunjungan ke situs bersejarah, juga dapat membantu memupuk rasa tanggung jawab kolektif.

3. Konservasi dan Restorasi

Melalui upaya konservasi dan restorasi, cagar budaya dapat dipertahankan dalam kondisi yang baik. Ini melibatkan pemeliharaan bangunan, objek seni, artefak, dan situs arkeologi agar tetap terjaga dari kerusakan akibat waktu, cuaca, dan pengaruh lingkungan lainnya. Restorasi yang dilakukan harus memperhatikan prinsip-prinsip keaslian dan integritas budaya, dengan melibatkan tim ahli yang terlatih.

4. Pemanfaatan Berkelanjutan

Penting untuk mengelola cagar budaya dengan bijaksana, termasuk dalam hal pemanfaatan dan penggunaannya. Pendekatan berkelanjutan harus dipertimbangkan agar pengunjung dan penggunaan yang berlebihan tidak merusak cagar budaya. Mengembangkan model bisnis berkelanjutan, seperti pengelolaan pariwisata yang bertanggung jawab, dapat membantu menjaga keseimbangan antara pelestarian dan pemanfaatan cagar budaya.

5. Kolaborasi dan Kemitraan

Melestarikan cagar budaya membutuhkan kerjasama antara pemerintah, lembaga kebudayaan, akademisi, masyarakat lokal, dan pihak terkait lainnya. Kemitraan dan kolaborasi ini dapat mencakup program pemeliharaan, penelitian, pengembangan infrastruktur, dan pendanaan. Dalam banyak kasus, keterlibatan sektor swasta atau LSM juga dapat memberikan dukungan yang penting dalam pelestarian cagar budaya.

6. Pengembangan Program Pendidikan dan Penelitian

Mendorong program pendidikan dan penelitian yang berkelanjutan merupakan aspek penting dalam pelestarian cagar budaya. Ini termasuk pelatihan ahli, pengembangan kurikulum, dan dukungan bagi lembaga penelitian. Melalui penelitian yang berkelanjutan, pengetahuan dan pemahaman tentang cagar budaya dapat terus berkembang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya